Halaman

Jumat, 08 Mei 2009

SUAMIKU TAKUT ISTRI ???

Ha ha ha................. ada ada aja orang berstatement. Yang dibuat statement nyeleneh orang lain pula...............AKU, keluargaku!! Weleh weleeeeh............ bukannya diri mereka sendiri. Hhhhhhhhh............ memang pada kurang kerjaan apa ya?

Entah apa yang membuat mereka menuduhku seperti itu. Emangnya aku monster kok sampai menakutkan suamiku, mengendalikan, membuatnya merasa tertekan, dll. Lha wong aku tuh imut gini sedang suamiku lumayan besar, kok bisa-bisanya dia takut sama aku. Trus, aku juga lemah lembut, baik hati, tidak sombong, cantik shalehah.................. kok malah narcist ya?

Qi...qi.....qi................ salah sendiri nuduh-nuduh aku sembarangan, ya membuat narcistku kumat. Apa hubungannya ya??? Bingung sendiri mode ON.

Hmmm.............. aku jadi nyari-nyari kemungkinan yang menyebabkan aku dituduh "menakuti" suamiku dan membuatnya tertekan. Hallah............ jadi nambahin kerjaanku kan??!! Dasar! Pada suka merusak ketenanganku.

Kenapa suamiku dianggap merasa tertekan? Tambah bingung!

Kalau aku tuh mengendalikan suamiku, kenapa justru aku yang banyak melakukan bahkan yang biasanya dilakukan seorang suami. Heiii............ bahkan mobilnya aja aku yang bawa ke bengkel untuk service, aku yang perpanjang STNK nya. Belum lagi KTP, Paspor, dll aku semua yang urus. Dia tuh datang tinggal foto, mejeng, he he he............

Kalau bepergian, aku yang urus tiket, visa, nyiapin seluruh perlengkapan. Trus, saat di perjalanan juga aku yang dia suruh chek in, tanya ini itu jika ada yang kurang jelas, dll. Kadang ditambah marah-marah lagi. Hikcs......... sedih ya?! Ha ha ha............. nggak sih, sudah biasa. Dia memang bisa marahnya cuma sama aku. Sama orang lain, baiiiiik banget. Nggak bisa marah. Kalau Princessku rewel dan perlu penanganan yang agak malu2in (he he he..........) ya mana mungkin dia mau melakukannya??? Pasti akulah.

Padahal, tanya aja sama yang pernah dinas sama dia. Apalagi kalau ke luar negeri. Deeee......... pasti dia dengan senang hati ngurusi semua. Tanya sana sini juga pasti dia. Tanpa marahin yang lain yang nggak mau atau nggak berani tanya (eits............ maaf deh nuduh) . Coba aja aku yang nggak mau atau nggak berani tanya, pasti dia akan marah besar sama aku. Untung aja aku pemberani dan nggak tahu malu. Habis, malu bertanya sesat di negeri orang sih!

Eee.......jangan salah, dia marah sama aku kalau nggak mau tanya karena dia mau aku mandiri. Lagian, dia yakin aku tuh bisa. Lha kan salah satu hal kenapa dia nikahi aku karena aku pinter. Hua .....ha......ha................ sombong lagi deh! Naaaah............ kenapa kalau sama orang lain dia rela nanya-nanya, karena dia nggak peduli orang itu mandiri atau tidak. Lagian dia juga tahu kalau orang lain itu nggak berani atau mau tanya karena nggak bisa.

Xi.........xi............xi............. Analisaku selalu penuh kenarcistan diri ya? Bukan sih, aku cuma selalu positive thinking aja dengan apa yang dilakukan orang lain, terlebih suamiku terhadapku. So, enjoy aja!

Eeeee................... ini bukan curhat lho. Ehem.............. dikit kali ya.

Atau.............mungkin dia dibilang takut istri karena dia (kelihatan) setia? Ha ha ha............ kok dibilang "kelihatan" sih??? Ya kan kalau dalam hatinya kita nggak tahu yak? Maaf ya cintaku, tapi kan orang cuma tahu luarnya donk. Masa mau masuk-masuk ke hatimu sih cintaku? Biar aku saja yang memasuki hatimu yang terdalam. Hallaah............... malah jadi penyair aku.

Kalau itu sih..................... kayaknya siapapun yang jadi suamiku pasti setia deh! Kurang apa coba punya istri cantik, baik hati, tidak sombong, pinter, setia, kyaaa............kyaa...................kya........... narcisnya kumat mat mat mat!

Atau karena suamiku tuh sayang sama istrinya? Nggak macem-macem? Lhaaa.............. istrinya aja aku, masa masih kurang penjelasan kenapa dia nggak macem-macem? Nggak bosen apa dibombardir dengan kehebatanku? Masih mempertanyakan kenapa suamiku cinta mati sama aku? Qi..........qi....................qi..........................

Mbuhlah!!!!!

Yang pasti, dari segala data dan kenyataan di lapangan. Suamiku sama sekali nggak takut sama aku. Aku yang takut sama dia. Ha ha ha................ nggak lho, kidding. Aku sama sekali nggak pernah takut siapapun. Takut hanya kalau aku melakukan kesalahan dalam melakukan tujuan penciptaanku di dunia ini.

Aku yakin sekali kalau suamiku itu takutnya sama Allah, makanya jadi suami yang baik, sayang n cinta istrinya yang cantik, imut, sexy, pinter, baik hati, pemurah, kaya raya, dan menggemaskan ini. He he he.......................

Wuiih............ lagian, aku nggak mau juga punya suami yang takut sama aku. Tapiiii............ suamiku HARUS, MESTI, WAJIB, takut sama Allah. So, mesti jadi suami dan Bapak yang baik, karena saat dia melakukan ijab qabul dengan Bapak (alm) berarti dia berjanji sama Allah untuk menjadi suami yang baik bagiku dan menjadi ayah yang baik bagi anak-anakku.

1 komentar:

gin mengatakan...

sip..bu..kompak terus!!!!!!!!