Sebenarnya bagiku, mendatangi reuni adalah dilema. Kenapa? Ya karena!
Hehehe.......... reuni sebenarnya suatu acara yang menyenangkan. Nostalgia masa-masa kuliah yang indah. Masa-masa mengerjakan PR bejibun. Kuliah layaknya orang kerja, jam 08.00 hingga 17.00. Disambung dengan malam-malam yang bergumul dengan tugas-tugas seabreg. Masa-masa ujian yang mengasyikkan (bohong banget sih). Nyambung kertas folio karena tidak cukup menampung neraca lajur. Ujian sampai harus bekal makan minum karena waktu menyelesaikan ujian yang lama? Hanya di STAN deh kayaknya. Teman-teman yang belajarnya 'gila-gilaan' sungguh menakjubkanku. Hooooiiii............. main yuuuuuuuuuuuks!! Teriakanku nggak ada yang menyambut. Hikcs.......... jadinya main sendirian. Ke kawasan kumuh di Jakarta, ngajar anak-anak kecil yang putus sekolah karena orangtuanya tidak mampu. Duuuh.......... sedih deh. Padahal kan pendidikan itu HAK semua anak tanpa kecuali. Sempat sampai kepulauan seribu, yang rumahnya masih beralas tanah becek.
Hehehe............ kalau kenangan pribadi sih, buanyak!
Dosen-dosen yang begitu memperhatikanku (tuing2........ GR nya kambuh) sampai mencari tempatku ujian sekedar say hai. Hallaaah............ mungkin karena aku mahasiswi yang imut kecil mungil nan lucu. Trus lari biar duluan masuk kelas, soalnya dosennya yang direktur STAN nggak ijinin kita ikut kuliah kalau beliau sudah masuk kelas. Kadang karena beliau sudah di pintu, aku lari kencang supaya ngeduluin; "Permisi Paak....... saya duluan." Hihihi............. beliau ngasih jalan tuh! Bahkan saat aku terlambat pun dosen HAKN ku memperhatikanku dari tower class kami dengan senyuman. Nggak marah blass!! "Dewi terlambat ya............" Iiiiih........ malu! Bapak kalau sudah tahu kok pake nanya siiiihh............... "Iya Bapaak.......... saya kesiangan." Jawabku lugu penuh rasa bersalah. Eh Bapak Dosen yang baik hati tersenyum bijak. Lalu Ibu Dosen Matematikaku yang baiiik......... memberiku kesempatan ngerjain banyak soal matematika yang aku suka. Setiap mata kuliah matematika aku disuruh ke depan. Asyiiiiiik....... meski kuliah akuntansi, yang dulunya aku kira serba sosial, ternyata masih menyenangkanku dengan matematika.
Belum lagi di jalanan, orang-orang pada memperhatikan aku si kecil mungil dengan buku-buku tebal, besar, berbahasa Inggris pula. Kayaknya bukunya lebih gede dibanding badanku deh. "Kuliah ya?" Gitu mereka bertanya nggak yakin kalau aku emang mahasiswi. (Huh!!) Setelah aku iyakan mereka kagum banget! Hahaha............. anak kecil kok kuliah. Gitu kali ya pikr mereka. Lalu.......... "Haaah??? Di STAN??? Hebaaaat!!! Pinter banget donk ya mbak ini?" Wekekekk............... ternyata gara-gara menyebut tempat kuliahku, aku mendapat pujian setinggi langit. Pinter banget. Hebat. Jawara. Pilihan. Dan label-label hebat lainnya mereka tempelkan. *terbaang..........*
Mengembara ke masa itu........ seru.......... capek........ prihatin.........lucu, membuatku semangat dengan REUNI. Karena semua kenangan itu sekarang hanya bisa diungkapkan dengan satu kata....... INDAH.
Tapii.............. reuni juga terkadang tidak aku suka. Jika reuni menjadi ajang pamer, sombong, arogan, gaya, dan sok-sok lainnya. Wakakakak.............. pasti gara-gara aku sekarang gak sehebat teman-temanku ya??? Jadi nggak bisa sombong kayak mereka! Ehem........ sedikit! Qiqiqiq.................. ngaku!
Naaaah................ kalau reunian STAN, meski alumninya huebat2 (gimana alumninya nggak hebat, masih mahasiswa aja mereka semua sudah hebat) tapi mereka nggak sombong2. Nggak ngomongin jabatan, harta, kesuksesan, dll. Kalaupun ngomongin tujuannya sharing, berbagi ilmu, menawarkan peluang, de el el yang positif-positif ajah!! Padahal, kalau mau ngomongin kehebatan......... ck....ck......ck.......... mereka nggak perlu sombong aja sudah bikin orang ngiri. Bayangin aja, meski mereka sejatinya masuk sebagai PNS di Kementrian Keuangan dengan mulus, tanpa tes (karena tes masuk STAN emang sudah susah bin sulit binti saingannya berat), tanpa uang pelicin (yang kata orang kalau mau jadi PNS biasanya harus sedia?) namun tidak semua alumni STAN mau menjadi PNS selamanya. Bahkan yang sudah nyaman di PNS berpenghasilan besar saja masih banyak yang dengan sukarela melepaskannya. Wuiiih.......... kayaknya susah deh mencari lulusan universitas lain yang seperti itu.
Nanti 2 Oktober 2010 ada reuni lagi. REUNI AKBAR. Tuuuh........... ada posternya kan di atas. Gimana coba, kalau orang-orang hebat berkumpul?? Seru!! Makanya yang merasa pernah kuliah di STAN (termasuk yang berpindah tempat kuliah di tengah jalan atau pun yang DO), dateng ya!! Eh, DO dari STAN tuh nggak berarti bodoh lho! Mereka tetep hebat!! Dan.......... tetep diakui sebagai alumni STAN. Coba, mana ada kampus lain yang se welcome ini??? Reuniannya tuh, di kampus STAN. Bintaro. Dulu sih namanya di Jurangmangu. Sekarang pintu Bintaro sudah dibuka. Secara, yang menjadi pejabatnya sekarang juga alumni STAN. Jadi kereeeennnn deh kampusnya. Emang top markotop kok anak-anak STAN itu. Megang apapun....... 'JADI'.
Sebenarnya, aku pengin deh usul di reuni nanti. Tapi malu!! Hahaha............ habis nyadari sih, kalau usulnya nggak mutu. Nggak sehebat usulnya temen-temen, kakak kelas, atau adik kelasku yang semuanya HEBRING berat.
Aku ingin sekali kompetensi alumni STAN yang hebat-hebat itu termanfaatkan dengan baik untuk masa depan negeri tercinta ini. Bibit-bibit unggul yang disatukan, dikoordinasikan, dikolaborasikan, dikembangkan bersama, wuiiiihh.................. pasti menghasilkan output yang mengagumkan.
Aku ingin kita bersatu padu, saling dukung saling bantu, MENYIAPKAN GENERASI. Masya Allah........... aku sungguh ingin mimpiku menjadikan negeri ini JAYA dan BESAR, menjadi bangsa hebat, negara kuat, kaya raya penuh berkah, dan diperhitungkan oleh dunia internasional di jaman anak cucu kami nanti.
Mas-mas, Mbak-Mbak, Adik-Adik.............. ayo donk! Kita siapkan anak-anak kita menjadi bangsa hebat. Kita kumandangkan Indonesia Raya dengan bangga. Kita kibarkan Merah Putih dengan gagah. Kita sematkan lambang Garuda Pancasila di dada dengan bangga. Kita amalkan pribadi Pancasila yang ASLI Indonesia dengan santun. Kita siapkan BERLIAN BERLIAN BANGSA ini untuk mengemban amanah Allah, mengelola segala berkah yang telah kita miliki. Kekayaan sumber daya alam, kekayaan budaya, kekayaan sikap, kekayaan iklim yang indah, kekayaan anak-anak yang cerdas. Aku sangat yakin, dengan kesiapan yang benar, masa depan Indonesia di tangan anak-anak kita akan hebat.
JAYALAH INDONESIAKU !!!!!!!
Hehehe.......... reuni sebenarnya suatu acara yang menyenangkan. Nostalgia masa-masa kuliah yang indah. Masa-masa mengerjakan PR bejibun. Kuliah layaknya orang kerja, jam 08.00 hingga 17.00. Disambung dengan malam-malam yang bergumul dengan tugas-tugas seabreg. Masa-masa ujian yang mengasyikkan (bohong banget sih). Nyambung kertas folio karena tidak cukup menampung neraca lajur. Ujian sampai harus bekal makan minum karena waktu menyelesaikan ujian yang lama? Hanya di STAN deh kayaknya. Teman-teman yang belajarnya 'gila-gilaan' sungguh menakjubkanku. Hooooiiii............. main yuuuuuuuuuuuks!! Teriakanku nggak ada yang menyambut. Hikcs.......... jadinya main sendirian. Ke kawasan kumuh di Jakarta, ngajar anak-anak kecil yang putus sekolah karena orangtuanya tidak mampu. Duuuh.......... sedih deh. Padahal kan pendidikan itu HAK semua anak tanpa kecuali. Sempat sampai kepulauan seribu, yang rumahnya masih beralas tanah becek.
Hehehe............ kalau kenangan pribadi sih, buanyak!
Dosen-dosen yang begitu memperhatikanku (tuing2........ GR nya kambuh) sampai mencari tempatku ujian sekedar say hai. Hallaaah............ mungkin karena aku mahasiswi yang imut kecil mungil nan lucu. Trus lari biar duluan masuk kelas, soalnya dosennya yang direktur STAN nggak ijinin kita ikut kuliah kalau beliau sudah masuk kelas. Kadang karena beliau sudah di pintu, aku lari kencang supaya ngeduluin; "Permisi Paak....... saya duluan." Hihihi............. beliau ngasih jalan tuh! Bahkan saat aku terlambat pun dosen HAKN ku memperhatikanku dari tower class kami dengan senyuman. Nggak marah blass!! "Dewi terlambat ya............" Iiiiih........ malu! Bapak kalau sudah tahu kok pake nanya siiiihh............... "Iya Bapaak.......... saya kesiangan." Jawabku lugu penuh rasa bersalah. Eh Bapak Dosen yang baik hati tersenyum bijak. Lalu Ibu Dosen Matematikaku yang baiiik......... memberiku kesempatan ngerjain banyak soal matematika yang aku suka. Setiap mata kuliah matematika aku disuruh ke depan. Asyiiiiiik....... meski kuliah akuntansi, yang dulunya aku kira serba sosial, ternyata masih menyenangkanku dengan matematika.
Belum lagi di jalanan, orang-orang pada memperhatikan aku si kecil mungil dengan buku-buku tebal, besar, berbahasa Inggris pula. Kayaknya bukunya lebih gede dibanding badanku deh. "Kuliah ya?" Gitu mereka bertanya nggak yakin kalau aku emang mahasiswi. (Huh!!) Setelah aku iyakan mereka kagum banget! Hahaha............. anak kecil kok kuliah. Gitu kali ya pikr mereka. Lalu.......... "Haaah??? Di STAN??? Hebaaaat!!! Pinter banget donk ya mbak ini?" Wekekekk............... ternyata gara-gara menyebut tempat kuliahku, aku mendapat pujian setinggi langit. Pinter banget. Hebat. Jawara. Pilihan. Dan label-label hebat lainnya mereka tempelkan. *terbaang..........*
Mengembara ke masa itu........ seru.......... capek........ prihatin.........lucu, membuatku semangat dengan REUNI. Karena semua kenangan itu sekarang hanya bisa diungkapkan dengan satu kata....... INDAH.
Tapii.............. reuni juga terkadang tidak aku suka. Jika reuni menjadi ajang pamer, sombong, arogan, gaya, dan sok-sok lainnya. Wakakakak.............. pasti gara-gara aku sekarang gak sehebat teman-temanku ya??? Jadi nggak bisa sombong kayak mereka! Ehem........ sedikit! Qiqiqiq.................. ngaku!
Naaaah................ kalau reunian STAN, meski alumninya huebat2 (gimana alumninya nggak hebat, masih mahasiswa aja mereka semua sudah hebat) tapi mereka nggak sombong2. Nggak ngomongin jabatan, harta, kesuksesan, dll. Kalaupun ngomongin tujuannya sharing, berbagi ilmu, menawarkan peluang, de el el yang positif-positif ajah!! Padahal, kalau mau ngomongin kehebatan......... ck....ck......ck.......... mereka nggak perlu sombong aja sudah bikin orang ngiri. Bayangin aja, meski mereka sejatinya masuk sebagai PNS di Kementrian Keuangan dengan mulus, tanpa tes (karena tes masuk STAN emang sudah susah bin sulit binti saingannya berat), tanpa uang pelicin (yang kata orang kalau mau jadi PNS biasanya harus sedia?) namun tidak semua alumni STAN mau menjadi PNS selamanya. Bahkan yang sudah nyaman di PNS berpenghasilan besar saja masih banyak yang dengan sukarela melepaskannya. Wuiiih.......... kayaknya susah deh mencari lulusan universitas lain yang seperti itu.
Nanti 2 Oktober 2010 ada reuni lagi. REUNI AKBAR. Tuuuh........... ada posternya kan di atas. Gimana coba, kalau orang-orang hebat berkumpul?? Seru!! Makanya yang merasa pernah kuliah di STAN (termasuk yang berpindah tempat kuliah di tengah jalan atau pun yang DO), dateng ya!! Eh, DO dari STAN tuh nggak berarti bodoh lho! Mereka tetep hebat!! Dan.......... tetep diakui sebagai alumni STAN. Coba, mana ada kampus lain yang se welcome ini??? Reuniannya tuh, di kampus STAN. Bintaro. Dulu sih namanya di Jurangmangu. Sekarang pintu Bintaro sudah dibuka. Secara, yang menjadi pejabatnya sekarang juga alumni STAN. Jadi kereeeennnn deh kampusnya. Emang top markotop kok anak-anak STAN itu. Megang apapun....... 'JADI'.
Sebenarnya, aku pengin deh usul di reuni nanti. Tapi malu!! Hahaha............ habis nyadari sih, kalau usulnya nggak mutu. Nggak sehebat usulnya temen-temen, kakak kelas, atau adik kelasku yang semuanya HEBRING berat.
Aku ingin sekali kompetensi alumni STAN yang hebat-hebat itu termanfaatkan dengan baik untuk masa depan negeri tercinta ini. Bibit-bibit unggul yang disatukan, dikoordinasikan, dikolaborasikan, dikembangkan bersama, wuiiiihh.................. pasti menghasilkan output yang mengagumkan.
Aku ingin kita bersatu padu, saling dukung saling bantu, MENYIAPKAN GENERASI. Masya Allah........... aku sungguh ingin mimpiku menjadikan negeri ini JAYA dan BESAR, menjadi bangsa hebat, negara kuat, kaya raya penuh berkah, dan diperhitungkan oleh dunia internasional di jaman anak cucu kami nanti.
Mas-mas, Mbak-Mbak, Adik-Adik.............. ayo donk! Kita siapkan anak-anak kita menjadi bangsa hebat. Kita kumandangkan Indonesia Raya dengan bangga. Kita kibarkan Merah Putih dengan gagah. Kita sematkan lambang Garuda Pancasila di dada dengan bangga. Kita amalkan pribadi Pancasila yang ASLI Indonesia dengan santun. Kita siapkan BERLIAN BERLIAN BANGSA ini untuk mengemban amanah Allah, mengelola segala berkah yang telah kita miliki. Kekayaan sumber daya alam, kekayaan budaya, kekayaan sikap, kekayaan iklim yang indah, kekayaan anak-anak yang cerdas. Aku sangat yakin, dengan kesiapan yang benar, masa depan Indonesia di tangan anak-anak kita akan hebat.
JAYALAH INDONESIAKU !!!!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar