Halaman

Kamis, 20 September 2007

EMANSIPASI

Kita sudah sangat sering mendengar kata ini.
Emansipasi, diartikan persamaan hak antara pria dan wanita. Persamaan hak sama persis antara pria dan wanita. Mulai dari cara berpakaian, pendidikan, kesempatan kerja, sampai gaya hidup. Saya sering bingung. Karena emansipasi ini, malahan wanita kerepotan karena harus menyamai pria dan kadang merendahkan wanita lain.

Kenapa saya mengangkat tema ini? Kembali lagi karena yang menjadi korban anak. Coba pikir dengan kepala dingin, bijak, jernih, tidak berpihak. Gara-gara emansipasi, wanita berlomba-lomba berkarir di luar rumah dan kadang jadi bingung dan sangat sulit saat mempunyai bayi. Katanya sih mengamalkan ilmu, mencari nafkah untuk anak, eksistensi diri, dsb dsb. Dan mereka seringkali merendahkan profesi ibu rumah tangga. Apa itu tidak merendahkan wanita juga yang memilih profesi sebagai ibu rumah tangga? Terus, anak-anak mereka diasuh baby sitter, pembantu, neneknya, jangan-jangan anak-anak mungkin bingung juga ya? Karena kadang-kadang emansipasi membuat ibu mereka maunya sama persis dengan laki-laki sehingga anak-anak mempunyai 2 orang ayah tanpa ibu. He he he, kasihan deh mereka!!

Padahal, menurut saya sih emansipasi harusnya penghargaan kepada wanita, memberikan hak-hak wanita untuk memilih profesi, untuk dihargai, dihormati, bahagia, sehingga tidak ada dominasi dari dan atas siapapun, wanita mendapatkan haknya, anak-anak mendapat haknya, keluarga berjalan damai, lancar, bahagia, masyarakat juga akan bahagia, negara akan bahagia, makmur, maju.

Ya, jangan ada pelecehan terhadap wanita yang memilih untuk fokus pada anak, keluarga, rumah tangga. Jangan dianggap ibu rumah tangga tidak perlu pendidikan yang tinggi, keahlian yang cukup, wawasan yang luas, pergaulan yang luas dan sehat, percaya diri yang tinggi, dan penampilan yang prima.

Saya sangat setuju emansipasi jika dimaksudkan untuk membela hak-hak wanita, dan bukan menyamakan persis antara wanita dengan pria. Lha sejak lahir saja kan sudah berbeda. Wanita berhak atas pendidikan yang tinggi, kesempatan mengembangkan diri, kesempatan hamil, melahirkan, dan menyusui anak dengan tenang, kesempatan mendidik anak dengan kondusif, berhak mendapat perlindungan hukum, perlakuan sosial yang baik, berhak untuk “menjadi wanita” dan tidak harus “menjadi pria”, berhak dihormati, dihargai, dan tidak dilecehkan. Berhak untuk memilih dan menjalankan agama dengan tenang dan aman. Berhak atas penampilan yang ok dari suami saat bersamanya (jangan wanita saja yang dituntut cantik di depan suami, tapi suami juga tampil rapi, bersih, dan menarik di depan istri), berhak atas kesetiaan suami, berhak untuk didengar pendapatnya, dll.

OK!!

Emansipasi yang benar tentu akan mengakibatkan dipenuhinya hak-hak anak.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Ini adalah pemahaman yang lebih baik atas istilah "Emansipasi". Baik untuk dicerna oleh kita semua.