Halaman

Rabu, 03 Oktober 2007

ANAKKU SUSAH MAKAN ???

Sering saya mendengar keluh kesah ibu-ibu yang memiliki anak usia balita, bahkan yang lebih besar, mereka susah makan. Yang menyedihkan, ada yang menyalahkan pemberian ASI ekslusif dan ASI selama 2 tahun. Dan lebih menyedihkan lagi, beberapa diantara mereka seorang dokter, atau ustadzah, bahkan dokter yang ustadzah. yang mestinya punya dasar keilmuan yang cukup dan pemahaman Al Qur'an yang baik.

Saya ingin berbagi pengalaman dan keyakinan saya. Dari anak pertama sampai keempat sekarang ini, alhamdulillah cara saya sangat manjur. Anak-anak saya semua ASI ekslusif 6 bulan (bahkan saat itu anjuran ASI eksklusif 4 bulan sebenarnya, tapi saya 6 bulan), dan diteruskan dengan makanan pendamping namun ASI tetap sampai 2 tahun tanpa susu formula (ya, namanya juga makanan pendamping ASI, jadi ASI tetap yang utama). Apa karena saya “beruntung” karena Allah memberi ASI bagus buat saya? Mungkin, but, I don’t think so. Ya, Allah maha adil, tidak pernah membedakan hambanya, apalagi bayi yang belum punya dosa. Semua bayi semestinya Allah siapkan ASI yang cukup. Tinggal bagaimana ibunya menyongsong rejeki buah hatinya ini?

Saya sangat yakin dengan usaha dan persiapan (sunatullah). Sejak sebelum hamil, saya berusaha siap menjadi IBU. Saya pelajari berbagai literatur tentang bayi, ASI, anak, dll. Jangan lupa literatur utama yang harus saya yakini kebenarannya mutlak adalah sumber segala literatur, Al Qur’an. Setuju donk?! Ya, Allah suruh kita menyusukan bayi 2 tahun, jadi kita HARUS YAKIN akan bisa memberi ASI bagus selama 2 tahun. Ingat, “Aku adalah bagaimana prasangka hambaku.” Berprasangka baiklah pada Allah. Jangan pemberian ASI dijadikan tersangka penyebab anak susah makan.

Setelah bayi 6 bulan saya memberi makanan tambahan perlahan-lahan, bertahap, ingat, ini pendamping, jadi jangan harap bayi akan makan 1 piring penuh. Saya buat sendiri, bukan oleh pembantu atau siapapun, saya yakin ini juga berpengaruh pada pemberian makanan pada anak. Bagaimana tehnik memberikan? Nah, ini kuncinya. Ibu, anak pada dasarnya senang suara menarik, gerakan menarik, jadi kenapa tidak kita menyanyi dan menari untuk mereka saat mereka makan? Anda tidak bisa nari atau nyanyi? Siapa bilang anak kita minta perform dari penari profesional atau Indonesian Idol? Mereka butuh ibu mereka. Ya, ibu mereka, bukan pembantu, baby sitter, atau yang lain.

Saya akan menyanyi, menari, bahkan sedikit akrobatik untuk mereka, saat memberi makan (sebenarnya hampir di semua kegiatan). Bahkan kita bisa sambil menyelam minum air. Ya, saya menyanyi dengan syair dan irama saya, kata-katanya sesuai apa yang saya ingin masukkan ke hati dan pikiran mereka. Eeee..... ternyata belajar lagi ya mereka?! Memang Ibu, setiap kegiatan kita dengan anak-anak adalah belajar. Tinggal kita mau anak belajar dengan kita atau pembantu, baby sitter, kita mau anak kita belajar membentak, memaksa, intimidasi dengan menakuti, atau kata indah, manis, cinta, dan santun? Ya, itu warna yang akan membentuk anak.

Alhamdulillah, anak-anak saya mendapat ASI ekslusif 6 bulan, ASI (tanpa susu formula) dan makanan pendamping ASI 2 tahun, makanan sehat dan susu formula setelah 2 tahun sampai sekarang. Semua lancar, meski perlu perjuangan dan pengorbanan.

Bagaimana dengan saya yang wanita bekerja? Kita bahas lain kali ya, ssssttttttt.............................. baby cantik saya mau tidur. Saya harus menyanyi lagi, ada lagu favorit pengantar tidurnya. Tiap anak saya punya lagu favorit yang berbeda. Tapi, penyanyinya sama, saya, MAMAnya.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Pendapat dan pengalaman yang bagus untuk menjadi bahan renungan kita para orang tua pada umumnya, dan ibu-ibu pada khususnya, bahwa diperlukan ilmu pengetahuan, kreativitas, do'a yang penuh harap dan usaha yang sungguh-sungguh untuk menjadi "orang-tua". Karena yang dititipkan Allah kepada kita sebagai orang tua, sangat-sangat berharga.... berlian kualitas utama.... Tentu pertanggungjawaban akan diminta dari kita.