Di depan rumahku ada sebuah pohon mangga yang sangat rindang. Pohon yang ditanam oleh pacarku tercinta bersama berlian indahku saat kami dulu pindah ke sini. Ketiadaan pohon selain pohon pisang di belakang rumah membuat suasana gersang sehingga kami mencari dan menanam pohon yang kami suka. Pohon mangga, jambu, belimbing, durian, dan talok menjadi pilihan kami. Namun kemudian pohon belimbing harus kueliminasi karena daunnya membuatku sangat repot membersihkannya terlebih jika sedang tidak ada yang membantu. Lalu pohon jambu dan talok mengikuti jejak kutebang karena di saat tertentu, hiiiii.............. banyak ulatnya! *sambil ngetik inipun aku sudah kami gilanen aka geliiii ampuuuun!* Maka tinggalah si pohon mangga menjadi penghuni halaman depan rumahku dan pohon durian di belakang rumah.
Alhamdulillah......pohon manggaku ini sangat lebat, dengan dahan keereeen mengasyikkan untuk dipanjat. Bahkan ponakanku si setengah bule yang tidak pernah manjat pun kemarin senang banget manjat. Dia bilang; "Budhe, this is the best mango tree I ever seen." Jadilah dia jadi murid pakdhenya yang memandunya memanjat sekaligus memetik mangga.
Memetik mangga? Emang musim? Ahaa.......itulah salah satu kelebihan si pohon manggaku ini. Dia berbuah sepanjang tahun tidak peduli saat musim atau tidak. Jika saat musim mangga, dia berbuah sangat lebat sampai ke setiap ujung dahannya yang menjuntai hingga sangat rendah. Princess kecilku pun bisa meraihnya tanpa harus memanjat apapun. Dan saat bukan musimnya seperti sekarang, dia tetap berbuah meski hanya di ujung tinggi dan sekali petik hanya sampai 5 buah saja. Bunganya juga selalu masih muncul di ujung dahan atas sana, bersiap menggantikan buah yang kami petik.
Pohon manggaku ini dahannya bercabang tiga di pangkal, dengan komposisi satu tumbuh ke arah luar pagar (ke jalan) dan dua yang lainnya masih di dalam pagar. Pacarku bilang; "Pohon ini sesuai sunahNya, sepertiga buat orang lain, sisanya buat kita." Hahaha.....aaamiiin......semoga kami amanah.
Bagiku, pohon mangga ini adalah anugerahNya. Bayangkan saja, kami hanya menanam, nyaris tanpa perawatan, menyiram saja sangaaaaat jarang, tetapi buahnya masya Allah melimpah. Oleh karenanya jika ada yang minta buah mangga untuk dikonsumsi saat sedang musim aku akan langsung memberinya, karena sejatinya buah mangga ini milikNya. Kami hanya menanam di halaman kami saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar