Halaman

Senin, 13 Juni 2011

TV dan Princess 4 Tahunku

Malam sudah cukup larut bagi Princessku untuk terjaga. Pukul 22.11 bukan lagi sore buatnya. Seharusnya dan biasanya dia memang sudah terlelap dengan senyum manisnya sambil memeluk guling, memegang sebelah tanganku, atau memeluk punggungku yang merupakan posisi favoritnya jika tidur. "Soalnya Mama itu kulitnya lembut dan baunya enak banget." begitu alasannya jika aku meminta sedikit keleluasaanku padanya. Akupun memilih pasrah sambil menikmati kemewahan berpelukan dengannya ini. Ya, disadari atau tidak kebersamaan semacam ini dengan anak-anak adalah kenikmatan yang mewah, yang tentu tidak selamanya bisa kita nikmati, yang tidak bisa diputar kembali jika kita menginginkannya.

Namun malam ini dia masih segar bugar karena tidur siangnya kesorean. Mata indahnya itu masih memberikan kerling jenaka penuh ide nakal yang cerdas. Mulut mungilnya pun masih rame dengan berbagai pernyataan dan pertanyaan kritis yang lucu dan pintar. Mas-mas dan papanya sudah terbuai mimpi masing-masing. Aku sebenarnya juga sudah capek. Inginnya berleha-leha menunggu kantuk sambil menambah tulisanku untuk buku yang sedang aku siapkan, juga menghimpun tulisan seorang abang, kakak kelasku yang sudah berpulang, tanpa diganggu siapapun termasuk Princess cantikku itu.

Tapi..........mana mungkin aku tega membiarkan celoteh merdunya itu tanpa teman?

Agar lebih ringan, aku mengajaknya nonton TV. Kami memilih acara Masterchef Australia, acara yang masih wajar jika kami nikmati bersama sambil berdiskusi meski kadang dia cenderung memaksakan pendapatnya. Jika mas-masnya masih belum tidur, tentu ciuman bertubi-tubi sudah menyergap pipi chuby adik mungilnya itu. Teriakan kesal adiknya justru semakin membuat gemes mas-masnya.

"Itu sama aja udang Ma.....hanya saja bentuknya lebih gede." debatnya ngotot sambil tangannya memperagakan capit lobster dengan dia angkat setinggi kepalanya dan mukanya dia pasang seringai lebar saat aku bilang lobster. Menurut dia, kenapa harus diberi nama lobster jika sama saja dengan udang. Duuuh..... kalau debat, dia cenderung diktator kata masnya. Harus diikuti pendapatnya. Hahaha.......

Dia sedang suka menggunakan kata-kata yang mungkin baru baginya, sehingga dia coba menerapkannya di kalimat-kalimat yang hendak dia sampaikan. Waktu melihat papanya melukis, dia dengan penuh minat mengatakan bahwa 'karya' papa bagus banget. Bukannya lukisan atau gambar, namun dia memilih kata 'karya'. Lalu kemarin dia bilang 'optimal' untuk suatu hasil kreatifitasnya, bukannya bagus banget. Dan masih banyak lagi kata-kata lain yang dia coba gunakan, dan kok ya pas banget dia terapkan di kalimat-kalimatnya. Meski dulu mas-masnya juga seperti itu, tetap saja aku terkagum-kagum dengan kemampuannya berbahasa. Hehehe......emaknyaaa!!

"Mama...... jadi TV itu apa hubungannya dengan mata bisa rusak? Apa cuma mata yang bisa dirusak TV?" tanyanya tiba-tiba setelah berkali-kali (tepatnya selalu) dia memenangkan perdebatan sengit antara kami berdua.

Duuuh........ jangan-jangan aku sudah salah nih, kok dia pikir TV itu 'perusak' ya?

'Sayangku........ TV itu kan ada cahayanya. Cahayanya itu ada kekuatannya. Kalau mata terlalu dekat, maka mata kita bisa rusak karena kena cahayanya makin kuat. Makanya mata cantik mama itu kalau lihat TV jangan dekat-dekat ya......biar awet cantiknya. Kan mata itu anugerah Allah juga, jadi harus dijaga.'

'Trus, TV juga berhubungan dengan otak kita, kuping kita, dan mulut kita. Misalnya yang kita tonton acara yang tidak bagus buat otak kita sehingga kita bisa berpikir atau berbuat yang tidak baik, kata-kata yang kita dengar tidak bagus juga sehingga telinga kita mendengar dan mulut kita ikut bicara tidak bagus. Kan kasihan otak cerdas, kuping indah, dan mulut cantiknya dipakai untuk yang tidak bagus. Nantinya kan bisa rusak. Makanya mama selalu ingetin adek dan mas-mas untuk tidak sembarangan nonton TV. Kalau nonton TV selalu ambil, tiru yang bagus-bagusnya aja. Kalau ada yang bikin adek ragu, ya tanya ke mas, mama, atau papa. Nanti kita diskusikan bersama apa yang bagus dan tidak.'

'Tapi cintaku....... TV, juga barang lain tidak hanya bisa merusak manusia, kita. Jika kita pandai memanfaatkan, maka semua barang PASTI ada gunanya bagi kita manusia. Itulah makanya kitaharus banyak belajar, harus banyak mencari tahu, menggali ilmu, menimba pengetahuan, agar kita bisa mensyukuri segalanya dengan mengambil manfaatnya buat kebaikan manusia. Misalnya TV, kan banyak juga berita dan ilmu yang bisa kita dapatkan dari TV.'

"Mmmm............ betul juga ya Mama. Kok Mama bisa pinter gitu sih jawab pertanyaan adek? Apa Mama juga jaga otaknya biar nggak rusak? Tapi adek tahu, mama pasti tidak menjaga matanya. Makanya mama pakai kacamata. Kalau adek, mau jaga semuanya. Biar Allah suka! Gak kayak mama papa yang gak jaga matanya." dia berargumen sambil matanya melotot lotot protes karena aku berkacamata.

Hahaha..............lama-lama gubrag juga aku dengan keceriwisannya itu.

Lalu dia memilih membaca bukunya dan menyuruhku untuk tidak memalingkan mukaku dari laptop. Sambil menulis aku mendengarnya membaca buku, bercerita yang tentu saja dengan banyak improvisasi bebasnya ke mana-mana.

Lalu..............

"Mamaa....... adek harus bobok sekarang biar besok bisa bangun pagi. Kan adek mau sekolah, latihan nari dan nyanyi untuk pentas di perpisahan sekolah. Hahaha.........dia memang banci tampil. Masalah performance, dia sukaaa banget. Bahkan dulu di usia belum 3 tahun dia sudah juara fashion show. Dia juga sangat suka menari. MJ adalah salah satu idolanya. Adek pipis dulu lalu bobok. Mama seterah (terserah maksudnya, dia masih sering membolak balik kata) mau nerusin ngetik atau bobok bareng adek. Gakpapa kok adek nggak meluk mama malam ini." iiiih........... sok tua banget nggak sih?

Setelah dari kamar mandi dia lalu meringkuk memeluk guling dan zzzzzzzz..................... selamat bobo Princessku sayang, mimpi indah ya............ semoga Allah selalu menjagamu.

Tidak ada komentar: