Saat berlian-berlianku usia dua tahun, mulai deh ide kreatifnya makin bergelora. Heiiii.......... ini berlaku sejak anak pertamaku yang sekarang sudah SMA. Berbagai benda dengan cerdasnya bisa mereka sulap menjadi mainan. Sepatu, buku, pensil dan alat tulis lainnya, gitar, bahkan alat masakku. Dan salah satu benda favorit mereka adalah........... kunci!!
Ya, benda kecil ini rupanya selalu menarik minat mereka. Juga Princessku saat ini. Mungkin dia curious dengan benda ajaib kecil yang sanggup membuat benda besar seperti pintu bisa dibuka atau tidak bisa dibuka.
Mulai dari kunci tas koper, kunci gembok, kunci lemari, kunci pintu, sampai kunci mobil. Sejak awal, aku sudah memberitahunya mengenai bahayanya mainan kunci. Tapi............ rasa penasaran mereka mengalahkan peringatanku itu.
Duluu...... berlianku, jagoan-jagoanku, punya banyak cerita tentang kunci ini. Ngumpetin kunci, eh....... kata mereka sih nyimpenin kunci, sampai kami berdua kelimpungan nyarinya. Ampiuuuun deh! Gara-gara kunci tersimpan terlalu rapi dan aman, sampai-sampai kami harus lompat jendela, melepas teralis, bahkan sampai merusak pintu.
Lha iya, berlianku pernah ada yang ngambek, masuk kamar mandi, dan menguncinya dari dalam! Eeee......... pakai naik dan selot dipasang lagi. Dasar kami, aku terutama, nggak sabar disuruh nunggu penyelesaian yang sedang diusahakan. Aku nggak mau berlianku bahaya di dalam sana. Lalu aku memohon agar pacarku mendobrak pintu kamar mandi saja sambil aku bercucuran air mata. Lebay banget deh aku!
Lalu.......... kejadian hampir setahun lalu. Aku baru bisa nulis sekarang karena sangat berat bagiku mengingat peristiwa itu. Tapi....... mungkin bermanfaat bagi orangtua lain. Aku share aja deh.
Ini peringatan keras bagiku dan sahabat semua! Jangan sekalipun ninggalin anak di dalam mobil dan kunci juga di dalam mobil. Princessku pernah ngunci mobil dari dalam saat aku keluar sebentar. Lha kunci sudah terpasang di sana.
Aku nggak boleh panik kalau nggak mau Vania ikut panik dan nangis. Puter otak kiri kanan. Wuiiiih............ sebenarnya aku sangaaaaat panik! Bagaimana tidak? Princessku terkunci di dalam mobil tanpa ada ventilasi sama sekali. Kaca mobil dia tutup rapat.
"Adek............ sayaaang......... kacanya diturunin deh! Ayo."
"Sini sayang, itu yang di pintu dekat Mama nyopir, tombolnya dipencet. Biar kunci terbuka."
"Cintakuuu.............. ayo sayang, Mama bimbing ya, adek ikuti kata Mama."
Hhhh........... dengan berbagai cara aku bimbing Princess cantikku untuk membuka kaca atau central locknya. Bahkan aku sampai menari dan menyanyi agar Vaniaku mengerti apa yang aku maksud tanpa dia membaca kepanikanku. Aku tahu, suaraku gak jelas dia tangkap karena kaca tertutup rapat. Jika teriak, aku khawatir dia panik, atau tetangga berdatangan yang malah akan menambah kepanikan.
Hampir putus asa dan aku berniat merusak kaca atau pintu mobilku.
Dengan bismillah, aku tekan pintu mobil dengan sedikit hentakan. Lalu........... aku coba buka seperti buka pintu biasa. Entahlah, aku hanya merasa harus mencoba segala cara, even cara yang aneh, nggak mungkin, karena memang sejak awal sudah berkali-kali dicoba gagal.
Allaahu Akbar!!!! Pintu mobil terbuka dengan sangat mudah.
Langsung aku peluk erat Vaniaku, Princessku, dengan berlinangan air mata bahagia.
"Mama angis ya? Jangan donk.........."
Begitu Vania mengusap airmataku sambil memelukku erat dan celotehannya yang waktu itu masih cadel terdengar merduuuuuuuu banget di telingaku. Bau keringatnya yang sebenarnya ledis apek, terasa haruuuum banget bagiku. Melebihi parfum mahal manapun.
Sejak saat itu, aku nggak mau naruh dia di dalam mobil, jika aku tidak di dalamnya juga. Biarpun hanya sebentar, aku tidak mau lagi mentolerir. Paranoidkah?? Mungkin aja. Biariiiin!!! Apalagi mobilku matic. Gimana kalau dia melepas handrem dan memindahkan gigi ke D atau R???
Hiiii.............sereeeem.......... jangan pernah terjadi!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar