Halaman

Senin, 31 Maret 2014

WIRTSCHAFTSINFORMATIK

Ingat ini ya nak.....
Menjelang akhir long weekend ini entah kenapa aku gak enak badan, sedikit galau, meski aku sudah biasa membahagiakan diri. Hehe.....maksudku, aku tuh pilih seneng aja daripada sedih, galau, atau apapun istilahnya. Aku memang selalu memilih untuk mengambil sikap positif, bahkan jika sangat kesel, sebel, sama orang lain aku akan mencoba, akan berusaha berpikir di pihaknya agar aku mengerti mengapa dia seperti itu sehingga aku tidak lagi (terlalu) sebel yang pada akhirnya aku kembali positif, optimis, semangat, dan.......ahaaaaa........happy.

Tidur agak larut namun dini hari sudah terbangun seperti biasa. Oh....masih jam 3. Ya sudah tetep saja ke kamar mandi membasuh muka cantik (jangan protes to.....) anugerahNya ini dst.... Lalu kembali mencoba tidur, tdk bisa juga, padahal semalam kan baru bobok bentar? Membuka ipad sambil nunggu subuh menjadi pilihanku, kutemukan i-message dari berlian gantengku nun jauh di sana. Aiiih......jadi semangat, termotivasi, bener kata pacarku itu, kalau aku seperti gadis ABG yang sedang jatuh cinta kalau sudah berurusan dg berlian2ku itu. Langsung.............ceriaa......😄💖 .....cetar membahana.

Ya, memang sejak beberapa bulan ini, mungkin setengah tahunanlah, berlian gantengku mengutarakan wacana, keinginannya, untuk pindah jurusan. Jreeeeeng.........aku dan ayahnya sempat agak terkejut dan kaget, namun kami beruusaha tdk menunjukkannya ke matahari kami itu. Why? Namun lalu kuubah jd why not? Yg membuatku lebih enak, lebih santai, lebih positif dan siap menanyakan alasannya ke cintaku itu, karena sebelumnya kami berdua hanya menjawabnya dengan senyuman penuh kasih nan sok bijak. Sejak duluuuuu dia punya cita2 jadi arsitek, hehe....jurusan ayahnya tuh diterima juga dia dulu di Tehnik Arsitektur UGM yg tidak dipilihnya, mungkin karena tahu akupun tidak memilih UGM ku. Huhuy......GR stadium a lanjuuuuut. Dan jurusan keren itu pun dia dapatkan bersama 3 jurusan lain yang semua berbau tehnik di negara yang konon tehnik mania, kurang apa coba! Setelah kuliah sethun lebih dan prestasinya pun ok, dia juga terlihat menikmati, ini kuperhatikan saat aku sempat menemaninya di sana di sela2 tugasku yang lain yang harus kutunaikan di negara sekitarnya. Sambil ngrumpi tiap malam berdua, sambil menikmati mie ayam buatanku sendiri di saat salju deras di luar apartemen, sambil nyanyi bareng lagu2 jadul, lha kok sekarang minta pindah.

Hm.......dengan penuh cinta kami dengarkan alasan dia. Alhamdulillah Skypie yang selalu menghubungkan kami sungguh menolong, terimakasih tehnologi, terimakasih dunia, terimakasih semuanya. Yaaa.....cukup masuk akal kok alasannya setelah kami berusaha mengingatkan cita2nya, bahkan kami debat, kami tanting, namun tetap kami berikan kebebasan, dan dia tetap sangat yakin dengan keinginannya. Ternyata sebelum menyampaikan ke kami dia sudah survey, tanya sana sini, bahkan juga mencari universitas yang lebih pas untuk jurusan itu, dan tetep......mencari yang bisa menerima dia kuliah gretongan alias gak mau yang harus bayar. Hihi.....maknyak banget.

Akhirnya kami mengijinkan, lalu......oh.....ternyata dia harus mengundurkan diri dulu dari kampus lamanya, lalu apply di kampus baru, dan bisa saja tidak lolos wong nyari gratisan, yang keputusannya harus kami tunggu sebulan. Allahu Akbar......nikmat apa lagi yang aku dustakan? Dag dig dug kenikmatan bersujud tiap malam, uraian airmata pengharapan demi buah hati tercinta memenuhi hati kami berdua. Kami menyimpannya berdua saja selain kami tumpahkan ke Yang Maha Sgala. Bahkan mama, neneknya, pun tidak kami beritahu karena kami tidak ingin membuat nenek cantiknya itu was was karena cucunya 'nganggur' sementara dari kuliah menunggu hasil assesment uni barunya. Sambil menunggu, berlianku kerja di Amazon.com tempat kerja keren yang gajinya lebih besar dari tempat lain dan susah mendapatkan tempat di sana. Dan di situ dia tidak boleh part time, artinya saat dia mulai kuliah lagi ya harus keluar dari Amazon, cari kerja yang boleh part time, buat student, sambilan aja. Keren banget sih kamu cintaku.... hallah......tetep aja dipuji dibanggakan.

Kurang lebih seminggu dua minggu lalu dia memberi kami kabar gembira, dia diterima! 👍😄 Allah memang cinta banget sama kami. No doubt! Dan.........karena jurusan ini beda banget dengan Tehnik Arsitektur, maka dia dengan sukarela mulai lagi dari semester satu! Cintaaaa.......jadi bareng adek donk? Gpp ma, katanya sama sekali tidak ada keberatannya. 

Dan nama jurusan itu adalah....... WIRTSCHATFSINFORMATIK........ dhueeeeenk...... apaan lagi itu artinya to sayangkuuuu, tanyaku bloon waktu dulu dia sampaikan mau pindah itu. Ada yang sudah tahu? Yang belum tau, mau tahu aja apa mau tahu banget??? 😄😇😱😘

Minggu, 16 Maret 2014

Siapa Bilang Menunggu Itu Membosankan??


Kroncong St. Gambir

Duuh.....senengnya meski kali ini aku berangkat dengan kereta sore, pacarku tetep menyempatkan diri mengantarku ke stasiun. Kan jam kerja cintaaaa........seruku girang, seneng, huhuy....... si gantengku itu bela2in ijin sebentar. Makasih yaaaa......

Di perjalanan tumben2an dia stel lagu2 keroncong di radio. Waaaaa.......lagunya Bapak! Langsung  hikcs......berurai airmataku ingat Bapak alm yg memang hoby kroncong, nyanyi, ngeband....eh apa ya kalau kroncong itu namanya? Selain itu Bapak juga suka karawitan, seingatku waktu aku kecil ada satu set gamelan di pendopo rumah eyangku yang ditempati Oomku, paklikku, selain alat musik kroncong. Dan aku sering ikut melihat mereka latihan karawitan, waranggono, bagusnyaaaa....... Belum lama ini aku juga sempat ikut nabuh gamelan diajak, diminta oleh ibu2 Pura Rawamangun untuk bergabung dengan mereka karena mereka kekurangan penabuh gamelan. Cieeeee........ Sayang tidak kulanjutkan karena aku sok sibuk. 

.....tanah airku yang kaya raya dengan pemandangan alamnya.......

Mendengar potongan syair lagu kesukaan Bapak membuat hatiku berdesir gak karuan, seneng, kangen, sedih, haru, semua bercampur aduk di dadaku. Sambil rengeng2 ngikuti nyanyiannya aku tak kuasa menyembunyikan perasaanku. Bapaaaaak..........

Aku rela hanya di drop saja, lalu pacarku langsung kembali ke kantornya. Sudah sangat seneng aku diantar, ditemani sepanjang jalan ke stasiun, ngobrol, becanda mesra...hehehe....., bonusnya dengerin radio sambil ikutan nyanyi kroncong.

Kecepetan sampai stasiun, biasalah aku, setelah beli roti sisir kesukaanku untuk bekal di kereta, aku bosen maka langsung masuk peron ruang tunggu. Baru sekitar 20 menit duduk sambil baca2, wow......ada sebuah grup kroncong yang perform di panggung kecil menyanyikan lagunya Bapak tadi. Aku langsung pindah duduk di depan panggung, kereeeeen........pemainnya sudah sepuh2, tapi mainnya bagus banget, suaranya juga yahud, khas kroncong yang nyanyinya harus masuk di hitungan gaje gitu bikin aku salah2 waktu dulu kalau ikutan nyanyi. 😜

Indah tanah airku Indonesia Raya pujaan bangsaku.........




Aaaah........Bapaaak.........miss u.......lagu ituuuuu......😭😢😍😭

Yeey......beberapa calon penumpang menyumbangkan suara emas mereka. Beberapa lagu yang membuatku melow, mewek, sekaligus seneeeng........sudah berhasil mengisi waktuku nunggu kereta yang lamanya......DUA jam saja!

Jadi, siapa bilang menunggu itu membosankan? Hahaha.......dua jam menunggu ternyata sama sekali tidak membosankan. Masih kuuuraaaang.....iiih......kok keretaku datang sih?

....karna sedang membela negara yang terserang bahaya......do'a suci Juwita kuharapkan bersama.......

Aku harus segera naik ke lantai atas karena keretaku sudah datang. Setelah memasukkan selembar ke kotak biola, tepuk tangan komplimen buat bapak ibu yg rata2 sudah agak sepuh yang suaranya yahud itu, aku meninggalkan grup keren kroncong stasiun Gambir.

..meratap hati aku menangis ditinggal pergi......kekasihku......






Rabu, 12 Maret 2014

Gak Ranking Tetep Bisa Stunning....

Adik2 kelasku yg ganteng2....n stunning dund

Dear temans.....
Dua minggu ini adik kelasku, sedang libur semester. Berlianku juga donk, kan dia adik kelasku.....hahaha.......kali ini aku mau cerita tentang adik kelasku yang gak rangking, tapiiiii.......huhuy banget, dia tetep stunning. TOPS! Siapa cih diaaaa??? Hahaha tentu saja aku cuma mau cerita tentang berlian indahku. Norak ya?!!!

Dasar emang Dewi itu gt, norak! 😊

Kemarin, karena satu dan lain hal aku meliburkan diri dari berbagai jadwalku. Biar kek nyonyah besar........maunya sih nyepa, lhaaa.....ternyata gak bisa. Pagi2 ada tamu guanteng berseragam dateng ke rumah, janjian sama berlian gantengku mau ke SMA nya promosi kampus sing masing. Si ganteng berseragam ituuu.....waktu mau Ujian wawancara STAN aku sopiri, berdua berlianku mereka kuantarkan ke kampus kita tercinta. Saat kutanya, dia pengen banget masuk BC, dan tongkrongannya emang BC banget, keren, tinggi, tegap, gagah, n ganteng. 

"Insya Allah kamu masuk BC nak, pantes banget." Kataku waktu itu.
"Aaamiiin.....makasih tante, do'ain yaaa....saya pengen banget." Harapnya penuh semangat.
"Tapi......waktu kemarin tes kesehatan, kok ada senior BC yg kecil ya te." Tanyanya heran.
"Ooo.....iya itu kalo kecil berarti beliau punya kelebihan, kehebatan, makanya meski kecil bisa masuk BC." Jelasku ngawur tapi aku yakin bener. Hahaha........aku senyum sambil mbatin, pasti ini yg dimaksud adalah adik kelasku yg jiaaaan TOP, kecil sih fisiknya, tapiiiiii.....wasit nasional. Ck....ck...ck.......Oom Suko Wibowo.

Dan dia masuk BC meski meleset dari harapannya bisa D3, dia masuk D1 di Pontianak. Tetep terus kusemangati karena memang itu passionnya. Dia tinggalin UNJ tempatnya transit sesaat setelah lulus SMA sambil nunggu pengumuman akhir STAN.

Pulang dr SMA nya, berlianku cerita seperti biasa.......rumpies ma maknyak gaul.
"Ma....guru2 bangga deh sama kami semua. Tidak hanya diterima di PTN tapi sekaligus di STAN. Adik2 kelas jg pada kagum dan tanya2." Ceritanya penuh semangat.

"Kakak IPA ya? Mereka selalu nanya itu Ma. Pas kujawab IPS, mereka makin semangat dan kagum. Pasti kakak dulu selalu ranking ya.....hahaha kujawab seadanya kalo tidak. Waduh....mereka makin termotivasi. Apalagi pas mereka tahu aku selalu duduk di belakang, main, ngobrol, kadang malah tidur, dan guruku mengiyakan. Mereka yang seperti aku merasa punya harapan besar, bahwa tdk hanya yang rajin aja, yang selalu ranking aja, yang anak IPA aja, yang bisa masuk mana aja." Ceritanya tanpa jeda. 

Iya sih emang aku pernah ditegur gurunya karena berlianku suka banget duduk di belakang dan sering ngobrol sama temannya di kelas. Ya kuingetin gak boleh begitu, itu tdk menghormati guru namanya. Sakjane jg tdk mensyukuri anugerah otak cerdas, tapi nasihat yg terakhir sdh basi, sdh keseringan kusampaikan. Jadiii ya gak bakalan laku lg kalo aku ucapkan. Tp dia harus tahu kalo dia harus menghormati, menghargai orang lain termasuk gurunya yg sedang ngajar, bukan? Yah....kuharap ngobrolnya itu dlm rangka mengasah kecerdasannya juga. *ngarep* hahaha.....paling kecerdasan sosial sm temannya, lha sama gurunya kan gak cerdas kalo guru ngajar dicuekin, to?


Semoga dia menginspirasi byk anak lain. Sayangkuuuu........teriakku dalam diam namun tetep senyum manis. Uhuk......antara gemes juga bangga, aku gak heran karena dia itu bener selengekan, seenaknya, slordeg, tapi otaknya asliiii encer. Lha begitu aja tembus mana2, termasuk 2 beasiswa LN meski yg satunya gagal di ujian terakhir. Rajin dikiiiit aja biasanya dia langsung jawara. Sayang banget rajinnnya itu kok ya jarang mampir. Untung aja eh......apa rugi aja ya, dia punya ibu yg keren (haha) yg memberinya keleluasaan buat nyantaii....asal tanggungjawab dg dirinya, dg keluarga, juga dg sekitarnya.

Dia biasanya hanya akan mengusahakan secukupnya sesuai keperluannya, lalu dia akan melesat main band, futsal, atau menenggelamkan diri baca buku yg dia lg suka. Misal untuk sebuah keinginannya masuk ke sekolah tertentu atau syarat mendapatkan beasiswa tertentu diperlukan nilai 8, maka setelah dia yakin bakal dapat 8 koma sekian dia tidak lagi mengusahakan lebih meski jane sangaaat bisa. Stop! No belajar, kasihan yang lain ntar kejauhan. Haduuuuuh.........apaan coba?

Aaah......whatever cintaku, as long as u r happy n enjoy your sonhood. Hahaha......apaan itu sonhood?! 

Salam sonhood........

Dewi 
Jangan membenarkan yang biasa tapi biasakan yang benar
Sent from my iPad

Sabtu, 01 Maret 2014

Masinis


Akhir2 ini aku harus wira wiri Jakarta Solo sehubungan dengan amanah baru yang dipercayakan padaku. Aku dipercaya oleh sebuah partai politik untuk menjadi kandidat wakil rakyat yang jika terpilih akan duduk di Senayan, bekerja mewakili rakyat, menjadi anggota legislatif, membawa aspirasi rakyat untuk kuperjuangkan demi kepentingan rakyat, kepentingan bangsa dan negaraku Indonesia.


Untuk menghemat pengeluaran, menghemat ongkos politik yang kata banyak pihak sangat mahal, tanpa mengurangi banyak kenyamananku agar staminaku tetap terjaga, aku memilih moda angkutan kereta api. Angkutan umum yang ternyata cukup nyaman, cepat, murah, dan sekarang cukup mudah mulai dari cara mencari tiket, memesan, membayar, sampai naik keretanya. Hanya saja kenapa harus menukar lagi di stasiun ya? Kan bisa print aja dari kiriman PT. KAI lalu saat chek in divalidasi oleh petugasnya. Jadi kami para penumpang tidak perlu bolak balik ke stasiun, cukup saat mau berangkat saja.  Hehe.........ingin aku sampaikam komplimen ini ke dirut PT. KAI sekaligus usulanku.

Me N Dirut PT. KAI



Aku sangat tidak suka ngaret atau ngepas waktu dalam keperluan apapun. Lebih baik aku kepagian, kecepetan, daripada telat. Apalagi kereta, kan gak mungkin mau nunggu kalau akunya telat. Makanya ada pepatah, biar hitam tapi hitamnya kereta api, banyak yang menanti. Karena lebih sering aku naik kereta Argo pagi, maka aku memilih berangkat bareng pacarku ke kantor, aku di drop di stasiun, lalu dia terus ke kantor.

Sambil nunggu keretaku datang, aku biasa baca2, nulis, atau memperhatikan sekelilingku untuk lalu.....kutulis. Hahaha......teuteup!

Nunggu di luar peron, di dalam peron namun masih di lantai dua tempat nunggu penumpang, ataupun nunggu di lantai atas tempat kereta datang dan pergi, semua mengasyikkan. Ah......sungguh berbeda kondisi jaman dulu aku masih biasa naik kereta api dengan sekarang. Nunggu di manapun tetap menyenangkan. Lingkungan stasiun yang bersih, rapi, tertib, dan hanya calon penumpang saja yang bisa masuk membuat suasana stasiun teratur dan nyaman. Aku pernah menunggu di ketiga zona tersebut. Masing2 punya daya tarik tersendiri. Punya daya pikat tersendiri.

Lantai teratas, tempat kereta datang pergi, meski terkadang kursi basah atau kotor karena ruang terbuka, aku tetap suka berlama2 nunggu di sana. Memperhatikan kereta2 hilir mudik ternyata mengasyikkan. Selain rangkaian gerbong, ada juga lokomotif yang langsir, lewat sambil masinisnya melongokkan kepala dan sebagian badannya keluar jendela. Ah......masih sangat belia. Aku jadi ingat peristiwa kecelakaan Commuter Line, kereta Jabodetabek dengan truk tangki di Bintaro beberapa waktu lalu yang mengakibatkan meninggalnya masinis dan teknisi kereta yang masih usia belia. Sedih banget aku mendengar berita itu. Sekarangpun aku masih mrinding saat menuliskannya. Anak baik, masih bersih, masih idealis, mereka memilih bertanggungjawab dengan mengorbankan diri mereka setelah memberi peringatan kepada penumpang padahal mereka bisa menyelamatkan diri. Konyol? Tidak bagiku. Mereka hanya anak polos, jujur, bersih. Semoga mereka bahagia di pelukanNya.

Aku jadi ingat pernah membaca kisah seorang anak di Jepang yang setiap hari duduk di depan jendela rumah neneknya dan selalu menunggu kereta lewat dekat rumah neneknya. Dia sangat senang jika kereta lewat tepat waktu. Dia kagum dengan masinisnya, yang selalu tepat waktu. Dan dia terobsesi, bercita2 ingin menjadi masinis saat besar nanti. Ingin mengantar penumpangnya tepat waktu ke tempat tujuan mereka. Betapa bahagianya jika dia bisa melakukan hal itu. Saat dia besar, cita2 itu terwujud. Dia menjadi seorang masinis. Dia sangat bangga dan menikmati profesinya itu.
Aku sangat berharap, putra putri Indonesia, anak2 bangsaku, generasi penerusku, nantinya juga akan seperti itu. Mempunyai obsesi, mimpi, cita2, yang dirangkai, diangankan, dimimpikan sejak masa kecil, yang lalu diwujudkan dan menjadi profesi kebanggaannya, serta dihargai, diapresiasi oleh orangtuanya, keluarganya, masyarakat, juga oleh negaranya. Apapun itu profesinya. Karena negara memerlukan semua profesi. Tidak ada profesi yang lebih hebat dari yang lainnya, demikian sebaliknya tidak ada yang hina. Semua profesi terhormat dan dibutuhkan.

Bayangkan jika setiap anak bangsa bekerja di bidang yang dia minati,  dengan hati, penuh dedikasi, maka aku sangat yakin negriku yang kaya raya dan penuh dengan anak2 hebat ini akan menjadi negara hebat, negara yang akan sangat diperhitungkan di dunia internasional. Negara kebanggaan, negara tempat anak cucuku berbakti, berkarya, mensyukuri anugerahNya, negara dimana anak bangsa menjadi tuan rumah di negri mereka sendiri.

Aaamiiiin.........😍🚊🌹