Halaman

Jumat, 18 Februari 2011

Buah Talok, Si Kecil manis yang bermanfaat

Tahu buah talok nggak? Itu lho yang pohonnya gampang tumbuh di mana-mana, daunnya kecil seperti daun salam, namun lembut sedikit berbulu seperti kain beludru. Buahnya banyak kecil-kecil, kalau sudah berwarna pink maka rasanya manis sekali dan harum. Orang juga biasa bilang namanya buah cheri atau ceres atau kersen.

Waktu aku masih anak-anak (menghindari kata kecil coz pasti pada nanya; "Emang sekarang sudah gede?"), di halaman samping rumahku ada pohon talok. Pohon talok itu adalah pohon favoritku. Setiap hari, dulu aku memanjat pohon talok itu dan 'ningkring' di papan (rumah pohon) yang dibuatkan bapak. Di sana aku melakukan hobyku membaca sambil asyik makan buah talok yang fresh, aku petik langsung nyam-nyam......

Sekarang, aku juga menanam pohon talok di halaman rumahku. Setiap hari berlian-berlianku memetik buah talok ini. Sayang, mereka tidak secanggih aku dulu dalam hal panjat memanjat. Hehehe.......... Karena dahannya aku biarkan menjuntai ke bawah, maka Princess kecilku pun dengan mudah memetik buah yang rendah dan langsung...........nyam............ Tak lupa aku juga tanamkan agar mereka tidak merusak tanaman jika memetik buahnya.

Selain aku ingin mereka merasakan dan menikmati apa yang aku sukai di masa kecilku dulu, aku juga ingin mereka mendapatkan manfaat buah talok yang ternyata sangat bagus buat kesehatan kita.

Gersen/kersen atau talok ini sejenis tanaman perdu yang mampu mencapai tinggi 12 meter walaupun rata-rata tingginya hanya 1-4 meter,memiliki nama ilmiah Muntinga Calabura, berbuah bulat kecil jika masak buah berwarna merah dan jika masih muda buahnya berwarna hijau,berasa manis dan memiliki biji-biji kecil yang banyak seperti pasir, Cabangnya mendatar dan membentuk naungan yang rindang.

Buah kersen di daerah srilangka sering diawetkan dan dibuat selai jam fruit. Buah ini sangat digemari di mexico dan umumnya di jual pada pasar-pasar tradisional dalam jumlah yang banyak. Jus buah kersen sangat bermanfaat dan memiliki kandungan yang lebih jika dibandingkan dengan berbagai larutan isotonik yng kini banyak beredart di pasaran. Kandungan buah kersen setiap 100 gram kersen terkandung : air (77,8 gram),protein (0,384 gram), Lemak (1,56 Gram), karbohidrat (17,9 gram), serat (4,6 gram), abu (1,14 gram), kalsium (124,6 mg), fosfor (84mg), Besi (1,18 mg), karoten (0,019g), tianin (0,065g), ribofalin (0,037g), niacin (0,554 g) dan kandungan vitamin C (80,5 mg) nilai energi yang dihasilkan adalah 380KJ/100 gram. sedangkan daun kersen telah lama dimanfaatkan sebagai tanaman obat tradisional yang digunakan sebagai obat sakit kepala dan anti radang oleh masyarakat Peru.

Data Ilmiah kersen

Pada tanaman kersen sudah banyak dilakukan penelitian-penelitian ilmiah yang menghasilkan data-data ilmiah tentang kandungan yang dihasilkan oleh tanaman ini diantaranya:

Antiseptik

Kandungan dan rebusan daun kersen ternyata dapat berkasiat sebagai pembunuh microba berbahaya dan dapat digunakan sebagai anti septik. Dari penelitian yang dilakukan oleh penelitian herbal dari malaysia didapat hasil bahwa rebusan daun Kersen dapat digunakan untuk membunuh bakteri C. Diptheriea, S. Aureus, P Vulgaris, S Epidemidis dan K Rizhophil pada percobaan yang dilakukan secara invitro

Antiflamasi

Rebusan daun kersen juga memiliki kasiat anti radang atau mengurangi radang (antiflamasi) dan juga menurunkan panas, ini data dari hasil penelitian dengan menggunakan hewan tikus sebagai objek penelitian.

Antitumor

Kandungan senyawa flavonoid yang dikandung daun kersen ternyata memiliki kasiat dapat menghambat perkembangan sel kanker (mouse hapatoma) secara laboratoris yang dilakukan para ilmuwan dari peru

Penyembuh asam Urat

Di Indonesia secara tradisional buah kersen digunakan untuk mengobati asam urat denga cara mengkonsumsi bauh kersen sebayak 9 butir 3 kali sehari hal ini terbukti dapat mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan dari penyakit asam urat.


sumber ; Pandji Artikel, Dra Wiwied Ekasari, Apt, MSi dari departemen farmakognosi dan Fitokimia fakultas farmasi Univ airlangga.

Tidak ada komentar: