Halaman

Rabu, 18 Juni 2014

Noraks Is Part Of My Job



Minggu2 ini adalah pengumuman berbagai kelulusan. Ahaaa.......saatnya pula para orangtua besikap norak atas prestasi akademik anak-anaknya. Iyalah, gimana gak norak kalau anak mereka mempunyai nilai Ujian Nasional sempurna.......SEPULUH dari SEPULUH alias buleeeet gak ada yang salah sama sekali. OMG!! Ya ampuuun......itu nilai apa nilai siiih? Daaaan.....wow banget, total nilai ujian murni segede2 gaban berseliweran. Rata2 nilai UN nyaris sempurna banyak banget di sekitar berlianku yang juga lulus SMP tahun ini. Ceka ceki ceka banget banget deh. Ciyuuuussss???? Enelan!!!!

Para ortu menorakkan diri melalui status2 di jejaring sosial, obrolan di pasar, rumpian di tempat senam, yoga, cafe, angkot, CL, TJ, bahkan di tukang sayur. Berbagai cara mereka dapatkan agar bisa membuka pembicaraan ke arah Nilai Ujian Nasional. Hahaha.......aku sangat maklum, maka aku biasanya akan melayani saja jika ada orangtua yang kreatif berat demi pamer seperti itu. Aku akan apresiasi mereka, tentu saja jika memungkinkan kuselipkan sedikit titipan pesan agar kebanggaan mereka jangan sampai membebani anak2nya.

Hmm.......jadi inget jaman dulu kala, ibuku suwargi juga norak jika tiba saatnya ambil raport kami semua yang Alhamdulillah selalu hahay banget gituh deh. Ibu bela2in wira wiri ke sana ke mari karena anaknya banyak dan sekolahnya di berbagai tingkatan. Beliau gak rela kalau pengambilan raport dilakukan oleh Bapak, apalagi jika diwakilkan. Jika semua di hari yang sama maka ibu akan seharian mondar mandir di sekolah2 kami demi ambil raport. Ibu juga akan memilih naik kendaraan umum dan tidak mau diantar siapa2. Apakah karena di kendaraan umum ada kesempatan pamer ke banyak orang (penumpang lain)? Entahlah......yang pasti di kendaraan umum ya tentu saja beliau sangat kreatif cari cara untuk cerita. Hahaha.......semoga sampai sekarang pun ibu bisa norak di alam kubur karena pamer amalan baik kami di dunia kepada teman2nya di sana. Aaaamiiin......

Dan aku sangat yakin kalau anak2 dari teman2 alumni STAN termasuk yang mempunyai nilai2 keren yang nyaris gak mungkin itu. Iyalah......ibu bapak mereka kan canggih2 otaknya, jadi wajarlah kalau nurun ke anak2nya. Selamat yaaa buat teman2 yang anak2nya memperoleh nilai UN segambreng gedenya, semoga akhlak mereka setara atau bahkan lebih canggih dari nilai UN tersebut.

Hoooiiiii......lalu anakmu gimana Dew?? Berapa nilainya kok kamu juga norak? mungkin gitu pertanyaan2 yang gak keluar dari orang2 yang lihat aku cengangas cengenges di wisuda berlian SMPku itu. Tebar pesona sana sini ngobrol sama guru2 dan ortu yang memang banyak kenal aku. Hahaha............berlianku nilainya biasa ajaaa.....gak sempurna, gak segambreng, gak segede gaban. Cukuplah......gak sampai bulet 10 sih, tapi ya masih di atas yaaa gitu deh...ehemlah...... Bisalah untuk dapetin SMAN deket rumah yang dia mau. Begitulah efek pola didikku ke berlianku, mereka cukup dengan yang mereka tuju, lalu.........happy2, menikmati masa remaja. Salahkah aku? Entahlah. Aku hanya suka aja lihat mereka happy sebagai anak2, sebagai remaja.

Lalu, kenapa loe juga norak? Hehehe....................iya dund, karena kan noraks is part of my job. Jadi ibu harus norak, bangga sama anak2nya gimanapun mereka. Dari siapa lagi mereka mendapatkan pujian, kebanggaan tulus selain dari ibunya? Dulu saat anak2 masih kecil, bayi, apapun kemampuan mereka meski jauh dari teman sebayanya kita tetep apresiasi, bukan? Saat bisa tengkurep meski sebayanya sudah duluan, kita teriak2, tepuk tangan, saat bisa jalan meski temannya sudah lari, kita puji2, tepuk tangan, bahkan kita nari2 hingga  hingga wajah bayi mereka sumringah tertatih2. Lalu kenapa setelah mereka besar harus dibandingin sama temannya yang punya prestasi tertentu? Kenapa lalu mereka harus menjadi sempurna untuk mendapatkan pujian kita? Tidak bagiku, sekecil apapun pencapaian mereka aku apresiasi, aku puji, aku tetep siap untuk selalu norak untuk mereka. Mereka selalu punya eksistensi di depanku, sebagai anak yang membanggakan. Mereka gak perlu mencari jati diri di luaran hanya karena ingin dianggep, dipuji. Mereka selalu hebat bagiku. Aku hanya selalu menekankan agar merekamensyukuri anugerahNya, termasuk kecerdasan, untuk cerdas semuanya termasuk cerdas bersikap dan memilih prioritas.

Bahkan berlianku pernah bilang gini, "Ma.....sampai kapanpun aku tetep bayi mama kan? Mama tetep norak gitu kan? Mama harus sehat sampai aku tua ya, biar aku bisa pamer kesuksesanku. Ke siapa lagi aku pamer kalau bukan ke Mama?"

Guuuubraaaaag...................ah bener kaaaan.....noraks is part of my job. I will dear, do'ain mama sehat bugar melihat kalian semua beranjak dewasa, dan tidak nyusahin kalian karena mama ingin tetep bisa mandiri dari segi finansial maupun fisik mental, dan bisa tetep norak sepanjang masa, dunia akhirat, norak karena pencapaian kalian, norak karena mempunyai berlian seindah kalian. Aaaamiiin.........

Hidup norak!!!!

Tidak ada komentar: