Halaman

Kamis, 27 September 2007

PUASA KOK SEBENTAR YA MA?

Pagi ini, anak ketigaku Rafi (8 tahun) sedang makan sahur. Dia tidak aku bangunkan sahur pada waktunya dan saya anjurkan makan sahur pada jam 6-7 pagi setelah dia mandi karena kondisinya yang kurang fit. Pada saat sehat, tanpa dibangunkan pun dia akan bangun sahur pada waktunya. Alhamdulillah, dia memang “berlian”.

Sambil mendampingi dia makan, mengurus si cantik babyku (umur 9 bulan) yang berhasil membuka resluiting tasku kemudian mengeksplore dan meng”audit” isinya , aku bersenandung lagu puasa.

“Ma, puasanya tinggal sebentar lagi lho. Kok sebentar ya Ma? Masa Cuma sebulan, kan setahun ada 12 bulan. Kenapa tidak setahun aja ya Ma?”

“Memangnya kenapa pinter? Nah, Mama tahu, pasti karena pengen pahala yang banyak ya? Kan bisa tetep menabung pahala yang banyak even bukan di bulan puasa, taqwa ! ”

“Iya sih Ma dengan selalu berbuat baik. Tapi kalo bulan puasa pahalanya banyakan Ma.”

Wow, surprise yang menyejukkan hatiku di pagi hari. Mungkin sebagian dari Bapak Ibu yang baik mengira Rafi berkata begitu karena dia bisa sahur telat atau karena saat bukan bulan puasa dia susah makan

Maaf sekali, itu sangat salah. Dia anak yang rajin dan semangat berpuasa dari kecil serta anak laki-laki yang kuat makan + minum susu.

Yang jelas banyak pelajaran yang saya dapat dari diskusi-diskusi kecil yang hebat seperti ini dengan nara sumber yang hebat-hebat pula. Ya, anak-anak adalah narasumber yang hebat dan orisinil.

Tidak ada komentar: