Halaman

Senin, 30 Mei 2016

DAKON



Beberapa minggu lalu kami berdua ke Jogja, Semarang, Solo, memenuhi undangan dan sekaligus tugas negara. #eehh.  Seperti biasa, jangan sia-siakan kesempatan toh. Kamipun juga berburu buku Bahasa Jawa, bahasa yang sedang dia pelajari. Sebagai calon diplomat, aku harus menjaga kelestarian budaya kita, harta kita. Gitu katanya lucu penuh kesungguhan. Aku hanya tersenyum kagum akan kelakuan lucunya itu. Silaturrohim dengan keluarga sebisanya kami lakukan. Kami mampir ke rumah budhenya, kakak kandungku.

Naaah...............di rumah budhenya itu dia nemu dakon, mainan tradisional yang sudah menjadi mainanku sejak kecil dulu. Dulu dakon terbuat dari kayu yang dilubangi diamplas sampai halus sehingga aman buat dimainkan, Tapi yang ini terbuat dari plastik. Lalu princess diajari sepupunya, anaknya mbakyuku, untuk memainkan dakon. Dia sangat tertarik dan berminat membeli untuk dibawa pulang ke Jakarta. Karena waktu kami yang mepet, budhenya saranin untuk bawa saja dakon yang ada di rumahnya itu. Tentu princessku senang banget. Saat kami berdua jalan-jalan mencari batik, princess melihat kulit kerang yang sudah halus bersih dijual sebagai biji dakon. Kamipun membelinya. Lengkaplah sudah dakon mainannya. Sampai rumah, dakon menjadi salah satu mainan favoritnya. Semua anggota rumah kami sudah menjadi korbannya, diajak main, diajak bertanding. Hahahaa.......

Dakon, permainan tradisional dari bilah kayu yang dilubangi. Lubang sebanyak 7 pasang dengan sepasang lubang besar sebagai lumbung di ujung-ujungnya. Biji masing-masing sebanyak 7 mengisi lubang-lubang tersebut kecuali lumbung yang kosong saat sebelum kita memulai permainan. Dakon bukanlah sekedar permainan tanpa makna.Dakon banyak memberi pelajaran hidup, filosofi yang mendalam tentang bagaimana bersikap, berperilaku, berbuat, dalam kehidupan tergambar dalam permainan ini.

Setelah semua biji dibagi rata ke setiap lubang kecuali lumbung, maka pemain siap bermain. Bergantian mengambil biji-biji dari sebuah lubang untuk diedarkan ke setiap lubang, termasuk lumbung masing-masing. Artinya setiap hari kita berbuat menebar kebaikan, berbagi rejeki ke semua orang di sekitar kita, dan menabung kebaikan atas perbuatan kita, menabung rejeki yang sesungguhnya......di lumbung. Dan itulah rejeki yang sesungguhnya, yang tidak bisa diambil oleh orang lain selain kita. Setiap kita menebar kebaikan ke semuanya, maka hak kita juga satu, namun ada kalanya kita 'nembak' atau 'mikul' dimana bisa dua, tiga, empat, atau banyak kali lipat yang bisa kita tuai dan masuk lumbung kita. Itu adalah perbuatan kita yang extraordinary yang menuai berlipat ganjaran. Dan tidak ada yang bisa menghalangi atau mengambil rejeki kita itu, siapapun.

Yah.....permainan pun ada filosofi dan pelajaran penting yang bisa diajarkan pada buah hati kita. Permainan tradisional utamanya, selalu sarat pesan dan ajaran. Sayang jika dilewatkan, sayang jika diambil orang, sayang jika berlian2 indah kita justru kita biarkan 'diambil' asing dengan permainan mereka yang kitapun tidak tahu apa maknanya kecuali terkesan keren dan kekinian?? Ah.......DAKON lebih keren....princessku suka bermain dakon dan selalu ajak mas2nya main.

Apa permainan daerahmu? Yuks kita ajarkan ke berlian2 bangsa ini, ajarkan permainannya, ajarkan nilai yang terkandung di dalamnya, amankan harta negara kita, budaya bangsa, permainan tradisional kita.


Tidak ada komentar: