Halaman

Kamis, 24 Mei 2012

Seat Bealt Buat Apa......???

Sejak bisa nyopir (kuliah), aku selalu mengenakan seat belt jika memang mobil yang aku kendarai menyediakannya. Jadi bukan karena aturan atau sanksi maka lantas aku takut dan memakainya. Karena aku merasa lebih aman jika mengenakannya. Logikanya, sebuah alat dilekatkan pada sebuah benda tentu ada gunanya bukan? Aku juga gak suka melalui jalur busway, melanggar lampu lalin, dsb. Gak nyaman deh rasanya.

Demikian juga sampah, aku selalu berusaha membuang di tempat yang seharusnya meski ada aturan atau tidak. Karena aku suka bersih. Hiii......sebel gak sih lihat yang jorok? Jadi, meski di sebuah tempat yang sudah bertebaran sampah, jika itu bukan tempat sampah ya aku pegang dulu sampahku sampai ketemu tempat sampah.

Hehehe......ternyata itu ditiru berlian-berlianku. Mereka akan menggenggam bungkus permen mereka sampai menemui tempat sampah untuk membuangnya. Waktu mereka masih batita pernah kejadian, mereka menegur seorang bapak-bapak yang membuang sampah sembarangan.

"Oom......kalau buang sampah itu di tempatnya." gitu kata ganteng dua tahunku sambil mendatanginya. Dan dia memastikan bapak itu mengambil sampahnya serta dibuang ke tempatnya. 

Hehehe........aku gak ngajari lho. Dia menegakkan kebenaran meski hanya membuang sampah. Hebat......hebat......hebat.......batinku. Dan tentu saja aku memperhatikan, jaga-jaga kalau orang yang ditegur menyusahkan berlianku ya tak gibeng. Qeqeqe........Alhamdulillah rata-rata mereka nurut dan merasa malu. Gimana ya? Bisa jadi mereka waktu kecil tidak 'melihat' dan mengerti pentingnya kebersihan. Aku sering lihat orangtua yang keluar dari toko bersama anak-anak kecilnya, lalu membuka kemasan jajanan mereka, dan membuangnya sembarangan. Ya........anak-anak itu tentu melakukannya dengan enteng juga. Piye jal?

Eh....ternyata sekarang malah mengenakan seat belt wajib ya? Ya sudah malah bagus. Meski sebenarnya menanamkan hakikat manfaat dan tujuannya jauh lebih penting dibanding sebuah aturan sehingga orang melakukan bukan karena wajib atau takut sanksi, namun memang kesadaran diri. Kek aku.......wink.......wink.......

Haha....
Pastilah berlian-berlianku juga mengikutiku, meniruku. Mengenakan sabuk pengaman jika berkendara. Tapi hai.....hai.......aku hanya menggunakannya jika di depan. Kalau menumpang di belakang, aku tidak pernah memakai kecuali sedang di negara yang mewajibkan itu. *blush.....* malu ih........gimana coba kalau berlian-berlian indahNya itu niru kebandelanku ini? Ya sudah deh karena kebetulan di Indonesia juga aturannya baru seperti itu. Lagian aku tidak punya integritas lagi suruh mereka jika aku sendiri tidak melakukannya, bukan?

Tapi......Princessku kok tidak ya? Meski duduk di belakang, dia tetap akan mencari seat belt yang akan segera dikenakannya jika ketemu. Bahkan di mobil van tua kami yang cukup nyaman buat dia mondar mandir, dia tetap memilih 'terikat' lucu di tempat duduknya.

Dia juga paling cerewet jika aku atau ayahnya nyopir dan tergoda melanggar aturan. Bahkan dia akan tegur ayahnya jika membentak pengendara lain yang seenaknya berkendara. Saat aku tanya kenapa, dia jawab; "Adek gak suka kalau Papa bicara tidak baik. Nanti Papa dosa Ma." Ooo......rupanya dia bukan tidak suka orang itu diteriaki ayahnya namun dia lebih menyayangi ayahnya dan takut jika ayahnya melakukan hal jelek.

Uhm......sekarang kan perut ramping cantikku sudah agak berkembang dikit. Hehehe.....maklumlah sudah empat berlian indah meringkuk nyaman di sana. Meski tetep indah dan cantik serta menggemaskan kata berlian-berlianku dan ayahnya, namun kadang aku risih. Kalau sudah gitu, maka setelah memasuki gerbang kompleks segera kulepas seat beltku. Hhhhhh.......legaaaaa...............

"Mama, emang kita sudah sampai?" tiba-tiba Princess cantikku yang sedari tadi hanya duduk manis 'mengikatkan diri' sambil membaca tulisan apapun yang ditemui di jalan bertanya.

"Belum sayang, bentar lagi. Kenapa? Sudah mau bobok ya?" jawabku mencoba memahaminya.

"Trus kenapa Mama lepas seat beltnya? Kan seat belt itu untuk berkendara, bukan untuk di jalan raya. Jadi kalau belum sampai, belum berhenti, ya jangan dilepas."

Guuuuubbbbbbrrrrrraaaaagggggg............................

*buru-buru make lagi*

Tidak ada komentar: