Aku pernah punya pengalaman terjebak di dalam lift saat berkantor di
Gedung Keuangan Negara Surabaya. Iiih.....untung aja gak sendirian, kami
ketok2 pintu lift juga teriak2 berharap ada yang mendengar dan menolong
kami. "Assalamu'alaikuum........" eh bukan mertamu yak?
"Halloooo......." aaah bukan telp juga. Lalu gimana sih teriakannya?
Hehe....aku lupaaa maaf. Pokoke akhirnya ada yang dengar dan membuka
pintu lift dari luar. Hihi......ternyata kami ada di tengah2 antara 2
lantai. Yo wis kami turun satu persatu dengan melakukan loncat indah.
Nah,
berlian ketigaku juga pernah terjebak. Saat itu dia usia 1-2 th, masuk
kamar mandi dan menguncinya dengan mnggeser selot tanpa kami ketahui
jika dia melakukannya. Laluuu......."Mamaa.....Papaaa......adek gak bisa
buka pintunya." Dhuueeenk.......kami berdua beserta kedua mas
gantengnya berlarian menuju kamar mandi. "Allahu Akbar......kenapa adek
pake kunci pintu segala?" protes kami serentak penuh kesedihan. Berbagai
cara kami lakukan agar berlian mungil itu bisa membuka pintu kamar
mandi. Ketenangannya aku utamakan, dia gak boleh panik. Tapi ayahnya gak
sabar, belio khawatir berliannya kenapa2.
Jadiii.........BRAAAKKKK.....pintu dia dobrak setelah meminta anak
ganteng mundur dan menjauh dari kamar mandi. Menghamburlah gantengku ke
dalam pelukanku yang lalu direbut ayah dan mas2nya untuk juga
memeluknya. Alhamdulillah......tapiii.....ini kan rumah masih ngontrak!
Ah ya sudah nanti rumah akan kubeli, do'aku dalam hati penuh harap.
Hehe....Alhamdulillah setelah menjual rumah di Surabaya, rumah itu kami
beli dengan tambahan teman baik kami, si BANK yg ternyata gak baik2 amat
karena minta agunan sertifikat dan tambahan bunga.
Kemudian.......si cantik pernah juga terjebak di mobil. Sudah pernah kuceritakan sih di sini jika berkenan baca.
Beberapa
hari lalu.....pengalaman serupa terulang kembali. Saat aku ke toilet di
Soeta, antrian gak banyak, tapi lamaaaa.....terdengar dari dalam bilik
bahwa ada dua kakak adik yang mungil2 ngobrol bahwa mereka sedang pup di
bilik yang berbeda. Si kakak sendirian dan adiknya ditemani ibunya.
Hallaah........yo wis sabar .
Laluu.......dug
dug....bundaaa.....terdengar si kakak mencoba membuka pintu sambil
memanggil2 ibunya dan ibunya tidak bereaksi sodara sodara....seperti
biasa karena ibunya kupanggil2 agar membantu mengarahkan anaknya tapi si
maknyak diem aja bahkan sekedar nyahut aja tidak, maka aku sok tampil
kalo ada anak kecil kesulitan . Pelan2 kubimbing dia agar bisa membuka
pengunci pintu setelah kutenangkan agar gak panik. Duuh.......antrian
semakin banyak, si kakak belum bisa juga membuka pintu. Mbak2 bule yang
juga antri mulai bertanya2 karena dia datang tanpa mengetahui ada apa.
"Punika lho mbake ada anak kecil terkunci di dalam." jelasku sambil
tetep memberi arahan pada si kakak. Lumayan lama dan si kakak terdengar
mulai terisak. Anehnya si ibu yang hanya berbatas papan tipis kok ya
cuek gak kedengeran blass suaranya?!!! Ggrhgrhgrhgrh....
Tiba2.........pintu
terbuka dan si kakak yang ternyata jauh lebih kecil dari princess keluar
dengan muka pias. Segera kuhamburkan puja puji betapa hebatnya dia agar
dia tidak nangis dan malu. Mbak bule senyum2 ikutan muji2.......aku.
Lho???!!! Gak salah alamat mbake? Ya aku senyum aja sambil masuk bilik
ituuuu.....
Sebelum aku masuk, kulihat ibunya juga
keluar bilik sebelah dengan muka biasa aja tanpa ekspresi berarti pun
tanpa mengucapkan terimakasih. Hallah.....wis gpp bu sing penting anakmu
slamet dan yang antri juga slamet.
Pesan moral: ati2 jaga anak yaaa........
Selamat hari Selasa........good luck!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar