Princess cantikku sudah 5 tahun sekarang. Dia baru aja mulai bisa membaca sekaligus menulis. Hehehe.......bravo!! Gitu biasanya sepupunya akan teriak jika memberi selamat. Dibanding mas-masnya dulu, dia memang lebih telat bisa baca tulisnya. Tapi ya gakpapa bagiku. Aku tidak lalu mengeleskannya agar segera bisa membaca. Ngirit? Hehehe.....iya juga sih. Tapi aku memang tidak merasa penting banget menyegerakan ketrampilan ini ke berlian2ku. Yang menurutku justru penting banget sih......biasa shalat, makanya aku membiasakannya sejak mereka di kandunganku, lalu diteruskan semasa mereka bayi aku selalu bilang dulu saat mau shalat dan shalat di dekat mereka, kemudian setelah bisa berjalan (1 th) maka papanya mengajaknya shalat ke masjid dengan dipakaikan popok anti bocor. Dan........trataaaa.......mereka rajin shalat bahkan ke masjid meski tanpa papanya dan jika hanya ada 1-2 shaf, jama'ahnya maka mereka ada di barisan itu. Hahaha.....bahkan jika mas2nya libur, Princessku tetap ikut shalat Jjama'ah ke masjid dan tentu saja menjadi satu2nya jama'ah cantik di sana.
Setelah shalat, maka hal yang berkaitan dengan sikap diri menjadi keutamaan bagiku untuk dipahami berlian2ku. Santun, hormat, menghargai orang lain, memahami orang lain meski berbeda, mengerjakan berbagai kebutuhan sendiri, mengerjakan pekerjaan rumah tangga, saling tolong, dll menurutku sangat penting ditanamkan sejak kecil. Sedangkan kemampuan akademis aku yakin akan gampang sekali mereka kuasai jika karakter mereka sudah bagus. Bahasa, yang lebih aku tekankan adalah bagaimana seharusnya 'berbahasa' dan bukannya materi bahasanya itu sendiri. Ehem.........bisa jadi juga karena mamanya gak pinter ngajar materi bahasa ya? Ahahahahay........malu deh. Iya, aku kurang setuju jika anak diajarkan bahasa asing sementara bahasa sendiri dia belum 'paham'. Tidak jarang aku bertemu anak yang cas cis cus berbahasa Inggris dan menolak berbahasa Indonesia apalagi berbahasa daerah. Padahal dia lahir dan tumbuh di Indonesia sebagai anak Indonesia. *sedih*
Nah kembali ke Princessku, sekarang ini dia sudah bisa membaca dan menulis meski masih belum lihai. Kadang terbalik. Dia mau cerita ke masnya kalau dia jadi MAYORET, eh......malah nulis AMJORET. Setiap jalan sama aku, maka dia akan membaca apapun tulisan yang dia temui di jalan sedapatnya. Jika melihat laptopku online dan ada kode kuning di YM masnya yang menandakan masnya online, maka dia akan membuka chatbox sendiri dan.......chating sama masnya. Idiiiih......sok banget deh dia. Aku berpesan agar masnya chating dengan kata-kata sederhana dan jangan disingkat agar adiknya gampang membaca dan membalasnya. Tapi.......tentu saja smiley iseng sering dia gunakan untuk masnya sehingga masnya gemes banget ingin segera bisa menciumnya langsung.
Nah, karena namanya menggunakan huruf awal 'V', dia bertanya ke aku;
"Dalam bahasa Indonesia memang hampir sama, tapi dalam bahasa Inggris beda, cantik.
'Fan' dibaca beda dengan 'Van.' Dan nama adik itu juga berbeda artinya jika menggunakan huruf V atau F."
'Fan' dibaca beda dengan 'Van.' Dan nama adik itu juga berbeda artinya jika menggunakan huruf V atau F."
"Berarti cuma di bahasa
Inggris ya, bahasa lain gimana Ma, harusnya bahasa Indonesia gak usah
ada dua2nya ya Ma? Hayo....mama pilih manna?"
Sdh beberapa kali dia namain
di lukisannya (dia suka nglukis, coretan; red) dengan 'huruf V' atau 'F' untuk namanya. Kan
sama aja bunyinya Ma. Gitu argumen dia. Hahaha......meski sudah aku bilang kalau
artinya berbeda, karena memang bagus semua sih artinya jadi dia cuek aja. Tetap menggunakan kedua huruf itu bergantian sesukanya.
Duuuh........kirain cuma abang2nya dulu waktu kecilnya yg suka ngasih jebakan betmen gini.
It's happened again. Teman2 ada jawaban lain gak biar dia lebih puas dg
jawaban mamanya (yg nyari contekan ke mana2).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar