Halaman

Minggu, 12 Desember 2010

MIMPIKU......MENCETAK BERLIAN BANGSA INDONESIA

Berlian Bangsa.
Mungkin orang mengira mimpiku adalah mendirikan sekolah, yang berarti sekolah Berlian Bangsa adalah mimpiku. Sebuah sekolah dengan gedung dan berbagai kelengkapannya.

SALAH. Ya, salah besar jika mereka mengira mimpiku adalah sebuah sekolah. Sama sekali bukan. Sekolah hanyalah salah satu caraku mencapai mimpiku, untuk mendidik semua anak Indonesia. Caraku memberi kesempatan kepada orang lain yang ingin bergabung, yang ingin anaknya menjadi bagian dari berlian. Namun.......... aku tidak sempat jika harus berhenti, menunggu, apalagi mundur ke belakang. Kalau mau, ayo ikut berjalan bahkan jika perlu berlari bersamaku. Karena memang waktu tidak bisa berhenti meski sebentar.

Tidak ada waktu untuk bergosip,
Tidak ada waktu untuk mengeluh,
Tidak ada waktu untuk bergunjing,
Tidak ada waktu untuk segala macam fitnah dan hal-hal negatif lainnya...
Dan jangan berharap sedetikpun aku luangkan waktu untuk itu

Jika ada yang menghalangi caraku ini, jika ada yang merusak salah satu alatku ini, maka aku tetap akan mencetak berlian bangsa dengan jutaan cara dan alat lain. Aku masih bisa didik anak-anak Indonesia. Belajar tidak mengenal batas waktu, tempat, usia, dan status sosial. Semua anak berhak belajar. Karena mimpiku adalah mencetak berlian-berlian bangsa Indonesia. Itu sudah aku mulai sejak sangat lama sekali. Dan akan terus aku lakukan selama-lamanya. Bahkan akan terus aku hidupkan semangat ini, meski setelah aku mati.

Aku tidak ingin menyia-nyiakan anugerahNya. Aku terlahir di surga, Indonesia. Maka aku harus mengembalikan Indonesia ini menjadi seperti semula.....surga. Dan berlian-berlian bangsa ini, seluruh anak-anak Indonesia akan kembali menjadi tuan rumah di negeri mereka sendiri........INDONESIA. Mereka tidak boleh lagi dijajah oleh siapapun. Anak Indonesia itu hebat, maka mereka harus tetap hebat dan semakin hebat. Semua anak Indonesia harus hebat.

Aku tidak akan menyalahkan siapapun. Aku tidak akan menyalahkan pemerintah. Aku tidak akan menyalahkan keadaan. Karena aku tidak bisa merubah siapapun, kecuali diri sendiri. Tugasku hanyalah mengusahakan, dan aku yakin Allah yang akan menggenapkannya.

Dan............duniaaaaa tunggu! Akan terlahir berlian-berlian indah dari bangsaku ini yang akan mengembalikan kejayaan bangsaku, INDONESIA..... Allah bersamamu!!

be prepareeee.................

2 komentar:

milkaholic mengatakan...

Mba Dewi, (maaf kalo langsung manggil Mba), aku buka blog ini setelah baca email di milis alumnistan.
Wow, cita-citanya sangat mulia. Pengen banget bergabung, tapi kan aku blm nikah ya Mba, baru lulus D3 tahun 2007, dan skrg baru aja masuk DIV karena voucher DIV gak bisa dipake.
Semangatnya luar biasa Mba. Semoga selalu dimudahkan jalan untuk menuju kesana dan semoga juga kami-kami, baik adik2 kelas maupun kakak2 kelas dapat meneladani semangat, perjuangan dan semuanya yang positif....

Bangga banget menemukan Ibu yang sedahsyat ini....

I'm so proud of you...

Unknown mengatakan...

Alhamdulillah............ I'm so proud of U too. Karena memang mendidik anak itu sejak kita belum punya anak. Bahkan sebelum menikah.

Memilihkan calon ayah/ibu yg tepat adalah langkah pertama mendidik anak setelah menyiapkan diri kita sendiri sebagai calon ibu/ayah.

So, welcome abroad!