Halaman

Senin, 09 Februari 2009

MEREKA MEMANG BERLIAN

Suatu malam, aku menyaksikan tayangan Kick Andy bersama Pacarku. Tamu yang diundang untuk diwawancarai adalah orang-orang hebat! Orang hebat yang sebenarnya, hebat yang sejati, hebat yang memang pantas dan berhak dibilang hebat.

Hhhhhhhhhh............ aku kembali menangis, bercucuran airmata. Bukan karena sedih, kasihan, atau iba. Tetapi justru karena sangaaaaaat kagum dengan perjuangan mereka, keikhlasan mereka, ketulusan mereka, dan betapa tanpa pamrihnya mereka. Namun juga karena aku merasa sangat kecil (he he he............. jangan pada bilang kalau aku memang kecil badannya lho!), tetapi aku merasa sangat kecil jika debandingkan dengan apa yang mereka sudah lakukan. Masya Allah.................... mereka memang hebat!!

Saking kagumnya, saking tersentuhnya, saking mindernya aku dengan perbuatan mereka, dengan penuh takzim aku kembali menyaksikannya di saat Metro TV memutar tayangan ulangnya! Dan................ aku kembali berlinangan airmata. Kali ini aku sangat sedih karena perbuatanku masih sangat jauuuuuuh dari kehebatan mereka.

Mereka bukan orang yang kaya harta, tetapi..........sungguh.........mereka orang yang kaya sebenar-benarnya kaya! Hati mereka seluas samodra, nyaris tidak bertepi! Mereka rela bekerja apa saja, mulai dari menjadi tukang parkir sampai membersihkan WC, dan hasilnya mereka sumbangkan............ya, mereka SUMBANGKAN untuk pendidikan anak-anak yang diajarnya. Mereka pendiri sekolah, guru, sekaligus penyandang dana di sana.

Saat Andy F Noya, sang Host menanyakan apa cita-cita salah seorang "GURU" tersebut, yang hanya sekolah sampai kelas 5 SD, untuk murid-muridnya; maka dengan tegas dia menyatakan jika : "Tidak masalah mereka menjadi apa, apakah petani, tukang parkir, atau penjaga WC juga nggak masalah, yang penting mereka berpendidikan."

Lalu Andy kembali menyampaikan; " Jika berpendidikan, tentu mereka tidak menjadi seperti yang Anda katakan tadi."

Demikian juga pendapat guru tadi tentang pendidikan, ilmu, yang TIDAK hanya bisa digali di dalam kotak segi empat yang namanya gedung sekolah!!

Hmmmmmm...............Om Andy F Noya yang terhormat mestinya malu dengan Bapak Guru yang nggak tamat SD karena hanya sampai kelas 5 ini. He he he............ karena, kata-kata Bapak itu jauuuuuuh lebih bijak dan tepat! Karena berarti Bapak tersebut mendudukkan pendidikan pada tempat yang seharusnya! Ya, pendidikan bukan untuk materi Om Andy!

Gini lho.

Pendidikan adalah hak setiap manusia, sekaligus kewajiban. Dan dalam hal ini tingkat sekolah tidak berbanding lurus dengan bagaimana nantinya seseorang mencari nafkah materi. Karena setiap individu berhak sekaligus wajib menuntut ilmu. Sementara, dunia ini HARUS mempunyai banyak manusia dalam berbagai profesi yang memang dibutuhkan untuk kelangsungan umat manusia.

So, mesti ada dokter, ada guru, ada presiden, ada bankir, ada menteri, dll. Namun jangan salah, tetep juga HARUS ada profesi lain yang mungkin secara mata manusia saat ini kurang atau bahkan tidak dihargai. Seperti petani, cleaning service, satpam, tukang parkir, penjaga WC, dll.

Jika anggota masyarakat sudah berpendidikan, maka meski menjadi penjaga WC pun tentu akan berbeda dibanding dia tidak berpendidikan. Bayangkan jika petaninya adalah Insinyur pertanian yang hebat, bengkelnya Insinyur mesin, Tukangnya Insinyur Tehnik Sipil, pedagangya seorang sarjana ekonomi handal. Yang tentu saja mereka semua bukan yang "asal" sarjana lho ya............bukan sarjana karena punya ijazah tetapi "isi" nya NOL!!!

Dan............. maaf........ Bapak penjaga WC yang lulusan SMEA itu sudah membuktikan bahwa dia sejatinya jauuuuuuuh lebih educated dibanding sarjana S3 yang sekarang mungkin menjadi petinggi perusahaan ataupun departemen, yang sekolah hanya untuk mencari ijazah, hanya untuk menaikkan pangkat dan jabatan, dan tujuan tidak bermutu lainnya. Demikian juga Bapak yang hanya sampai kelas 5 SD tersebut. Dia lebih berpendidikan..............eh maksudnya lebih hebat pendapatnya tentang arti pendidikan dibanding Andy F Noya.

Ha ha ha........... jangan marah ya Om Andy. Karena dari statementnya lebih OK dia lho daripada Pak Andy, tentang hakekat pendidikan, tujuan pendidikan. Xi....xi..........xi........... kok berani-beraninya Dewi ngatain. Lha itu cuma versiku atas pendapat Anda berdua tentang pendidikan dan tujuannya. Ya maaf beribu maaf. Nggak bermaksud mendiskreditkan Bapak Andy F Noya yang huebat bat bat................... Aku kagum lho, sama Andy F Noya. Taaakut takuuut............... taaakut takut.............

Nggak kok! Aku bener-bener kagum, cuman mau ngritik pendapatnya yang bisa jadi hanya kekhilafan atau maksudnya nggak aku tangkep. Lagian, Andy kan juga manusia. Pasti punya kekurangan dan kesalahan dibalik kehebatannya. Peace ya Om Andy!

Apakah berarti sekolah itu tidak perlu?

Ya bukan begitu donk deh ah! BELAJAR itu perlu dan harus seumur hidup kita. Sekolah adalah bagian dari belajar, belajar yang terorganisir, meski tetap sekolah hanya sebagian kecil dari pendidikan. Namun.............. tetap perlu!!

Mbulet ya?

Memang untuk menjelaskan sesuatu yang melibatkan emosi aku kurang ahli! Emosi? Iya tuh!! Aku terlarut dalam emosi jika sedang iri begini. Aku iri sama berlian-berlian indah yang sudah bersinar cemerlang menerangi lingkungannya seperti mereka!

Semoga aku bisa mencontoh, mengikuti jejak mereka. Menjadi BERLIAN yang sejati!

3 komentar:

Anonim mengatakan...

Kondisi pendidikan di Negeri Kita benar2 memprihatinkan ya! Kapan bangsa ini mau maju kalau pendidikan saja kurang diperhatikan.

MUKIYO mengatakan...

Pendidikan seharusnya menjadi pilar utama keutuhan bangsa.

Salam kenal.

Unknown mengatakan...

makasih, salam kenal juga