Halaman

Selasa, 08 Mei 2012

Lagi Lagi Ngomongin Poligami? Weeekss.....

Aku sering merasa gerah dengan candaan laki-laki (biasanya yang merasa mulai mapan secara finansial) tentang poligami. Emangnya gak punya bahan candaan yang gak melecekan orang (kaum) lain yang notabene itu kaum ibunya, istrinya, anak perempuannya, yang lebih menghargai orang lain, yang intelek? Dasar!! Jangan memperlihatkan ke-cemen-an diri gitu lah.......

Sebenarnya memang terserah aja masing-masing, mau menjalani poligami atau tidak, urusan dan tanggung jawab mereka sendiri. Pahala atau dosa kan mereka yang tanggung. Tapi jika mereka bicara di depan mata, apalagi pernah ada yang melontarkan candaan itu ke suamiku? Waaah....panas (terhina) juga rasanya hatiku, meski suamiku bukan penganut poligami. Mana mungkin? Istrinya hebat gini kok. Satu ajaaaa susah ngurusinya. Hahaha.......

Hm.....seringkali mereka akan mengatakan ini sunah, sesuai ayat Al Qur'an, jalan tol ke surga, dll dalil yang memang terdengar Islami. Tapi aku kok sanksi ya? Beneran, secara obyekyif, aku merasa ini hanya salah pemahaman atau interpretasi personal atas ayat atau hadist. Dan.....hei....jangan-jangan "disesuaikan" keinginan hati masing-masing, so....nggak fair, alias "ada udang di balik peyek". Ha ha ha .... Lho, berani-beraninya kamu Dew!!! Biarin aja! Toh bener salah adalah tanggungjawabku, tanggungjawab masing2.

Sorry.....sorry.......jangan pada sewot dulu ya.
Ini sekedar analisa logis dari seorang Dewi, yang memang belum begitu faham tentang ayat Al Qur'an dan hadist, tapi berusaha memahami dan menjalankan sedikit yang diketahuinya dengan kecerdasan yang Allah anugerahkan. Tapi, segala kebaikan itu semestinya akan membuat siapapun, dengan hati nurani tentu saja, merasa nyaman. Kalau hati nurani tidak merasa nyaman, jangan-jangan ada yang salah. Ekstreemnya, pasti ada yang salah.

Bagi laki-laki yang melakukan, nggak perlu berdalih macam-macam deh. Apalagi mengatakan "nyunah" segala. Kasihan donk Nabi Muhammad dijadikan "bemper" atas perbuatan kalian. Bertanggungjawab aja atas perbuatan sendiri. Nggak perlu membela diri, nggak perlu berdalih macam-macam. Nggak mau ngaku alasan sebenarnya ya sudah, bukan urusanku juga. But, kalau masih punya nurani sih, pasti nuraninya mengatakan yang sebenarnya kok. Apakah karena nafsu? Atau.......???

Memang sih ada surat Al Qur'an yang mengatakan membolehkan menikahi sampai 4 perempuan, namun jika tidak bisa berlaku adil, maka nikahilah satu saja. Dan memang Nabi Muhammad mempunyai istri tidak hanya satu tetapi ada empat, namun ingat, sebelum ayat itu turun justru istri beliau 9!!!

Yang aku lihat adalah, pada jaman dulu, di belahan dunia manapun (bukan hanya di Arab) perempuan memang sepertinya hanya obyek, salah satu simbol kehebatan, kekayaan, 'milik'. Mempunyai istri banyak menunjukkan "kelas" tersendiri, seperti halnya mempunyai harta banyak dan kekuasaan atau kekuatan. Biasanya yang istrinya banyak itu Raja, Pemimpin klan, ketua bandit, dll. Pokoknya orang yang cukup berkuasa atau kaya. Dan ingat, belum tentu orang baik-baik lho! Malah kebanyakan orang jahat, bukan orang baik. Jadi yg sekarang beristri banyak gak usah sombong!! Suer.....makin sombong makin norak.

Jadi, mempunyai istri lebih dari 1 sama sekali BUKAN ajaran Islam, tetapi justru warisan jaman purba, jaman jahiliyah, jaman sebelum ada peradaban yang namanya ISLAM. Nah, bahkan Nabi Muhammad pun punya istri 9 sebelum surat Annisa itu turun. Jadi BUKAN sebelum ayat itu turun istrinya 1, lalu karena turunnya ayat itu maka beliau menambah menjadi 4. SAMA SEKALI BUKAN. Sorry, itu fakta!!

Menurut analisaku (walaaah sok amat, Dew??) Allah itu begitu santun, mengingat keadaan saat itu rata-rata laki-laki memang sudah beristri banyak, sehingga agar tidak terlalu keras, maka diijinkan sampai 4 (jika bisa adil). Lha Allah juga kasihan dengan yang sudah terlanjur beristri banyak kan?? Mau dikemanakan istri-istri ini? Pasti akan jadi masalah sosial besar-besaran kan kalau langsung harus 1 saja?? Nah, justru karena ayat itu turun, maka Nabi Muhammad menceraikan sebagian istrinya dengan di undi, dan disisakan 4 saja.

So, Nabi mempunyai istri 4 bukan karena ayat itu, tetapi karena warisan jaman jahiliyah. Nabi BUKAN menikah lagi karena ayat itu, tetapi justru MENGURANGI istri karena ayat itu.

Ada lagi, jika poligami itu sunah, kenapa Ali RA tidak diijinkan untuk menikah lagi (memadu Fatimah) alias berpoligami? Hadistnya sahih lho. He he he tapi nggak populer ya?? Tahu deh, kenapa nggak ada yang mempopulerkan hadist ini. Sorry, untuk yang ini nggak berani analisa apa-apa. Ha ha ha.....cemen amat, Dew! Ngeper nih ye?? Takut ya?? He he he....nggak sih, males aja membicarakan sesuatu yang sudah PASTI akan ditanggapi sesuai "selera". Males debat kusir dengan yg bukan kusir. Hihihi...... Tapi sih akhir2 ini....para pelaku maupun fans nya poligami mengatakan bahwa itu dikarenakan yang akan dinikahi Ali adalah anaknya Abu Jahal! Weeeks......sejak kapan Rasul secemen itu penilaiannya? Sejak kapan Rasul pendendam dan menganggap, menilai seseorang itu dari keturunannya? Bukan karena orang tersebut sendiri? Orang setahuku alasannya karena Nabi tidak mau Fatimah disakiti hatinya kok. Yeee.........jangan ngasal dweh. Kalian emang dasar deh, cari2 alasan aja untuk membenarkan nafsu kalian dengan menjelek2kan nabi.

Yang pasti, masa iya, Nabi "meragukan" kekuatan hati Fatimah untuk sekedar menerima perempuan lain sebagai istri Ali jika memang poligami ini sunah, baik, malah pernah dengar ada yang bilang; "Jika perempuan ikhlas menerima suaminya poligami akan masuk surga seperti lewat jalan Tol." Lhaa....mana mungkin Nabi menghalangi putri tercintanya masuk surga lewat Tol?? Kalo memang itu hadist lho yaaaa.....Atau setidaknya menjadi contoh poligami kalau memang itu sunah dan bagus, atau dianjurkan?? Juga apa iya Ali gitu loh, masih diragukan mengenai berlaku adil, dibanding orang-orang sekarang yang dengan sombongnya melakukan poligami? Masa iya ada laki-laki sekarang yang merasa lebih "nyunah", bisa lebih adil dari Ali, sahabat sekaligus sepupu dan menantu Rasul? Siapa yang lebih nyunah selain Fatimah (putri tercinta Rasul) dan sahabat (Ali)?? Karena anak Abu Jahal? Sejak kapan Rasul pendendam? Please.....dweh!

Masalah ustadz ini, penceramah itu, atau siapapun melakukan poligami, dan mereka (KATANYA) rukun2 aja, tetep aja bukan berarti poligami itu sesuatu yang "dianjurkan" dalam Islam. Lagian, mereka juga manusia to? Mereka juga punya nafsu to? Mereka juga "tidak kebal" salah dan dosa to? Mereka juga bukan orang suci yang tahan godaan dan bisa mengendalikan nafsunya. Sejak kapan kalau ustadz pasti selalu bener dalam memaknai Al Qur'an???? Sejak kapan penceramah agama itu tidak pernah salah? C'mon......mereka manusia biasa. Mereka punya nafsu dan sangat mungkin salah.

"Tapi si ini berpoligami sukses, Si Itu istri-istrinya rukun, Si dia bla....bla....bla......" Whatever!! Aku nggak mau debat bahwa sebenarnya kenyataan jauh lebih banyak poligami yang nggak bagus akibatnya. Berantakan keluarganya. rusak anak-anaknya. Kacau balau semuanya. Itu urusan mereka, tanggungjawab mereka, dosa atau pahala juga milik mereka masing-masing! Tapi.....aku sedih kan jika banyak perempuan ngadu, konsultasi, tentang suaminya yang sok mau poligami. Bagaimana aku harus bersikap untuk anak-anak yang gak keurus karena ayahnya sibuk mengumbar hawa nafsu dan ibunya sibuk dengan sakit hatinya? Jahat amat sih kalian? Mau alesan perempuan lebih banyak dari laki2? Kata siapaaaaaa??? Jangan sok tahu deh.

Ha ha ha.......sudahlah, mau poligami ya nggak usah bawa-bawa ayat atau sunah. Mau karena lingkungan sosial yang terkesan menganggap poligami itu "hebat" karena berarti "dianggap" sudah mampu, sudah faham Islam, atau bahkan kalau karena nafsu juga nggak papa kok. Urusan masing-masing!! Lagian, yang melakukan, menanggung akibatnya, bertanggung jawab nanti, kan masing-masing juga.

Nggak perlu juga ngajak-ngajak orang lain, apalagi mempengaruhi seolah yang berpoligami itu lebih baik keIslamannya dari yang tidak. Apalagi mengatakan orang yang kontra, tidak setuju, menolak, sebagai orang yang belum siap atau belum ngerti agama? Naaaa.....jadi sombong kan kalian, merasa sudah lebih siap, sudah lebih ngerti agama, sudah lebih bisa bersikap adil, lebih hebat, dll. Kalau menurutku sih, berdasarkan pengalaman di lapangan kebanyakan orang yang berpoligami adalah orang yang tidak pandai bersyukur, sombong, tidak bisa/tidak mau menahan nafsu syahwatnya, tidak menghargai & menghormati perempuan, dan belum memahami perintah Allah. Jangan protes ya, itu pendapatku pribadi. Suka2 akulah berpendapat. Kan kalian juga bebas berpendapat sesuka kalian. Jangan karena kalian berbanyak lalu menganggapku yang (mungkin) sendirian salah. Resiko dan konsekuensi atas pendapat masing2 ya dipertanggungjawabkan sendiri di hadapanNya nanti. Beres to??!!

Malah kalau melihat dari runtutan kisah tersebut, sejarah tersebut, aku menyimpulkan:

  1. "Islam TIDAK PERNAH menyuruh laki-laki berpoligami! Yang ada JUSTRU Islam mengaturnya, karena poligami ada sejak jaman dulu kala sebelum Islam atau ayat tentang poligami turun. 
  2. Bagi yang melakukan poligami sebelum dia "bersentuhan" dengan Islam, maka setelah memahami Islam, diminta untuk membatasi (baca: mengurangi) istrinya maksimal tinggal 4 saja (contohnya Nabi Muhammad saw sebelum ayat itu turun istrinya 9 dan "mengurangi"nya menjadi 4 setelah ayat itu turun). 
  3. Namun bagi yang sudah memahami Islam saat belum lagi berpoligami, hendaknya jangan berpoligami (seperti dicontohkan oleh Nabi saat melarang Ali). 
That's my humble opinion. JELAS???

Hm......jangan pada sewot ya, yang pro poligami. Memang perlu kecerdasan dan harus 'look beyond what You see' untuk memahami apapun itu. Gak bisa cuma pakai pemikiran dangkal bin cetek seenak sendiri dan nafsu azah dweh..........wahahaha.......

Kita sama-sama belajar mengerti perasaan orang lain, terlebih istri yang sudah setia mendampingi dalam duka dan (jangan-jangan cuma sedikiiiiiit) suka. Atau malah belum ada suka yang Anda berikan ke istri Anda. Hanya karena kebaikan hatinya saja dia berpura-pura suka agar tidak ada masalah, atau karena dia qona'ah, pandai mensyukuri, meski punya suami yang nggak seperti yang dia harapkan.

Lhaaa..... jangan GR lho, mengira sudah "sempurna" sebagai suami, lalu pengen menikah lagi. Huuu...... orang baik sih nggak pernah "merasa" baik, dan malah SELALUUUU merasa harus memperbaiki diri. Selalu berusaha menjaga keutuhan keluarga, menjaga perasaan istri dan anak-anak, selalu berusaha membahagiakan keluarga.

Nih.....kenyataan di lapangan ya:
1. Biasanya sih kebanyakan orang berpoligami itu diawali selingkuh, akhirnya istri (merasa) gak punya pilihan. Jadi bukan laki2 hebat yg taat beragama. Tapi........pengkhianat. Huehehehe....... jangan protes donk! Ini kan yang kutemukan di lapangan. Even yg terkenal sebagai laki2 shaleh di lingkungannya. Ternyata begitu jugak lho.......
2. Kalau yang istrinya (terkesan) rela, karena kalau gak rela dianggap bukan wanita shalihah. Ya.....kan gak semua wanita kuat lho diasingkan dari lingkungannya. Jadi meski gak rela ya direla-relain alias muna. Jahat banget kan sampai bikin istri sendiri jadi muna?
3. Istri yang nyariin madunya sendiri? Lha katanya ke aku gini; "Biarin aja Bu, itung2 berbagi penderitaan." Hahaha.....berarti suaminya nyebelin sangat sampai dia memilih berbagi. Jadi.....bukan laki2 hebat lagi kaaaannn........bahkan istrinya sendiri aja merasa menderita bersuamikan dia. Qeqeqe........
4. Banyak lagi deh.....

So, better nggak usah ngomongin poligami. Yang PASTI, poligami ada sejak jaman dulu kala, jaman jahiliyah. Poligami ada BUKAN KARENA ISLAM. Islam justru membatasi praktek poligami yang sudah ada jauuuuh sebelum Islam, dan sudah mendarah daging di kehidupan jahiliyah. Sorry, setuju atau tidak, itu FAKTA.

Kayak gak ada masalah lain yang lebih penting aja sih? Heiiii.......tingkah kalian aja masih gak mutu lho. Aku juga sih.......hehehe. Makanya mendingan juga benerin diri sendiri dan keluarga untuk masa depan bangsa.Gimana negara mau maju kalau kalian para laki-laki yang seharusnya menjadi imam malah cuma sibuk ngurusi nafsu syahwat kalian?? Awas lho, jangan sampai generasi mendatang tidak disiapkan dengan baik karena ayah mereka sibuk mengumbar hawa nafsunya dan ibu mereka sibuk sakit hati.

Yg beragama selain Islam, maafin ye.....aku gak ngerti jadi gak kompeten mbahasnya.Yang pasti agama manapun pastinya indah lah, mana mungkin agama menyusahkan manusia to?? Kalo jadi susah, itu ya karena manusianya, bukan agamanya. Ya gak seeehhhh??

Tapiiiiii........kalau masih aja pada suka menggunakan masalah begini sebagai bahan candaan entah mungkin saking gak kreatif atau apa, ya terserah saja. Itu menunjukkan siapa diri kalian. Karena sebenarnya sangat buanyak hal lain yg bisa digunakan untuk bercanda. Mungkin memang bagi kalian tidak perlu menghargai perasaan perempuan? Yo silahkan saja. Aku hanya mengingatkan. Memang banyak perempuan diem aja atau malah ikut tertawa2. Hmm......kadang mereka merasa percuma menegur kalian, takutnya malah dimusuhi. Hmm.....bisa jadi bener juga. Kalau aku sih sebodo amat. Kalau ada yang salah ya aku ingatkan. Gak mau, ya bukan lagi urusanku. Kewajibanku sdh selesai........................MENGINGATKAN!!

Inget donk prinsipku? JANGAN MEMBENARKAN YG BIASA TAPI BIASAKAN YG BENAR.

PEACEEE..........................

Tidak ada komentar: