Halaman

Rabu, 15 Januari 2014

Menjadi Pintar Tidak Harus Mahal


Seringkali orang yang melihat kemampuan berlian2ku mengira mereka bisa ini itu karena aku dan pacarku berduit, mampu memberi fasilitas mahal, sekolah mahal, kursus mahal, dan berbagai alat bantu belajar mahal di rumah kami. Mmm.....bener gak sih? Ah, bisa benar bisa juga tidak. 

Mempunyai seorang ibu yang dengan suka rela memilih fokus mengasuh mereka dibanding karir sebagai Fungsional Pemeriksa Pajak di jaman DJP belum modern, mendapatkan ASI eksklusif yang diteruskan full sampai usia mereka 2 tahun tanpa susu kaleng  dan mereka minum langsung dalam dekapan mesra penuh cinta dari maknyak gak pake botol yang diisi ASI hasil peras2 dan dibekukan, melalui semua hal bebas bertanya dan berkreasi dengan mama tercintrong sepanjang hari setiap hari, ehem.....mungkin bisa dibilang fasilitas mahal ya? Uhuk........muji diri sendiri ah.....hahaha......ssstttt......jangan marah donk, itu kan kataku sendiri. Kalian juga bebas kok berpendapat, bahkan jika bertolak belakang dengan pendapatku. :D

Misal nih, saat mereka lihat berlian2ku bisa baca saat usia masih uprit banget, maka mereka akan tanya, les di mana, kursus apa, bimbelnya yang mana, toddler di mana? Hadeeeh.......padahal nama todller kerennya itu adalah DEWI, dan gak pake cara2 bimbel atau kursus, hanya dengan memberi contoh, memotivasi, yaa.....intinya pamer ke berlian2ku tentang enaknya bisa baca. Dan mereka sendiri yang akan sangat minat baca. Sudah baca http://mama-ibuindonesia.blogspot.com/2013/03/ceka-ceki-ceka.html ? Begitulah mereka pengen belajar baca dan lalu pinter baca di usia unyu tanpa paksaan atau les2an segala.

Demikian juga saat mereka bisa berbahasa asing. Iya sih jika ada kebutuhan ya lalu mereka les, bener. Tapi.....tidak semuanya begitu. Tergantung juga dengan kemampuan keuangan kami, waktu yang mereka punya karena aku sangat tidak suka berlian2ku menjadi sangat sibuk sampai kehabisan waktu bermain mereka. TIDAAAAAK........mereka tetap harus tumbuh sebagai anak2 normal yang suka dan banyak bermain. Miris jika aku mendengar teman bercerita tentang anaknya yang pergi pagi banget dan sampai rumah jam 7 malam, karena selain sekolah dia harus bimbel dan kursus ini itu. Setiap hari harus gendong backpack berisi buku2 tebal dan laptop. Sementara berlian2ku bahkan kutolak saat ditawarkan masuk RSBI, program akselerasi, dan program2 'istimewa' lain yang menurutku.......menurutku lho ya......menurut orang lain ya bebas....sekali lagi menurutku akan membuat berlian2ku terkurangi waktu bermainnya, mereka akan kehilangan masa tumbuh kembang normalnya. Karena bagiku akademis adalah hal mudah, dan bukan segalanya. Akademis hanyalah bagian kecil dari proses pendidikan. Akademis memang bisa dibuat akselerasi, dicepetin, disengkakne kalo bahasa Londonya, tapi dalam tumbuh kembang anak itu ada hal tertentu yang matang seiring waktu. Gak bisa dipaksa cepet. Aku lebih seneng mereka juga mengembangkan pribadi mereka, kecerdasan sosial mereka, emosi, tepo sliro, kreatifitas, dll selain akademis.

Sekali lagi.......itu menurutku. Hahaha.................sak karepe dhewe!

Berlian2ku juga suka belajar bahasa asing. Masing2 punya selera sendiri bahasa apa yang ingin mereka kuasai. Sulungku karena memang minat kuliah ke Jerman ya otomatis belajar bahasa Jerman dan harus bersertifikat sebagai salah satu syarat administrasi mendaftar dan tes masuknya. Entah karena bisa bahasanya atau memang pinter, clegux.....maka ada 4 Universitas keren di sana yang menerimanya. Hehehe.....maaf ya ganteng, kalo mama norak! Salah satunya di Achen, tempat Habibie menimba ilmu. Yang nomer 2 bahasa Perancis, lalu yang krucil2 baru English aja karena bacaan atau film atau berbagai tutorial in English aja yang mereka ingin bisa mengikutinya.

Rupanya mereka tidak puas. Terprovokasi ayahnya yang sedang kursus bahasa Jepang dengan pengantar English, mereka pun juga ingin menambah kemampuan bahasa asing mereka. Ganteng sulung yang sudah mendahului ayahnya sempat diskusi dan minta saran kami bahasa apa yang sebaiknya dia pelajari, Perancis, Itali, Spanyol, atau Rusia, atau apaaa??? Hahaha bingung milih dia. Dia belajar bahasa asing lainnya dengan perantara bahasa Inggris. Lalu berlian ganteng nomer 2 kami milih bahasa Italia dengan pengantar bahasa Perancis. Krucil2 dua yang unyu2......memilih mendengarkan ayahnya dan mas2nya ngomong dengan bahasa masing2 lalu mereka nebak dalam bahasa Inggris.

Duuuh.......berapa biaya kursus2 itu ya? Iiiih.....wajar aja pinter wong fasilitas lengkap, biaya mahal. Hehehe........semuanya gretong lho. Gratuit! Gratiiiiis..... Gak pake bayar sama sekali kecuali internet bulanan di rumah yang murah juga buat sekeluarga. Karena kursusnya via internet. Di Open Culture. Linknya.....  http://www.openculture.com

Ahaaa.........menjadi pintar tidak harus mahal kan?????

Tidak ada komentar: