Halaman

Rabu, 20 Mei 2009

Rp 300,- YANG MEMBAHAGIAKAN

Tuing..................... pagi-pagi ada sms masuk.

"Diajengku, cantikku, cintaku, matahariku, bidadariku, Mas sudah sampai kantor. Nggak telat Alhamdulillah. Lagi ngapain cantik? Sudah maem belum? " Iiih..........Co.....cuit ya......................

Siang saat buka komputer, diantara ratusan E-mail yang masuk............ ada satu yang menarik untuk dibaca terlebih dahulu, dari pacarku tercinta;

"Assalamu'alaikum cantikku, Mas tadi habis rapat. Sekarang lagi makan siang. Diajengku sudah maem belum? Love u cintakuuu..................
"

Atauu.................. sore-sore kembali ada sms;

"Cantikku sayang, Mas barusan selesai rapat. Sekarang sedang naik metromini mau ke stasiun Sudirman. Semoga nggak telat keretanya. Miss u."

Dan balesan saat aku tanyain mau disediain makanan apa sampai rumah;

"Apa aja cintaku, asal yang sediain Diajeng cantik dengan full of love . "

Juga chating di saat-saat yang memungkinkan, telpon, sms, atau E-mail saat berjauhan berseberangan samudra karena tugas negara. Aku selalu menunggu penuh harap kabar dan sekedar sapaan cintanya. Yang mungkin orang lain menganggapnya gombal. Bagiku itu kebahagiaan.

Hhmmmmmmmmmmmmm..................... semua itu membuatku berbunga-bunga, bahagia, dan semangat menjalani hari seberat apapun yang harus dilalui.



Belum lagi ungkapannya yang mengatakan jika dia sangat ingin nantinya di surga bisa bersamaku sebagai "bidadari" baginya. Dan bagaimana dia akan sangat cemburu jika aku ternyata bukanlah pasangan baginya .

Hhhhhhhhhh..................... terlalu gombal ya?? He he he............ bagiku tidak!! Itu penyemangatku melewati segala rintangan dan kepahitan.

Semua itu adalah ungkapan, ekspresi, dan pernyataan cinta yang sangat mujarab sebagai pemupuk kesolidan rumah tangga. Kalau banyak pihak berpendapat semakin lama menikah semakin membosankan, hambar, nggak asyik, bagiku tidak! Semakin lama aku semakin cinta.

Apakah karena suamiku "sempurna"? Sama sekali tidak! Banyak liku-liku hidup yang kami lalui. Banyak kesenangan yang kami temui. Namun juga banyak sakit yang dirasakan. Banyak kekecewaan yang terpaksa harus disapa saat dia mampir dalam kehidupan rumah tanggaku.

Hanya saja, jika suami istri tidak saling cinta dan saling membahagiakan. Bagaimana mungkin bisa memberikan kebahagiaan dan harapan bagi anak-anak? Bagaimana bisa menyelesaikan masalah-masalah kehidupan, terutama masalah-masalah anak? Bagaimana mungkin bisa menyumbangkan generasi "indah" sebagai penerus amanah? Bagaimana mempertanggungjawabkan "titipan" ini kepada pemiliknya nanti?

Naaah........... aku hanya berusaha dan selalu berusaha mencintainya sepenuh hatiku demi cintaku pada keluarga, baktiku pada pemberi amanah, pada Sang Pencipta, Allah! Cinta yang halal, ibadah, kenapa tidak dijaga dan dipupuk? Kenapa mesti malu mengungkapkan cinta kepada yang berhak? Heiii............... itu dinilai pahalanya lho! Apa kurang enak? Berpacaran, bersenang-senang, dengan limpahan pahala dan berkah?

Naaaah................ sms yang hanya seharga Rp 300,- itu pun ternyata bisa sangat membantuku melewati hari. Aku menyebutnya Rp 300,- yang membahagiakan. Nggak mahal kan membahagiakan istri..............aku????? Nggak mahal kan menjaga keutuhan rumah tangga? Yuk mari kita ciptakan syurga dunia di rumah kita masing-masing.

He he he.................. I Love u cintaku............................ .Berjihadlah dengan bekerja karena Allah, setia karena Allah, profesional karena Allah, membahagiakan keluarga karena Allah. Kita berjihad bersama, berdua.

Note: Saling cinta antara suami istri adalah pondasi dalam menyiapkan generasi. Hanya orangtua bahagia yang mampu memberi kebahagiaan dan kenyamanan bagi anak-anaknya untuk menyiapkan diri mereka menyongsong masa depan.

Tidak ada komentar: