Halaman

Senin, 02 Maret 2009

PRINCESS DI "NAUGHTY SPOT"

Aku sayang banget sama berlianku?
Aku cinta mati sama mereka?
Aku akan memberikan yang terbaik yang aku punya untuk mereka?
Aku akan mengusahakan yang tidak aku punya tapi itu baik untuk mereka?
Pastinya.
Aku mengabulkan semua permintaan mereka?
Aku tidak pernah melarang mereka?
Aku tidak pernah menghukum mereka?
No way!!!!

Ya, sayang, cinta, memberikan yang terbaik, mengusahakan yang terbaik, dll..... dll..... bukan berarti segala keinginan mereka harus dipenuhi. Tidak berarti mereka nggak boleh dilarang. Bukan berarti mereka nggak boleh dimarahi atau dihukum.

Jadi gimana???

Ya kalau aku sih, tetep melarang mereka, memarahi mereka, menghukum mereka......... dengan sayang dan sepenuh cintaku, karena aku mau mereka menjadi pribadi yang baik.

Nah........... masalah hukum menghukum, Princess cantikku yang masih kecil ungil ungil pun pernah......... he he he......... agak sering malah, aku hukum. Wuiiih........ kejamnya.......... nggaklah. Justru karena aku sangat sayang maka sejak dini memang harus diluruskan. Dia harus tahu mana yang boleh dan tidak, benar dan tidak, pantas dan tidak, dll. Semua Mas Masnya dulu juga begitu. Baik mendapat reward salah dihukum.

Bagaimana aku menghukum Vania kecil? Kami menyepakati adanya "naughty spot" terlebih dahulu. Ini terjadi sejak dia bisa membantah, bisa keras dengan keinginan meski salah, dsb. Intinya sejak dia memang harus dihukum.

Suatu hari dia melakukan kesalahan. Setelah dua kali peringatan dia tetep mengulangi lagi.............. masuklah dia ke naughty spot nya. Ini hanya berupa karpet kecil bergambar spongebob yang aku letakkan di sudut ruangan yang masih dalam jangkauan pengawasanku. So, nggak akan bahaya baginya.

Caranya.......... aku jongkok agar sejajar dengannya, tatap matanya yang cantik dengan pancaran mataku yang sungguh-sungguh, jelaskan kesalahannya dan berapa lama dia harus di naughty spotnya. Biasanya sih tergantung kesalahannya, mulai dari satu menit sampai 5-7 menit. Dan selama itu dia harus tetap di sana. Jika pindah, masukkan lagi tanpa basa basi.

"Maaaa......... Adek nggak suka di sini. Adek nggak suka dihukum. Adek boleh main lagi yaa...... pliiiiis............. pliiiiisss.........."
"Ok. Kalau Adek nggak mau dihukum, ya mestinya jangan berbuat jelek. Adek boleh main lagi setelah waktunya habis."

Begitu biasanya dia memohon jika nggak mau dihukum. Kalau nggak kuat karena pengen dia baik, wiiiih....... bisa runtuh aku melihat kecantikan dan kelucuannya saat memohon. Aku mesti konsisten jika mau dia juga konsisten dan tahu konsekuensi perbuatannya.

Yang jelas, jangan membentak yang akan melukai dan menyakiti hati anak. Hikcs......hikcs.......... tapi aku pernah. Nyeselnyaaaa minta ampiun lho! Jangan juga menyakiti fisik anak. Hm........... yang ini Alhamdulillah aku nggak pernah. Naudzubillah. Dan.......... kita mesti memberi contoh, konsisten, dan jelas mengapa memberi hukuman.

Dan........... setelah waktu habis, aku akan mendekati Princessku, buat posisi sejajar dengannya, menjelaskan kembali mengapa dia dihukum, dan menyuruhnya untuk minta maaf, tanya lagi mengapa dia dihukum (untuk melihat apakah dia paham juga), lalu.............. this is my favorite........... memeluk dan menciumnya sambil menyampaikan betapa aku sangat sayang padanya.

Pernah nggak dia keluar sendiri? Ha ha ha.......... sering! Awalnya. Tapii........ sekarang dia sudah tahu konsekuensinya. Malahan kadang jika merasa salah dia akan menghukum diri sendiri dengan diam di sana sambil cengar cengir dan mengatakan;

"Maaaa.......... Adek tadi.......... (dia sebutin kesalahannya sendiri). Adek dihukum berapa menit?"

Ha ha ha.............. dasar Princess............ selalu lucu, cerdas, dan cantik.

Tidak ada komentar: