Halaman

Jumat, 07 Februari 2014

How come a junior high ..........

Ganteng SMP ku
Sudah tahu kan kalau berlianku jarang kenal dengan les2an, apalagi les supaya nilai rapot/pelajaran moncer, gak banget deh. Biasanya mereka les atau kursus sehubungan dengan hoby atau kesukaan atau memang ada tujuan tertentu. Misalnya les nari karena memang princess suka banget nari, dan memang berbakat juga, lalu berlian pertamaku ingin les gitar karena ingin bisa main gitar seperti adeknya yang otodidak seperti ayahnya pinter main gitar tanpa kursus, lalu les baca Al Qur'an yang benar karena maknyak gak pinter jadi gak bisa ngajari, les renang yang memang diperlukan untuk survival, dll. Jadi tidak ada satupun les yang tujuannya membuat mereka mempunyai nilai akademis di sekolah yang wah.....cetar membahana gegap gempita yang bikin orangtuanya norak kek aku. Hehehe......

Nah.....ternyata mereka juga pengen les bahasa sesuai minat mereka. Ehem.....sakjane ini hasil komporan mama papanya sih, bahwa menguasai bahasa lain adalah sebuah keuntungan karena jadi bisa berkomunikasi dengan bangsa lain. Kami memprediksi mereka nanti akan bergaul secara global, jadi ya mau gak mau harus bisa berbahasa asing paling tidak bahasa internasional, English. Tapi.....bukan biar nilai pelajaran bahasa Inggris mereka keren lho ya. Suer.....sama sekali bukan karena itu.

Kembali sesuai minat, ternyata berlian sulung milih belajar bahasa Jerman, yang kedua bahasa perancis. Ya sudahlah tidak jadi soal. Toh kemampuan English mereka juga tidak buruk. Berlian ketigaku malah minat belajar dan mau les bahasa Inggris. Ok, aku sarankan sekalian tempat les yang sudah terstandar saja seperti LIA supaya dia tidak hanya bisa berkomunikasi dengan oral, berbicara, namun juga bisa menulis, membaca, dan juga menguasai grammar yang benar. Lalu dia ikut  placement test, dan langsung mendapat level tertinggi yang ada di LIA cabang itu. Ehem.......sebentar saja dia sudah lulus level 12 dan harus ikut placement test lagi untuk tahap berikutnya.

Ok, dia masih mau lanjut jadi kupersilahkan ikut test. Sepulang dari test dia ngadu, curhat, "Ma, kok yang test anak2 SMA semua ya, aku sendiri yang SMP."

'Ooh....trus gimana mas, bisa gak?' tanyaku balik.

"Guampang aja pake banget sih Ma." Jawabnya tanpa ada kesan sombong atau meremehkan. Berarti memang gampang baginya. Alhamdulillah.......

Waktu berlalu.....saat pengumuman aku telp LIA menanyakan hasilnya untuk menentukan hari dan biaya yang harus kubayarkan. Ternyata dia masuk Intermediate 3. Ok.....besoknya dia bayar lunas dengan discount 10%, hehehe......daripada nyicil aku kadang lupa dan kena denda ya aku milih lunas dengan discount, lebih untung menurutku. Dasar! Tetep aja ngitung untung rugi, lebih kurang, mahal murah, dll yang mana yg ekonomis tapi tetep efektif dan nilai uang yang kukeluarkan lebih optimal, ituuu namanya hemat, bijak. Haha......hemat gak mesti uang yang dikeluarkan lebih sedikit lho ya........

Nah.....singkat cerita dia kupindahkan ke LIA dekat rumah karena level ini ada, sementara level yg lama terlalu tinggi untuk LIA dekat rumah makanya dia terpaksa agak jauh lesnya. Untung cuma sekali seminggu, itupun sebentar karena sdh selesai kelompok level tsb. Hari les pertama baginya pun tiba. Ya, dia telat masuk ke level ini karena sudah berjalan. Sudahlah anak baru, pake telat pula sampai ruang lesnya. Ahaaa.......gantengku pastinya langsung bercerita ke aku sesampainya dia di surga dunia kami, di rumah.

"Maa.....td telat, trus langsung disuruh kenalin diri. Masa mereka heran Ma pas aku bilang aku sekolahnya SMP. Karena mereka paling muda SMA, yang lain sudah kuliah." lagi2 dia cerita tanpa nada sombong atau meremehkan teman sekelasnya, dia heran saja kenapa dia paling unyu di kelas.

"Trus Ma.....gurunya juga nanya; How come  a junior high student get in this class?"

'Mas bilang apa donk pinter?' tanyaku ikut penasaran.

"Yaaa....aku bilang aja I passed the test."

Hahaha................

Tidak ada komentar: