Pada capekkah semingguan ini? Sebel? Suntuk? Boring? Gak seru? Ho ho ho........... coba deh, lihat dari sisi lain yang lebih menyenangkan melegakan mengademkan (apaan tuh mengademkan?). Intinya, apapun yang terjadi, syukuri, nikmati, anggap semua itu petualangan yang seru, menyenangkan, menegangkan, mengasikkan, dan yang lebih penting pastinya membuat kita makin 'kaya' dan bertambah lagi bekal kita dalam menyongsong sesuatu yang pasti akan kita hadapi............mati!
Hahaha...........katanya seru kok ngomongin mati seeh???
Ok. Today, aku mau cerita tentang jempolku. Meski namanya jempol, yang merupakan jari ter-endut dibanding jari lainnya, katanya sih jempolku tetep aja mungil cantik lucu menggemaskan. Hue he he he............narcist dikit gakpapa donk ah. Itu kata pacarku n berlian2 indahku yg sudah ABG yang di mata mereka jempolku emang mungil yaaa.....
Jempol tangan, seringkali kita.........aku kali ya, sepelekan kegunaannya, nilai pentingnya, bahkan ketergantungan kita (maap, aku maksudnye) terhadapnya. Sms, angkat barang sekecil apapun, membuka sesuatu (tutup toples misalnya), nulis, bahkan nyubit juga perlu bantuan jempol. Tapi aku gak suka nyubit loh! Dan semuanya itu selama ini nyaris tidak terlalu aku pedulikan, tidak aku sadari, dan...............hikcs......malu banget mengakuinya kalau aku kurang mensyukuri nikmat sang jempol mungilku itu. Maap ya Allah.....
Aku mempunyai pisau kecil yang tampilannya gak menarik. Suram, dekil, gak ada mengkilapnya blas meski sudah dicuci bersih. Memang sejak barunya seperti itu. Pisau itu pemberian kakakku tercinta. Dia memaksaku untuk menerima pisau pemberiannya itu dengan jaminan yang cukup meyakinkanku.........pisau itu tajam melebihi pisau2 putih berkilau milikku yang aku beli di swalayan perkakas rumah tangga bergengsi. Hahaha..............lebay! Emang sih belinya di sana, tapi yang aku beli yang murahan, bukan pisau keren mahal. Dan............betul banget. Itu pisau biarpun dekil tampilannya ternyata kemudian menjadi andalan kami karena tajamnya.
Kemarin............sebagai ucapan terima kasihku kepada pisau itu maka aku ingin mencucinya, menggosoknya, biar kinclong. *sambil berharap keluar jin baik kek lampu aladin* Hm............ lumayan sih ada sedikit perubahan meski ternyata gak bisa kinclong juga. Lalu.......saat asyik sok gosok sik isik tuh pisau..........sreeet!!! Huaaaaaaaaa...............ujung jempolku dicium sama si pisau.
"Mayday..........mayday................... keadaan darurat, call ambulance, ada jari jempol kecil lucu tersayat pisau. Luka cukup parah, harap segera siapkan dokter dan peralatan medis terbaik." begitu sms dan chat aku kirimkan ke pacarku setelah perawatan pertama aku lakukan dan jempol sudah terbungkus plester dengan rapi.
Hehehe............pasti dia tersenyum geli sekaligus khawatir dan ingin segera melihat jempolku setelah membaca sms yang kali ini dilakukan oleh jari lain karena si jempol sedang bedrest. Tiupan dan ciuman bertubi-tubi penuh cinta akan didapat oleh si jempol mungilku dari semua berlianku dan pacarku itu nanti saat kami ketemu sambil aku menceritakan kejadiannya dengan manja dan sedikit mengadu seperti jika mereka mencari perhatianku. Wakwkwkkk....................kayaknya ada yang memanfaatkan situasi nih.
Wuiiih..........ternyata luka cukup dalam sehingga terkena kuku. Dan saat kesenggol dikiiiiiiiiiit aja sakitnya minta ampun. Aku sulit melakukan banyak hal hanya dikarenakan si jempol tangan kananku sakit jika tersentuh.
Masya Allah...........ternyata sedikit saja nikmat diambil dariku sudah cukup membuat banyak hal menjadi terbatasi. Bagaimana aku memecahkan telor untuk bikin telor mata sapi lezat untuk pacarku kalau jempolku sakit begini coba? Hhhhhh................ maap ya cintaku, kalau beberapa hari ini telor mata sapi master chef ga bisa terhidang.
Jadi, masih pantaskah kita mengeluh hanya karena hal-hal sepele? Allah sudah memberi kita banyak kenikmatan yang sudah seharusnya disyukuri.
Udara gratis, masih bisa bernafas, hidung normal, gak usah sibuk ngeluh karena merasa tak semancung hidungnya pinokio, bukan?
Badan sehat, makanya dijaga dengan memberi asupan makanan sehat halal dan seimbang antara gerak, aktifitas sehat manfaat dan istirahat.
Dan nikmat lain yang buanyaaaaaaaaaaakkkk banget. Aku lagi gak minat nulis panjang2 ah. Mau menikmati jempol mungilku yang lagi sakit. Meski sakit, setidaknya aku masih punya dirimu oh jempolku...................
Nah semuanya.....................bersyukur yuk atas segala yang terjadi. Nikmati apa yang ada, dengan melakukan yang terbaik yang kita mampu usahakan. Hargai diri sendiri dengan menghargai dan menghormati orang lain.
Hahaha...........katanya seru kok ngomongin mati seeh???
Ok. Today, aku mau cerita tentang jempolku. Meski namanya jempol, yang merupakan jari ter-endut dibanding jari lainnya, katanya sih jempolku tetep aja mungil cantik lucu menggemaskan. Hue he he he............narcist dikit gakpapa donk ah. Itu kata pacarku n berlian2 indahku yg sudah ABG yang di mata mereka jempolku emang mungil yaaa.....
Jempol tangan, seringkali kita.........aku kali ya, sepelekan kegunaannya, nilai pentingnya, bahkan ketergantungan kita (maap, aku maksudnye) terhadapnya. Sms, angkat barang sekecil apapun, membuka sesuatu (tutup toples misalnya), nulis, bahkan nyubit juga perlu bantuan jempol. Tapi aku gak suka nyubit loh! Dan semuanya itu selama ini nyaris tidak terlalu aku pedulikan, tidak aku sadari, dan...............hikcs......malu banget mengakuinya kalau aku kurang mensyukuri nikmat sang jempol mungilku itu. Maap ya Allah.....
Aku mempunyai pisau kecil yang tampilannya gak menarik. Suram, dekil, gak ada mengkilapnya blas meski sudah dicuci bersih. Memang sejak barunya seperti itu. Pisau itu pemberian kakakku tercinta. Dia memaksaku untuk menerima pisau pemberiannya itu dengan jaminan yang cukup meyakinkanku.........pisau itu tajam melebihi pisau2 putih berkilau milikku yang aku beli di swalayan perkakas rumah tangga bergengsi. Hahaha..............lebay! Emang sih belinya di sana, tapi yang aku beli yang murahan, bukan pisau keren mahal. Dan............betul banget. Itu pisau biarpun dekil tampilannya ternyata kemudian menjadi andalan kami karena tajamnya.
Kemarin............sebagai ucapan terima kasihku kepada pisau itu maka aku ingin mencucinya, menggosoknya, biar kinclong. *sambil berharap keluar jin baik kek lampu aladin* Hm............ lumayan sih ada sedikit perubahan meski ternyata gak bisa kinclong juga. Lalu.......saat asyik sok gosok sik isik tuh pisau..........sreeet!!! Huaaaaaaaaa...............ujung jempolku dicium sama si pisau.
"Mayday..........mayday................... keadaan darurat, call ambulance, ada jari jempol kecil lucu tersayat pisau. Luka cukup parah, harap segera siapkan dokter dan peralatan medis terbaik." begitu sms dan chat aku kirimkan ke pacarku setelah perawatan pertama aku lakukan dan jempol sudah terbungkus plester dengan rapi.
Hehehe............pasti dia tersenyum geli sekaligus khawatir dan ingin segera melihat jempolku setelah membaca sms yang kali ini dilakukan oleh jari lain karena si jempol sedang bedrest. Tiupan dan ciuman bertubi-tubi penuh cinta akan didapat oleh si jempol mungilku dari semua berlianku dan pacarku itu nanti saat kami ketemu sambil aku menceritakan kejadiannya dengan manja dan sedikit mengadu seperti jika mereka mencari perhatianku. Wakwkwkkk....................kayaknya ada yang memanfaatkan situasi nih.
Wuiiih..........ternyata luka cukup dalam sehingga terkena kuku. Dan saat kesenggol dikiiiiiiiiiit aja sakitnya minta ampun. Aku sulit melakukan banyak hal hanya dikarenakan si jempol tangan kananku sakit jika tersentuh.
Masya Allah...........ternyata sedikit saja nikmat diambil dariku sudah cukup membuat banyak hal menjadi terbatasi. Bagaimana aku memecahkan telor untuk bikin telor mata sapi lezat untuk pacarku kalau jempolku sakit begini coba? Hhhhhh................ maap ya cintaku, kalau beberapa hari ini telor mata sapi master chef ga bisa terhidang.
Jadi, masih pantaskah kita mengeluh hanya karena hal-hal sepele? Allah sudah memberi kita banyak kenikmatan yang sudah seharusnya disyukuri.
Udara gratis, masih bisa bernafas, hidung normal, gak usah sibuk ngeluh karena merasa tak semancung hidungnya pinokio, bukan?
Badan sehat, makanya dijaga dengan memberi asupan makanan sehat halal dan seimbang antara gerak, aktifitas sehat manfaat dan istirahat.
Dan nikmat lain yang buanyaaaaaaaaaaakkkk banget. Aku lagi gak minat nulis panjang2 ah. Mau menikmati jempol mungilku yang lagi sakit. Meski sakit, setidaknya aku masih punya dirimu oh jempolku...................
Nah semuanya.....................bersyukur yuk atas segala yang terjadi. Nikmati apa yang ada, dengan melakukan yang terbaik yang kita mampu usahakan. Hargai diri sendiri dengan menghargai dan menghormati orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar