Halaman

Selasa, 30 Oktober 2007

ANAK HEBAT 2

Aku paling tidak suka jika anak-anakku ditanya “Rangking berapa?”, “Hafalannya berapa juz?”, “Berapa nilai UAN?”, dsb.

“Walah, pasti karena anak-anaknya nggak rangking, hafalan Al Qur’an nya sedikit, dan nilai UAN nya jelek!” Begitu mungkin orang berpikirnya ya?

“Maybe yes, maybe no.” He he he, kayak iklan ya?

Bukan Bapak dan Ibu yang baik, sama sekali bukan karena itu semua. Hmm........ anak-anakku? Walaaah........ kalau cuma rangking sih......... biasalah!! Langganan kali ya? Rangking itu kan hanya berdasar nilai kumulatif yang didapat pada waktu yang terbatas, atas soal yang terbatas, yang sama sekali tidak bisa dikatakan mencerminkan kemampuan akademis seorang anak.

Lalu............ Hafalan Al Qur’an, itu adalah pencapaian yang bagus, namun lebih bagus lagi dengan diikuti pemahaman dan pelaksanaan dari ayat-ayat Al Qur’an tersebut. Nilai UAN apalagi, masa sekolah 3 tahun kok dinilai bagus atau tidak, pinter atau tidak, berhasil atau tidak hanya dari beberapa soal yang harus diselesaikan dalam beberapa menit? Ya, kita harus fair dengan anak-anak kita.

Lagi, banyak orangtua yang sangat ingin anaknya SUPER!! Memang sih...........
Siapa yang tidak ingin anaknya hebat. Tapi mengapa mesti berorientasi pada hasil? Sudahkah kita berusaha secara maksimal? Kita memang wajib berusaha, mengoptimalkan kemampuan anak-anak kita.

Apabila memang sudah maksimal usaha kita, maka kehebatan mereka akan menjadi bonus yang membahagiakan semua. Bukan tuntutan kita pada mereka, bukan tujuan, bukan, sama sekali bukan. So, tidak akan menjadi beban bagi mereka.

Pengen anaknya hebat? Jadilah Anda orangtua hebat terlebih dulu.

Tidak ada komentar: