Halaman

Sabtu, 30 Agustus 2008

PRINCESS NGADU

Waduuuh.......sorry nih sudah lama nggak buka apalagi posting di sini. Lagi sibuk! Ha ha ha biarin ya, seperti orang-orang itu lho. Sibuk terus!

Hm......kangen juga nih sama semuanya. Baik kan?? Sehat?? Amin. Semoga selalu dalam keberkahan saja. Walah.....kok seperti nulis surat ya?

Kan minggu kemarin ini aku tuh sibuk. Eeeee.... karena ada acara yang sampai malem banget and sangat nggak memungkinkan ngajak prangkoku, Princess, ya terpaksa aku tinggal dia di rumah. Lha si Nenek juga sedang ada tamu yang nginep. So, Princess "hanya" dengan si Mbok dan Mas-Masnya. Lha aku perginya sebelum Masnya pulang. Otomatis dia hanya dengan Mbok.

Rupanya Vaniaku tidak cocok dengan pola asuh Mbok meski cuma sebentar. Sore sudah ada Mas Mas. Malem Papanya juga pulang lebih dulu dari aku. He he he ...... malem amat ya aku pulangnya? Emang! Malahan bisa dibilang sampai rumah sudah pagi. He he he ......dini hari!! Waduuuh.....ngapain sih Dew? Eit, jangan berprasangka dulu donk. Aku tuh belajar, biar makin pinter. Ya karena kesempatannya sekarang ya jalani aja.

Kembali ke Princessku. Laporan sih dari Mbok dan Mas Mas dia tuh rewel berat. Padahal selama ini kalau terpaksa harus aku tinggal nggak pernah seperti itu. Hhh.....kenapa ya? "Iya Ma, adek maunya digendong aku terus. Lha aku nggak kuat." Lho, Mas Rafi kok bilang gitu ya? Minta gendong Mas Rafi terus? Apa enak? Kan pasti "kewer-kewer", kan Mas Rafi kecil? Pasti ada apa-apanya nih. Heee....aku mulai berprasangka nih.

"Adek, katanya kalau Mama pergi Adek rewel ya?"
"Iya, Adek sedih, sakit."
"Sakit? Apanya yang sakit sayang?"
"Adek ndak mau dendong Mbok. Di belakang. Kalau mau jatuh di gini, Ma Sakiiiit....."

Dia memperagakan bagaimana Mbok gendong dia di belakang sambil dia membungkuk lucu. Trus dia sedikit loncat saat memperagakan bagaimana dia dinaikkan oleh Mbok jika posisinya melorot.

Waduuuuh, sedih banget deh denger putri kecilku mengadu. Rupanya saking dia tidak suka model gendongan itu, dia memilih digendong Mas Rafi yang sebenarnya juga tidak nyaman. Ya, karena memang Mas Rafilah yang paling cepet sampai rumah. Setelah Masnya yang lain datang, dengan sukacita dia akan menghambur ke pelukan Mas Masnya itu.

Sejak pengaduan cantikku itu, hancur banget hatiku jika harus pergi. Sementara aku terlanjur berkomitment. Aku pesen ke Papanya untuk pulang tepat waktu supaya cepet sampai rumah. Atau aku berhenti saja dari kegiatanku itu. Tapi pacarku itu yang sangat pengertian (dia tahu ini sangat aku sukai) memilih pulang tepat waktu agar cepet bisa ngurus Vania. Waaah.......Vania melonjak kegirangan saat melihat Papanya pulang. Ya, Masnya selalu melaporkan tingkah adek tercintanya itu jika aku nggak ada di rumah.

Aku bersyukur, karena biasa kami ajak berkomunikasi dengan baik tanpa mengecilkan dia yang memang masih bayi belum genap berusia 2 tahun (namun sudah lancar dan pandai berbicara) , Princessku bisa memberitahukan ketidak nyamanannya, bahwa dia tidak suka, tidak mau, atau tidak setuju. So, kami jadi tahu harus bagaimana menyikapinya.

Cantikku, Mama janji tidak akan meninggalkanmu dengan orang yang tidak sesuai. Mbok memang baik, tapi bukan untuk mengasuh bayi cantikku. Bukan untuk aku tinggal dengan Princessku. Maafkan Mama ya Princessku, Mama nggak tahu itu sebelumnya.

Tidak ada komentar: