Hari raya tahun baru bagi saudara-saudara warga Tionghoa kali ini memang tidak sesemarak seperti waktu-waktu dulu. Suasana meriah serba merah tidak terlihat kecuali di pusat perbelanjaan di daerah tertentu saja. Mungkin karena kondisi ekonomi yang sedang sulit ya.
Entahlah, padahal pemerintah mengatakan berdasarkan data yang mereka miliki kita ini sudah banyak mengurangi kemiskinan. Sementara itu.......kenyataan di lapangan begitu banyak rakyat yang semakin tercekik dan kesulitan untuk sekedar memenuhi kebutuhan hidup dasar seperti makan, kesehatan, dan pendidikan. Harga kebutuhan pokok yang melambung tinggi sungguh membuat rakyat semakin menderita. Bahkan aku pernah mendengar pernyataan dari seorang ibu yang sudah cukup sepuh bahwa jaman sekarang ini jauh lebih sulit bahkan dibanding jaman penjajahan. "Masya Allah............ emang iya Bu?" Tanyaku penasaran. "Iya Neng, jaman penjajahan kami masih bisa makan. Sekarang??? Suliiit nak."
Hhhh..........sedih.
Eh, aku mau cerita tentang tahun baru Cina kok malah ngelantur ya???
Ok, kembali ke topik semua.
Tahun baru kali ini selain kesedihan akan keadaan lingkungan masyarakat, aku juga sedih karena Princessku sakit. Badannya panas tinggi, batuknya berat, dan pileknya menyiksa sekali. Dia sampai harus muntah jika akan mengeluarkan lendirnya karena banyak sekali. Perawatan secara tradisional dan ke dokter sudah aku lakukan. Tapi............ dia masih belum baik juga.
Karena sudah mengusahakan semaksimal mungkin, maka jalan terakhir aku pasrah saja dan hanya meminta kepada Sang Pemilik agar Dia membuat milikNya yang cantik cerdas indah ini segera sehat.
Penasaran dengan kondisi putri cantikku ini, aku bawa dia kembali ke dokter langgananku yang etnis Cina. Meski agak ragu apakah dia praktek mengingat dia merayakan Imlek, aku nekat saja. Biar saja jika hanya doketr pengganti yang ada. Aku ingin memastikan apakah perlu cek darah. Alhamdulillah ternyata tidak perlu cek darah, dan dokter langgananku ada, malahan........ Princessku kebagian angpau dari dokter itu.
Hahaha...........Princessku senyum-senyum menerimanya. Sampai rumah............amplop merah itu dia buka, isinya (uang) dia taruh di laci, dan................amplopnya yang dia bawa ke sana ke mari. Rupanya amplopnya lebih menarik baginya daripada isinya. Dasar cantik!!!
Ya, karena kedekatan kami maka saling bertukar hadiah semakin mempererat pertemanan kami. Keluargaku memang biasa berteman dengan siapapun, mau Jawa, Batak, Sunda, Cina, India, Islam, Nasrani, Budha, Hindu, pokoknya semuanya. Kami berteman, saling menghormati, saling membantu, saling menghargai.
Makanya sangat aneh kalau pernah ada yang marah ke aku karena ada yang fitnah aku yang katanya aku tidak suka ke dia karena dia tidak pakai jilbab! Hahaha............ aneh bin ajaib emang orang memfitnah itu. Aku tidak pernah tidak menyukai orang hanya karena pakaiannya, agamanya, atau alasan lain yang tidak mutu. Dan yang termakan fitnah itu berarti tidak mengenal aku.
Hmmm..................sungguh, orang yang suka memfitnah berarti dia hanyalah menyia-nyiakan pahala yang telah dikumpulkannya untuk diserahkan kepada yang telah difitnahnya dan juga dia selalu mengambil dosa orang yang difitnahnya.
Gong Xi Fa Cai
Entahlah, padahal pemerintah mengatakan berdasarkan data yang mereka miliki kita ini sudah banyak mengurangi kemiskinan. Sementara itu.......kenyataan di lapangan begitu banyak rakyat yang semakin tercekik dan kesulitan untuk sekedar memenuhi kebutuhan hidup dasar seperti makan, kesehatan, dan pendidikan. Harga kebutuhan pokok yang melambung tinggi sungguh membuat rakyat semakin menderita. Bahkan aku pernah mendengar pernyataan dari seorang ibu yang sudah cukup sepuh bahwa jaman sekarang ini jauh lebih sulit bahkan dibanding jaman penjajahan. "Masya Allah............ emang iya Bu?" Tanyaku penasaran. "Iya Neng, jaman penjajahan kami masih bisa makan. Sekarang??? Suliiit nak."
Hhhh..........sedih.
Eh, aku mau cerita tentang tahun baru Cina kok malah ngelantur ya???
Ok, kembali ke topik semua.
Tahun baru kali ini selain kesedihan akan keadaan lingkungan masyarakat, aku juga sedih karena Princessku sakit. Badannya panas tinggi, batuknya berat, dan pileknya menyiksa sekali. Dia sampai harus muntah jika akan mengeluarkan lendirnya karena banyak sekali. Perawatan secara tradisional dan ke dokter sudah aku lakukan. Tapi............ dia masih belum baik juga.
Karena sudah mengusahakan semaksimal mungkin, maka jalan terakhir aku pasrah saja dan hanya meminta kepada Sang Pemilik agar Dia membuat milikNya yang cantik cerdas indah ini segera sehat.
Penasaran dengan kondisi putri cantikku ini, aku bawa dia kembali ke dokter langgananku yang etnis Cina. Meski agak ragu apakah dia praktek mengingat dia merayakan Imlek, aku nekat saja. Biar saja jika hanya doketr pengganti yang ada. Aku ingin memastikan apakah perlu cek darah. Alhamdulillah ternyata tidak perlu cek darah, dan dokter langgananku ada, malahan........ Princessku kebagian angpau dari dokter itu.
Hahaha...........Princessku senyum-senyum menerimanya. Sampai rumah............amplop merah itu dia buka, isinya (uang) dia taruh di laci, dan................amplopnya yang dia bawa ke sana ke mari. Rupanya amplopnya lebih menarik baginya daripada isinya. Dasar cantik!!!
Ya, karena kedekatan kami maka saling bertukar hadiah semakin mempererat pertemanan kami. Keluargaku memang biasa berteman dengan siapapun, mau Jawa, Batak, Sunda, Cina, India, Islam, Nasrani, Budha, Hindu, pokoknya semuanya. Kami berteman, saling menghormati, saling membantu, saling menghargai.
Makanya sangat aneh kalau pernah ada yang marah ke aku karena ada yang fitnah aku yang katanya aku tidak suka ke dia karena dia tidak pakai jilbab! Hahaha............ aneh bin ajaib emang orang memfitnah itu. Aku tidak pernah tidak menyukai orang hanya karena pakaiannya, agamanya, atau alasan lain yang tidak mutu. Dan yang termakan fitnah itu berarti tidak mengenal aku.
Hmmm..................sungguh, orang yang suka memfitnah berarti dia hanyalah menyia-nyiakan pahala yang telah dikumpulkannya untuk diserahkan kepada yang telah difitnahnya dan juga dia selalu mengambil dosa orang yang difitnahnya.
Gong Xi Fa Cai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar