Permen adalah salah satu makanan yang "terlarang" bagi Vaniaku. Why? "Kenapa Mamaaa.............. Adek kok nggak boleh maem permen kayak Mas?" Begitu dia menanyakan kebijakanku yang merugikan dia itu. Ha ha ha........... sebel dia nggak boleh makan permen. Tapii.......... dia nurut tuh! Yang penting mendapat penjelasan logis, masuk akal cerdasnya yang masih imut itu, maka diapun akan kompromi.
Aku memang tidak begitu saja membiarkan berlian-berlianku makan segala makanan. Namun, tentu saja dengan penjelasan, dan alasan yang logis dan masuk di akal cerdas namun masih "imut" mereka.
"Permen itu kecil, mudah masuk mulut, namun biasanya keras atau licin. Jadiii.............. bisa masuk tenggorokan sendiri. Meluncuuuur............... seperti Adek main perosotan. Naaah........... padahal tenggorokan Princess Mama ini masih keciiil, bahkan permen pun masih terlalu besar untuk lewat sana. Makanya gampang nyangkut. Nah, kalau nyangkut.................. berbahaya sekali."
"Permen itu biasanya berisi gula yang banyak. Adek tahu kan kalau kebanyakan makan gula tuh seringkali membuat ginjal kita bekerja terlalu keras. Berarti permen berbahaya buat ginjal mungil cantik Mama."
"Permen itu, karena isinya gula bisa membuat gigi cantik Adek rusak."
Dll......dll...................
Wallaaaah.......................... Mama ini ngelarang Adek makan permen aja kok banyak banget alasannya siiiih?????? He he he.......... tapi mujarab dan membuat Vaniaku mengerti mengapa dilarang dan bertambah "ilmu" tanpa mesti secara formal belajar, bukan?
Suatu hari........................
Vania mendatangiku dengan mulut yang sibuk berkomat kamit. Lalu.................... leher cantiknya bergerak menandakan sedang menelan sesuatu.
"Mamaaa...................... Adek tadi ma'em permen. Tapi Adek kunyah dikit-dikit, pelan-pelan, jadi nggak yangkut di tenggorokan. Sekarang Adek mau minum air putih banyak, biar ginjal Adek nggak rusak. Kata Emas kalau biar ginjal nggak rusak jangan minum (he he he...........dia sebut merk soft drink), tapi minumnya air putih. Trus nanti kita sikat gigi ya Ma, biar gigi Adek nggak rusak."
GUBRAAAK................................
Dengan sekali libas semua alasanku melarangnya makan permen dia patahkan. Telaaak!!! Antara bangga dan khawatir, seneng dan kalah, entah rasa apa lagi bercampur jadi satu di dadaku. Aku hanya bisa bengong dan segera meraih kepala mungil itu. Aku cium puas-puas sampai dia bengong nggak ngerti.
"Mama marah ya Adek makan permen? Nggak boleh? Nggak papa kok makan permen itu Mamaaa............................."
Hallah................. mata bening itu menatapku tajam banget, seolah mohon pengertianku akan keinginannya merasakan makanan kecil yang manis itu. Hhhhhh............. mana tega melarang coba??????
"Kalau Adek sudah ngerti cara makannya, banyak minum air putih dan sikat gigi sesudah makan permen, ya boleh saja. Hanya, nggak boleh banyak. Satu saja cukup ya?? Mama, Papa, Mas-Mas juga janji deh makan permennya sedikit saja. Ok??"
Kepala cantikku mengangguk dan langsung berlari ke Mas-Masnya sambil teriak; "Adek boleh makan permeeeen..................... tapi satu saja yaaa................."
Lalu seminggu yang lalu............
"Mamaa....... Adek boleh donk ma'em permen ini. Tante (dia sebut seorang kolegaku) ngasih Adek permen, tapi boleh dima'em kalau Mama ijinin. Adek bisa lho. Mama pernah lihat kan?"
Aku cuma senyum aja. Lalu..............heks, dia keselek permen tadi yang memang keras tapi licin. Langsung aja aku tepuk tengkuknya dan permenpun meloncat keluar. Dengan muka sedikit merah dan airmata keluar, Princess malah tersenyum dan bilang;
"Hmmmm........... Mama betul. Adek masih bisa keselek. Gak mau permen lagi ah. Sakit Ma tenggorokan Adek keselek permen. Ini, masih ada permennya banyak Adek simpan buat Mas Rafi aja."
Dia langsung meloncat ke pelukanku. Mungkin karena kesakitan tenggorokannya dan kaget. Duuuuh.............. keciaaan cintaku ini. Tentu saja aku menyambutnya penuh cinta. Aku elus lembut punggungnya, supaya dia nyaman.
Aku mengangguk lega, bangga, dan bahagia. Meski harus merasakan dulu, tapi dia tetep memakai logika lucunya untuk memahami kenapa aku melarangnya.
Dasar berlian! Indaaaah............ banget sih kamu cantikku, keep shining......................
Tidak ada komentar:
Posting Komentar