Halaman

Minggu, 14 Juni 2009

CAPRES, IKLAN OR KAMPANYE SIH ???

Pilpres diambang pintu. Makiiin dekat.

Lho............lho........... kok??? Masa iya sih capresnya diiklanin? Seriuuus?????

Yah, begitulah reaksiku saat melihat dan mendengar tayangan iklan calon presiden kita. Ggggrrrrrhhhhh............... aku kesel sama tim suksesnya. Ha ha ha............... kenapa Dew??? Eh, kalau aku nulis gini gak bakalan dipenjara kan?? Jangan ya. Ini kan sekedar ungkapan isi hati seorang rakyat akan keadaan politik negeri tercinta. Cieee................. gaya kan!!

Gimana aku nggak gemes n kesel?? Lha kan setahuku, yang namanya Capres itu ya dikampanyekan. BUKAN diiklankan. Dikampanyekan, maksudnya supaya rakyat tahu siapa yang menurut mereka pantas dipilih berdasarkan apa yang menjadi program-program mereka 5 tahun masa jabatannya. So, BUKAN diiklankan supaya BANYAK pemilihnya! Beda lho!

Kalau kampanye, diharapkan nantinya rakyat memilih capres berdasarkan kompetensinya, pahamnya, kecenderungan politiknya, kemungkinan pasukannya (ini sih mauku menjadi paket sekalian supaya rakyat makin jelas kenapa milih mereka), dll. BUKAN IKLAN, yang tujuannya hanya agar dia terkenal, banyak dipilih, meski rakyat tidak tahu kompetensinya, "blind" hanya sekedar sering mendengar atau melihat di iklan media masa. Makanya iklan hanya agar dikenal, diingat, sehingga akhirnya dipilih. Nggak mutu kan kalau milih hanya karena iklan yang menarik dan menggugah selera (maaf bukan nyindir capres manapun lho!)??

Naaah...................... berarti, iklan capres memungkinkan terjadinya kesalahan memilih oleh rakyat karena ketidak tahuannya. Dan.............. maaf, menurutku, ini memberi kesan membodohkan rakyat. Karena mendorong rakyat untuk memilih pemimpinnya bukan karena kompetensinya, namun hanya karena sering mendengar, melihat, dalam iklan.

Hmm.............. andai negara ini setiap calon presiden mencalonkan diri menjadi presiden karena pengabdian, karena ibadah, karena memegang amanah dari rakyat dan Tuhannya. Tentunya mereka akan mengkampanyekan diri mereka secara jujur, mendidik, dan elegan. Lalu akan sangat berbesar hati jika ternyata kalah, dan calon lain yang menang tentunya memang yang terbaik yang dikehendaki rakyat.

Wahai para tim sukses, jangan cekoki rakyat dengan iklan yang tidak mendidik donk. Jangan sampai informasi yang kami terima sama dengan informasi akan "barang" yang diiklankan untuk kami beli, asal kami dengar dan lihat terus menerus. Kampanye capres bukan penetrasi pasar, bukan HANYA supaya terpilih. Tapi didiklah kami rakyat, agar menjadi pemilih yang cerdas, yang mengetahui kompetensi kandidat, yang memilih karena mengetahui, memahami, dan tidak asal contreng karena capresnya "NGETOP".

Untuk para Capres, jangan beri contoh yang tidak baik, jangan saling menjelekkan, kami sudah tahu kok kejelekan Anda semua. He he he.......... emang seringkali kejelekan orang tuh gampaaang banget diingat. Dasar manusia! Cukup tunjukkan kompetensi Anda masing-masing, janji-janji Anda masing-masing yang nantinya akan Anda penuhi jika terpilih, kisi-kisi calon kabinet Anda masing-masing sehingga kami makin jelas mengetahui arah kepemimpinan Anda masing-masing.

Mmmm............ kalau aku sih kayaknya mikir2 dulu kalau ditawarin jadi menteri. Kalau kira-kira bukan kompetensiku, aku nggak bakalan mau!! Jangan mimpi deh Pak, Bu. Hua.......ha.............ha.................. Tapi ini bener lho! Aku nggak bakalan mau kalau nggak kompeten.

Untuk partai-partai pendukung, jujur saja deh........... apa tujuan kalian mendukung capres tertentu? Kursi kabinet apa yang diincer? Nggak usah "muna" atau sok suci. He he he.............. habisnya suka pada bilang nggak minta jabatan, tapi saat nggak dikasih marah-marah? Yaa......... nggak asyik deh! Juga nggak usah bilang jujur, nggak korupsi, dll...... orang juga tahu kok siapa yang jujur atau tidak. Nggak usah memproklamirkan diri! Lagian, menurutku sih biarpun jujur tapi kalau nggak bisa kerja? Sama juga sami mawon. Jangan cuma promosiin kejujuran ya, kompetensinya manna???


Ok??!!! Kita bangun negara ini bersama-sama. Nggak usah saling serang, mending juga nyerang siapa saja yang merongrong negara dan bangsa ini. Qi...qi.....qi.................. kalau ada yang nyerang lho! Kita bersatu padu demi kejayaan INDONESIA.

Tidak ada komentar: