Kali ini aku harus kembali mengikuti proses penerimaan siswa baru untuk SMA seperti 3 tahun lalu, karena anak keduaku mau masuk SMA. Awalnya sedikit grogi, khawatir berbeda dan nggak mau terkesan sotoy alias sok tahu. Eeee...... ternyata prosesnya sama ajah! Hanya kali ini aku melewati proses yang lebih simpel karena berlianku yang ini SMP nya bukan dari luar DKI seperti masnya dulu. So, tidak ada fase pra pendaftaran yang harus kami lalui.
Memang sih, nilai UAN berlian keduaku sedikit lebih rendah dibanding berlian pertamaku. Namun karena SMP di DKI, maka kans untuk masuk jauuuuh lebih besar. Dulu, berlian pertamaku hanya mempunyai kesempatan memperebutkan tempat yang hanya 5%. Hehehe.......... tapi aku sih cuek aja. Ya sudah resiko kami donk. Alhamdulillah dia mendapatkan SMA yang cukup ok juga meski kata orang bukanlah SMA 'favorit'. Untung aja dia punya Mama hebring kayak aku (wkwkwk........ narcistnya belum-belum sudah nongol nih), sehingga tidak meributkan kefavoritan sekolah. Bagiku, sekolah favorit nggak penting banget. Yang penting anakku favorit di manapun dia berada.
Demikian juga yang kedua ini. Meski dia masih mungkin mendapatkan sekolah yang difavoritkan banyak orang, namun aku arahkan dia untuk memilih sekolah dengan pertimbangan yang berbeda. Bagiku, sekolah yang aku inginkan untuk berlianku adalah:
1. Tidak terlalu jauh dari rumah sehingga perjalanan tidak menyita waktu dan tenaganya.
2. Mengedepankan kejujuran dibanding 'pamor'. Sekolah yang terdengar hebat,siswanya lulus 100%, atau sekolah favorit dengan nilai UAN yang tinggi untuk masuk ke sana bukanlah langsung menjadi incaranku meski anakku nilainya juga tinggi.
3. Memiliki lingkungan yang kondusif dan aman untuk dia belajar segala aspek kehidupan.
4. Faktor-faktor lain yang seringkali bagi orangtua lain tidak pernah dijadikan kriteria.
Setelah mengambil formulir, mengisinya, mengembalikan, maka berlianku menunggu panggilan untuk mendapatkan tanda bukti pendaftaran yang berupa print out. 3 tahun lalu, hanya menunggu beberapa saat tanda bukti itu sudah bisa diperoleh. Namun, kali ini berlianku mendatangiku dan mengatakan jika harus kembali nanti siang. Siangnya aku sendiri yang kembali karena sekalian jalan. Sampai sore ternyata aku belum bisa mendapatkan print out itu. Bahkan menurut petugasnya, dan aku melihatnya juga, baru ada 20 an print out yang keluar untuk anak yang mendaftar hari itu. Baru keesokan harinya aku bisa mengambil tanda terima tersebut. Sampai hari ini............ aku tidak bisa mengakses untuk mengetahui hasil seleksinya.
Masya Allah.............. padahal jika anak-anak sudah bisa mengetahui hasilnya, maka jika mereka tergeser sehingga tiidak lagi masuk ke SMA-SMA pilihan mereka maka mereka masih bisa memasukkan lagi formulir dengan memilih SMA lain jika masih dalam rentang waktu pendaftaran (3hari) yang ditentukan. Kalau seperti ini???? Kasihan sekali mereka harus pasrah hanya dengan sekali memasukkan formulir.
Insya Allah aku yakin berlianku lolos karena nilai dia bagus dan masih masuk posisi atas di SMA pilihan kami. Tapi anak-anak lain yang nilainya pas-pasan kan kasihan!! Mereka seharusnya berhak mengikuti perkembangan dari menit ke menit sehingga bisa segera memasukkan lagi pilihan jika sudah tergeser keluar.
Hhhh................. prihatin sekali rasanya. Tahun-tahun sebelumnya lancar. Kenapa sekarang begini?Lalu aku mendengar jika ada yang menghendaki sistem online diganti test seperti dulu? Haaah??? Jangan donk! Maaf deh, kesubyektifan yang memungkinkan kecurangan akan jauh lebih besar jika sistem online ditiadakan. Biarkanlah sistem online ini berlanjut namun dengan kualitas server maupun program yang baik, demi obyektifitas hasil. Biarkanlah anak-anak dibiasakan jujur, jangan diajari hal-hal aneh yang mengkerdilkan mereka. Jangan kotori berlian-berlian bangsa ini dengan contoh-contoh tidak baik orang dewasa di sekitar mereka. Aku masih sangat optimis bahwa suatu hari nanti Indonesiaku jaya dengan berlian-berlian indahNya sebagai elemen-elemen terpentingnya.
Jangan menyerah berlian-berlian bangsaku. Kalian pasti bisa.
Memang sih, nilai UAN berlian keduaku sedikit lebih rendah dibanding berlian pertamaku. Namun karena SMP di DKI, maka kans untuk masuk jauuuuh lebih besar. Dulu, berlian pertamaku hanya mempunyai kesempatan memperebutkan tempat yang hanya 5%. Hehehe.......... tapi aku sih cuek aja. Ya sudah resiko kami donk. Alhamdulillah dia mendapatkan SMA yang cukup ok juga meski kata orang bukanlah SMA 'favorit'. Untung aja dia punya Mama hebring kayak aku (wkwkwk........ narcistnya belum-belum sudah nongol nih), sehingga tidak meributkan kefavoritan sekolah. Bagiku, sekolah favorit nggak penting banget. Yang penting anakku favorit di manapun dia berada.
Demikian juga yang kedua ini. Meski dia masih mungkin mendapatkan sekolah yang difavoritkan banyak orang, namun aku arahkan dia untuk memilih sekolah dengan pertimbangan yang berbeda. Bagiku, sekolah yang aku inginkan untuk berlianku adalah:
1. Tidak terlalu jauh dari rumah sehingga perjalanan tidak menyita waktu dan tenaganya.
2. Mengedepankan kejujuran dibanding 'pamor'. Sekolah yang terdengar hebat,siswanya lulus 100%, atau sekolah favorit dengan nilai UAN yang tinggi untuk masuk ke sana bukanlah langsung menjadi incaranku meski anakku nilainya juga tinggi.
3. Memiliki lingkungan yang kondusif dan aman untuk dia belajar segala aspek kehidupan.
4. Faktor-faktor lain yang seringkali bagi orangtua lain tidak pernah dijadikan kriteria.
Setelah mengambil formulir, mengisinya, mengembalikan, maka berlianku menunggu panggilan untuk mendapatkan tanda bukti pendaftaran yang berupa print out. 3 tahun lalu, hanya menunggu beberapa saat tanda bukti itu sudah bisa diperoleh. Namun, kali ini berlianku mendatangiku dan mengatakan jika harus kembali nanti siang. Siangnya aku sendiri yang kembali karena sekalian jalan. Sampai sore ternyata aku belum bisa mendapatkan print out itu. Bahkan menurut petugasnya, dan aku melihatnya juga, baru ada 20 an print out yang keluar untuk anak yang mendaftar hari itu. Baru keesokan harinya aku bisa mengambil tanda terima tersebut. Sampai hari ini............ aku tidak bisa mengakses untuk mengetahui hasil seleksinya.
Masya Allah.............. padahal jika anak-anak sudah bisa mengetahui hasilnya, maka jika mereka tergeser sehingga tiidak lagi masuk ke SMA-SMA pilihan mereka maka mereka masih bisa memasukkan lagi formulir dengan memilih SMA lain jika masih dalam rentang waktu pendaftaran (3hari) yang ditentukan. Kalau seperti ini???? Kasihan sekali mereka harus pasrah hanya dengan sekali memasukkan formulir.
Insya Allah aku yakin berlianku lolos karena nilai dia bagus dan masih masuk posisi atas di SMA pilihan kami. Tapi anak-anak lain yang nilainya pas-pasan kan kasihan!! Mereka seharusnya berhak mengikuti perkembangan dari menit ke menit sehingga bisa segera memasukkan lagi pilihan jika sudah tergeser keluar.
Hhhh................. prihatin sekali rasanya. Tahun-tahun sebelumnya lancar. Kenapa sekarang begini?Lalu aku mendengar jika ada yang menghendaki sistem online diganti test seperti dulu? Haaah??? Jangan donk! Maaf deh, kesubyektifan yang memungkinkan kecurangan akan jauh lebih besar jika sistem online ditiadakan. Biarkanlah sistem online ini berlanjut namun dengan kualitas server maupun program yang baik, demi obyektifitas hasil. Biarkanlah anak-anak dibiasakan jujur, jangan diajari hal-hal aneh yang mengkerdilkan mereka. Jangan kotori berlian-berlian bangsa ini dengan contoh-contoh tidak baik orang dewasa di sekitar mereka. Aku masih sangat optimis bahwa suatu hari nanti Indonesiaku jaya dengan berlian-berlian indahNya sebagai elemen-elemen terpentingnya.
Jangan menyerah berlian-berlian bangsaku. Kalian pasti bisa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar