KISAH MICHAEL FARADAY
Di atas sebuah kandang kuda di London (Londooon......... Londooon........... Vaniaku langsung tune in ikutan nyanyi saat dibacain cerita ini)menetap seorang pemuda melarat, Michael Faraday, yang tujuh tahun lamanya menjadi tukang jilid dan penjual buku.
Suatu hari, ketika ia sedang menjilid Encyclopedia Brittanica, perhatiannya tertarik pada karangan tentang listrik dan ia membacanya sampai habis.
Ia membeli botol kecil, panci tua, dan alat-alat sederhana lainnya untuk melakukan percobaan-percobaan.
Salah seorang pembeli buku menaruh perhatian pada pemuda itu dan mengajak ia mendengarkan ceramah tentang ilmu kimia oleh Sir Humphry Davy. Faraday mengumpulkan semua keberaniannya dan menulis sepucuk surat kepada sarjana besar itu.
Pada suatu malam, sebelum Michael tidur, kereta Sir Humphry berhenti di depan rumahnya yang reyot itu. Seorang kurir memberikan undangan kepada Faraday untuk berkunjung ke rumah sarjana itu. Michael hampir-hampir tidak mempercayai hal itu.
Esoknya, ia menerima usul Sir Humphry Davy dan bekerja pada ahli kimia itu. Ia membersihkan alat-alat laboratorium dan membawanya ke ruang kuliah. Dengan penuh minat dan perhatian, ia mengikuti semua gerak-gerik Davy, saat yang disebut terakhir itu mengenakan topeng kaca dan mengadakan percobaan-percobaan berbahaya dengan zat-zat yang bisa meletus. Michael pun dengan rajin belajar dan melakukan percobaan-percobaan .
Tak lama kemudian, pemuda miskin ini diminta untuk memberikan ceramah di depan Lembaga Ilmu Alam Inggris dan diangkat menjadi profesor di Akademi Kerajaan di Woolwich. Ia menjadi ahli ilmu alam terbesar di jamannya.
Apabila ada orang yang bertanya kepada Sir Humphry Davy, apakah penemuannya yang terbesar, maka jawabannya adalah: Michael Faraday.
Note:
Hayooo....... masih pada merasa kalau nggak bisa gini nggak bisa gitu karena nggak punya modal? Nggak punya fasilitas? Nggak punya uang? Karena miskin? Karena susah? Karena bla...... bla.......... bla........... alesan nggak mutu lainnya?
Malu ah sama Mas Farady!!!! Dia aja miskin, tinggal di kandang kuda, tetapi tetap semangat belajar dan bekerja untuk maju. Dan........... memberikan "sesuatu" kepada dunia, kepada umat manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar