Halaman

Rabu, 21 Oktober 2009

PRINCESS NGGAK NGOMPOL LAGI DONK

Hehehe................... Princess, Vania cantikku, pinterku, shalihahku. Yeeee.................. ngaku-ngaku ya, dia itu cantik, pinter, dan shalihahnya Allah. Aku tuh cuma dititipin aja. Hicks............... tapi Alhamdulillah, dia sudah diamanahkan ke aku, ke kami.

Ya, disamping aku n papanya, mas-masnya juga sangaaaat bersyukur bisa mempunyai adik seperti Princess. Mereka nggak habis-habisnya memuji, mencium, memeluk, ngajari, menemani bermain, dan tentu saja nggodain Princess kecil kami ini. Mereka juga dengan sangat telaten dan sabar mengenalkan, membiasakan, melatih adik kecilnya melakukan segala kegiatan sehari-hari yang sepertinya sederhana namun tetap harus dilatih dan diajarkan ke anak jika mau anak mempunyai attitude yang baik.

Saat mereka makan, maka mereka akan membiarkan adiknya ikut menikmati makanan dari piring mereka. Jika melihat masnya makan, segera Vaniaku akan mengambil sendok dan mengajak masnya makan di bawah agar dia bisa turut serta menikmati makanan mas-masnya. Dengan begitu, disamping adiknya jadi makan, sekaligus belajar bagaimana makan yang baik. Berdo'a sebelum makan, makan dengan tertib, makan sampai habis, tidak berceceran, tidak menimbulkan bunyi yang berisik, tidak makan sambil berbicara atau bercanda, meletakkan piring ke tempatnya setelah selesai, dsb.

Lalu mereka juga yang mengajarkan dan melatih adiknya mengendarai skuter maupun sepeda kecilnya, memakai sepatu, bermain, sampai menulis, menggambar dan membaca. Pokoknya, segala macam hal yang dulu sudah aku lakukan kepada mereka akan mereka terapkan pula ke adik cantiknya ini.

Hahaha................. mamanya jadi ringan nih. Hhhhh.............. Alhamdulillah, mempunyai anak-anak hebat. Xixixi............. azas manfaat ya, memanfaatkan anak-anak untuk menjadi mentor adiknya. Tanpa diminta lagi! Mereka dengan sukarela melakukan semuanya. Hanyaa............. tentu saja mereka selalu minta upah..................... CIUM adiknya!

Naaah.................. untuk urusan toiletair, eh apa ya istilahnya mengajarkan anak melakukan aktifitas pertoiletan ini? Lupa! Intinya gitu deh. Tetap hal ini menjadi bagianku, mamanya. Dulu, saat mas-masnya, aku masih rajin banget. Sebelum setahun pun, bahkan sejak 3 bulanan sudah membiasakan mereka "bersih".

Aku perhatiin banget bagaimana ciri-cirinya jika mereka akan BAK maupun BAB. Untuk BAK inilah aku segera melepas celana dan mengambil pispotnya saat aku melihat ciri-ciri akan pipis. Karena laki-laki, aku akan menadahkan pispotnya dengan cara mengarahkan ke arah mana kira-kira akan terjadi pancurannya. Hahaha............. tentu saja aku sibuk sana sini sambil konsentrasi pada arah pipisnya akan keluar. Sedangkan mereka tetap saja tiduran dan bermain atau tidur. Lha baru 3 bulan. Tapi efektif lho! Akhirnya mereka belum setahun pun sudah risih jika ngompol. Dan saat usia setahun, mereka sudah bisa ke KM saat akan BAK dan BAB. (Note: mereka sudah pandai berjalan dan berbicara saat usia setahun. Maklum, mamanya banyak omong, cerewet, saat mengasuh mereka. Hahaha............. ngaku! So, mereka sudah bisa bilang jika berasa mau pipis or BAB, lalu melesat lariiii...........) Tapi cerewetnya bukan marah-marah lho! Hanya banyak bicara dengan bayinya sejak mereka masih di perut, lahir (dari 0 bulan), makanya mereka cepet bisa ngomong. Daripada capek dengerin mama yang ngomong, mendingan ngomong sendiri. Gitu kali ya?!!

Tapi sekarang, setelah giliran Princess, aku sudah males n............ capek kali ya, ketuaan! Hahaha............... kayaknya cari alesan deh. Iya, aku lebih suka memakaikan diapers sekali pakai padanya. Hicks................ maafin mama ya cantik, mama jadi pemalas! Masa sampai hampir usia 3 tahun masih belum aku ajarin pipis dan BAB di tempat yang seharusnya? Iiiih.............. mamanya gimana sih!!!???? Payah deh ah.

Dua minggu yang lalu kurang lebih, aku menyadari kemalasanku yang bisa berakibat buruk pada Princessku. Dengan masih males (hallah............... dasar emang!) maka aku mengajarkannya kepada cantik kami itu. Semuanya dengan penjelasan dan sedikit peragaan. Tidak lupa papa n mas-masnya ikutan mendengarkan supaya kami satu kata satu perbuatan dalam mengajarkannya ke Princess. Aku agak pesimis sih, kalau bisa cepet dia terapkan. Aku pikir aku agak telat mengajarkan saat dia sudah 2 tahun 9 bln sehingga mungkin dia sudah terbiasa pakai deapers.

Lalu..................

"Mamaa................... adek mau pipis......................."

Dan dia segera melepas celananya dan berlari ke angsa kecil closetnya dia. Bahkan saat tidur pun dia sudah bisa merasakan jika mau pipis atau BAB. Dan saudara..........saudara............... hanya perlu waktu sehari dia sudah bisa menerapkan ajaranku itu (agak lebay ya, sebenarnya kadang-kadang masih lolos sih), termasuk jika dia ikut ke masjid shalat berjamaah dengan mas-masnya nggak mau lagi pakai deapers. Tentu saja ini tidak lepas dari peran serta papa dan mas-masnya dalam mengingatkan Vania agar segera melakukan apa yang kami ajarkan untuk BAB ataupun BAK. Mereka juga tidak segan-segan membantu melepaskan celana adiknya, menyiapkan angsanya, bahkan sampai membersihkannya.

Berarti sekarang, kemampuan Princess adalah; sudah bisa berdiskusi meski sering cenderung debat karena dia ngeyelan, hahaha.............. lalu bisa menulis beberapa huruf dan angka, menggambar manusia secara benar meski nggak proporsional (tapi yang penting sudah ada kepala dengan mata, hidung, rambut, dsb, lalu badan, tangan, dan kaki), naik sepeda, nyanyi (ini sih jago!), baca do'a, shalat, ngitung (lengkap dengan konsepnya), chating (hahaha............), pakai sepatu, baju, dan celana sendiri, juga................. nggak ngompol lageeee!!!

Bravo!!!! Berlian-berlianku memang indaaaaaaaaaah.............................. keep shining!!!!!!!!!!

Tidak ada komentar: