Halaman

Selasa, 06 Mei 2008

AYAHKU SUPER DUPER HEBAT

Ada acara baru di TV yang berjudul "Ayahku super hebat". Isinya berupa game, kompetisi, yang pesertanya adalah ayah dan anak. Waaah.....sontak semua berlianku berkomentar;

"Yaaah.......Papa jauuuuh lebih hebat dari mereka."
"Memang kalau ditanya apa hebatnya Papa, Mas akan jawab apa?"
"Ya bilang aja yang sebenarnya. Papa hebat segalanya."
"Iya ya Mas, malahan Papa juga hebat bisa main bareng kita, betulin apa aja juga bisa. Trus, juga jago semua kerjaan. Ya! Papa kita yang paling hebat seduniaaa.."
"Yang kurangnya hanya satu, Mas. Papa suka bikin kita cemburu, karena suka peluk-peluk Mama. Juga cium-cium Mama. Iya, Mama kan cintanya kita. Tapi Papa juga boleh deh cium dan peluk Mama. Kan Papa juga cinta Mama."

Ha ha ha...........mereka bertiga (Princess belum ikutan berkomentar) ternyata sangat mengidolakan Papanya. Padahal, mereka sering "bersaing" dengan Papanya, saling mengolok dan mengejek jika bermain bersama. Ho ho....rupanya itu adalah salah satu cara mereka untuk ber"akrab ria".

Suatu hari, aku dan 2 berlian terkecilku "nyusul" Papanya ke kantor karena ada keperluan ke daerah dekat kantor Papanya. Daripada Papanya harus pulang dulu, nggak efisien, maka kami memutuskan nyusul. Yah, karena Papanya memang pegawai yang baik, setelah lewat jauh dari jam kantor belum juga ada tanda-tanda kemunculannya.

Hm.......dasar berlianku memang selalu berkilau, Rafi segera ke Masjid kantor untuk shalat berjama'ah saat mendengar adzan dari TV mobil. Vaniapun juga langsung bilang;

"Akba!......Akba!.....Mamaaaa.......Akbaaaa....." sambil menunjuk-nunjuk arah masjid kantor mengajak aku shalat. Ya, jika masuk waktu shalat dan kami ada di sekitar kantor, aku memang ajak dia shalat di sana. Rupanya hal itu cukup membekas dan membuatnya selalu ingin shalat di sana jika waktu shalat masuk. Selesai shalat, kembali kami nunggu Papa di mobil sambil nonton TV. Sebenarnya Rafi selalu bawa buku bacaan kemanapun dia pergi untuk mengisi waktu jika harus menunggu. Tetapi karena sudah gelap, "terpaksa" kami nonton TV.

"Mas, itu Papa bukan?"
"Mana Ma?"
"Itu lho, yang jalan ke arah sini dari gedung itu."
"Bukan Ma, Papa nggak seganteng itu."
"Haaa.....memang Mas Rafi tahu itu orang yang dateng ganteng? Kan jauh dan gelap? Lagian, masa iya Papa sejelek itu?"
"Bukan Ma, justru itu sangaaaat kurang ganteng. Papa tuh jauuuuuh lebih ganteng dari dia. Lagian Ma, cara jalannya juga beda. Cara jalan Papa tuh, lebih keren. Papa tuh paling ganteng di kantor ini, malahan di dunia ini bapak-bapak yang terganteng adalah PAPA! Papa itu SUPER DUPER hebat."

Waaaah......kalau Papanya denger nih, pasti sudah "terbang" dipuji setinggi langit oleh anaknya. Secara, anak-anak tuh pasti akan ejek Papanya habis-habisan kalau mereka bercanda. Mereka nggak pernah bilang Papanya keren atau ganteng saat di depan Papanya. Rupanya mereka hanya "gengsi" antar pria saja.

Tidak ada komentar: