Halaman

Jumat, 27 Februari 2009

KOK MINUM SUSU MURAH ???

Ha ha ha............... ini bukan iklan susu lho! Ini tetep aja cerita tentang berlian indahku, jagoan-jagoan ganteng dan Princess cantik, of course!!

Sebenarnya sih pengalamanku ini hanya pengulangan atas kejadian belasan tahun lalu dan seterusnya saat orang memperhatikan tumbuh kembang berlianku.

Setiap berlianku berusia dua tahun, pastinya donk disapih. Naaah.......... akhirnya......... mereka, orang-orang, melihat berlianku minum susu. Bravoo...........

Halah, minum susu aja kok ditonton, dikagumi, emangnya layar tancep? Ditonton segala. Sebelum usia dua tahun, mereka nggak pernah lihat berlianku mengkonsumsi susu formula. Jadi, mereka gak bisa tanya apa susu anakku kok bisa sepinter itu. Walaaah............. padahal sih, biasa aja. Nggak ada hebatnya kok. Just common kid.

Suatu hari..............
Aku lagi jalan sama Princess, ngontrol sana sini. Pokoke sok sibuk gitu deh! Dasar Vania kan sudah biasa diajak "kerja" Mamanya ke mana-mana. Ya dia enjoy aja, sambil nyanyi, ngomong sendiri seperti punya teman khayalan, atau ngrencoki aku dengan pertanyaan beruntun seperti peluru yang ditembakkan dari senapan otomatis ke musuh bebuyutan. Tre....te...te......te....tet............

Princessku memang menyanyi dengan baik, lancar, hafal. Dan............ banyak lagu yang sudah mengalir dari mulut cantiknya itu selama nungguin aku Mamanya "pidato". Pertanyaan yang dicurahkan juga sangat jelas maksudnya, logis, dan bukan sekedar bisa "bunyi" tanpa arti. Demikian juga sanggahan-sanggahan yang dia lontarkan jika tidak puas dengan jawabanku atas pertanyaan-pertanyaannya itu.

Walaaah............ pokoke rame banget! Ribut! Berisik! Tapi sangat merdu terdengar di telingaku. Alunan musik klasik manapun nggak mampu menyaingi kemerduan suara celoteh putri kecilku ini bagiku.

Dan.......... mana ada yang berani negur, apalagi melarang! He he he........... takut sama bodyguardnya!

Banyak yang memperhatikan Vania berbicara, bergerak, dan melakukan berbagai aktifitas lainnya. Menulis......... meski hanya lingkaran n benang kusut, menngambar.......... nggak beda jauh dengan hasil tulisan, menyanyi dan menari, juga bermain. Bermainnya Vania memang beda. Ha ha ha..... apa bedanya Bu??

Gimana nggak? Nyanyinya mulai Tik Tik Bunyi Hujan sampai Indonesia Raya (belum hafal banget tapi dia suka) dia nyanyikan. Juga lagu-lagu anak Band masa kini. Mana kadang pakai improvisasi yang yahud banget. Do'a sebelum makan juga luancar.car....car dia lafazkan. Hafal! Xi..xi..........xi............ TOP BGT dah!!

Memang sih, sudah sering aku mendengar komentar ataupun pertanyaan yang sama saat dulu Mas-Masnya Vania kecil. Lha............ kok sekarang berulang lagi.

"Susunya apa sih Bu, pinter banget putrinya."
"Umur dua tahun kok sudah bisa ngitung segala ya?"
"Mana nyanyinya bagus banget, mau jadi idola cilik kali Bu."
"Iya ya, nanyanya aja kayaknya sudah ngerti banget."
"Iyaa.........tantee....... Adek ngerti kok."
????????????????

Ha ha ha........... komentar Ibu-Ibu itu disamber aja sama Vaniaku dengan jawaban yang mengejutkan mereka. Ya sudah, makin gemes aja mereka nyubitin pipi cubby Princessku. "Jangaaaan............. sakit tanteee............ hhhhh........ nakal amat sih?" Princessku sampai marah.

"Bagi donk Bu, rahasianya punya anak pinter gini. Susunya apa?"
"Susunya........ dari lahir sampai 2 tahun sih ASI full tanpa susu formula. Sekarang karena sudah dua tahun ya disapih dan minum susu........."
"Masa sih BU? Kok susu murah? Mana mungkin bisa sepinter itu? Gimana dengan AA, DHA, Omega3, dll yang adanya di susu mahal?""
"Ibu-ibu semua, susu kan hanya sebagian dari nutrisi untuk anak yang penting. Tapi bukan susu saja yang membuat anak pinter. Ada banyak faktor. Yang pasti sih ASI sampai dua tahun sangat perlu dan itu HAK anak. Segala macam zat yang ada di susu formula itu kan dibuat agar "mirip" ASI. Jadi, pasti ada di ASI zat yang sangat diperlukan bayi kita, Bu. Lalu MPASI juga diberikan mulai usia 7 bulan. Kemudian arahan, stimulus, contoh, teladan, didikan kita juga sangat pengaruh pada kepinteran anak. Anak juga perlu didikan dan contoh dari Ibu yang pinter, makanya Ibu-ibu mesti belajar terus tentang apa aja, di mana aja, bagaimanapun kondisi kita. Bla...bla..............bla............"
"????????????????"

Aku menjelaskan dan menyebutkan salah satu merk susu yang biasa aja, bukan susu mahal seperti susu anak-anak mereka. Mereka masih nggak ngerti dan nggak percaya kalau susu bukan penentu anak pinter. Tak lupa berbagai alasan nggak bisa (atau nggak mau ya) memberi ASI kepada bayinya mereka lontarkan dan saling mengiyakan alasan tersebut. Yang pasti, mereka nggak percaya anak-anakku minum susu "biasa" bukan susu mahal!! Masa iya Bu Dewi ngasih susu murah ke anak-anaknya? Nggak mungkin! Ha ha ha................. sok tahu ya mereka?

He he he............ lagu lama! Aku sih tenang aja dan keep smiling mendengar komentar dan alasan mereka. Memang iklan TV jauuuh lebih berpengaruh dan mereka percayai daripada aku. Meski aku berbicara dengan menyodorkan bukti nyata sementara TV hanya membayar model untuk mencari kepercayaan Ibu-ibu itu. Kata mereka sih...... wajar anak-anakku pinter, lha Ibunya aja pinter banget. Nggak kayak mereka!

He he he............. lha itu sudah tahu!!! Narcist kembali mode ON...............

Kalau mereka mau kan juga bisa jadi pinter. Pinter menempatkan prioritas, pinter mencari ilmu dan menerapkannya pada buah hati mereka sendiri. Tapi............... mengapa mereka lebih memilih dipinteri iklan??

Just sharing.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Terima kasih atas infonya..

Unknown mengatakan...

Sama2