Halaman

Sabtu, 21 Juni 2008

"PASANGAN LEGENDARIS"

Hari Kamis, 19 Juni 2008 ada undangan "reunian" dari seorang temanku yang barusan lulus S3......jadi DR, gitcu loh!! Sebenarnya sih, dia "ditodong" sama kami-kami untuk ngundang makan-makan. Ha ha ha......kasihan ya, akhirnya syukuran dadakan. Hmm....tapi sepertinya sih, dia OK aja tuh, nggak keberatan. Memang temanku semua baik kok. Lagian, sekalian reuni. Secara, yang diundang memang teman-teman seangkatan waktu kuliah dulu. Heii.......sudah 18 tahun lalu lho, kebersamaan kami di kampus itu berakhir. Yah..... tapi kami tetep ber "hai" lewat dunia maya, n sekali-sekali "copy darat". He he he.........

Nah............aku tuh seangkatan sama suamiku tercinta. Pernah sekelas lagi. So, kamipun meluangkan waktu untuk datang. Sudah kangen juga sama mereka, teman-teman seangkatan. Dengar-dengar sih, mereka sedang "OK" alias sedang bagus di profesi masing-masing. Ya, semua sudah "sukses". Kalau bagiku, semua mereka memang sangat mungkin sedang sukses, meski mungkin ada diantara kami yang "secara kasad mata" tidak sukses dengan ukuran umum sekarang. Lha ukuran sukses itu kan berbeda pada masing-masing orang. Tergantung "pencapaian" yang mereka ingin raih, usaha, dan kendala apa yang berhasil mereka lalui. Ada yang merasa sukses karena menduduki jabatan tertentu, gelar tertentu, kekayaan tertentu, prestasi tertentu, atau pencapaian lain yang orang lain tidak tahu.

Ups.......kok ngelantur ya. Intinya, seneng ketemu mereka. Seneng melihat keberhasilan mereka (suer!! setulus hati aku seneng melihat mereka berhasil dalam hidup). Seneng juga melihat mereka nggak banyak berubah, masih "RAME", dan kebanyakan mereka sudah "besar" dalam arti bukan hanya karirnya hebat, tetapi juga badannya meluas. Ha ha ha....jangan marah ya! Luas asal sehat nggak papa kok, "luas is beautiful".

"Naaaa......ini dia pasangan legendaris kita." Begitu sambutan spontan tuan rumah yang sedang memberi sambutan saat aku n suamiku masuk ruangan. Malu deh telat, tadi kami shalat di masjid bawah dulu. Vania kecil juga bawa mukena lho! Kembaran sama Mama, dibuatin nenek. Hand made gitu! Kami sih senyum-senyum aja mendengar julukan yang dia berikan.

Dia memang sahabat dekat kami. Bahkan, saat suamiku ke rumah Bapak, minta ijin menikahi aku ke Bapak pertama kali, dialah yang menemani suamiku (eh, waktu itu belum suami ya). Waah....hebat juga ya kami ini, kok seperti orang ngetop aja, dapat julukan begitu. But, heiiiii..........lama-lama aku jadi penasaran.......sebenarnya mengapa ya dia juluki kami pasangan legendaris? Lha sepertinya kami biasa biasa aja. Terlalu biasa malah. Nggak "sehebat" mereka semua. Hmmm....meski kami sendiri sih, "merasa" hebat. Ha ha ha......boleh donk PD!! Biar lebih bersyukur, lebih optimis, dan yang terpenting, lebih berprasangka baik sama Allah.

Gara-gara itu, sampai sekarang aku masih pengen tahu mengapa dia juluki kami "Pasangan Legendaris". Ha ha ha........sebenarnya sih keren juga tuh julukan, bikin GR aja deh Pak Doktor ini. Ya sudahlah, aku berprasangka baik aja. PASTI maksud julukan itu TOP habis deh! Bagus! Xi.....xi......xi.....xi..... yamg lain jangan sewot ya!!!

Tidak ada komentar: