Halaman

Selasa, 26 Maret 2013

Resiko

Kita semua tentu sudah tahu arti kata resiko. Kita pun sering menggunakan kata ini dalam berbagai kesempatan dan keadaan. Jika orang ingin mengatakan tentang konsekuensi atas sesuatu perbuatan sudah menjadi hal yang lazim akan terucap kata resiko.

Demikian juga terhadap berlian-berlianku. Aku mengajarkan tentang sebuah resiko yang harus dihadapi oleh mereka baik langsung maupun tidak. Mereka sejak kecil sudah harus tahu akan adanya resiko tanpa membuat mereka takut berbuat, takut mencoba. Resiko itu biasa. Setiap keputusan, perbuatan, bahkan kata-kata kita selalu berresiko. Bisa baik atau buruk. Jika mereka berbuat baik, berkata baik, bersikap baik, tentunya akan mendapatkan resiko yang baik. Demikian juga sebaliknya. Aku berharap dengan mengetahui hal ini maka mereka akan pandai memilih dan memilah, karena semua ada resikonya.

Aku selalu bilang ke mereka; "Jadilah anak yang bersyukur, kalau dikasih badan sehat, lengkap, ganteng, cantik, ya dirawat dengan makan sehat (kalo nyuruh mereka makan), tidur cukup (kalo nyuruh mereka tidur), dijaga kebersihannya (kalo nyuruh mandi), dll. Allah kasih otak cerdas ya dimanfaatkan dengan benar, diisi dengan ilmu yang baik, yang bermanfaat, bukan dipakai buat main game yang merusak (kalo nyuruh mereka selektif memilih game, bacaan, dll). Dikasih Allah ruh ya dijaga dengan rajin shalat, baca Qur'an, banyak do'a, berbuat yang baik.

Hehehe......pokoke gitu deh. Nah, jika mereka bersyukur, maka mereka menjadi makin pinter, makin ganteng, makin cantik, itu semua hanyalah sebuah resiko karena kita mensyukuri anugerahNya. Ya maaf aja mereka bahkan tidak bisa nolak resiko indah itu seperti juga jika yang dilakukan hal buruk maka resiko yang diperoleh juga buruk. Jadi.......sama sekali aku tidak pernah mengajarkan kepada mereka untuk meraih nilai akademis tinggi, menjadi juara, dsb karena memang itu hanyalah sebuah resiko, bukan tujuan. Dan mereka gak bisa nolak sebuah nilai akademis tinggi jika mereka sudah menjadi anak yang mensyukuri anugerah otak cerdas dariNya.

Suatu hari si cantikku ngeselin banget. Adaaa aja yg membuat dia rewel. Ya namanya juga anak-anak, tidak selalu manis dan menyenangkan. Kadang nyebelin juga. Hahaha........tapi sesebel apapun ya tetep aja aku peluk-peluk penuh cinta. Karena bagiku berlian2ku selalu lucu dan membuatku termehek2 jatuh cinta pada mereka setiap saat, bahkan saat mereka ngeselin. Hehe.... Ternyata dia ingin sesuatu yang dia tahu tidak akan aku kabulkan, makanya rewel karena menyadari bakalan susah bahkan kemungkinan besar banget tidak akan aku berikan.

"Adek kenapa sih? Kan adek sudah tahu kalau gak bakal mama kasih. Kenapa masih coba terus?" bujukku.

'Tapi adek mau mamaaa.......................' teriaknya ngeyel.

"Kalau adek begini, mama jadi repot, mama tidak memberi karena cinta, tapi karena cinta juga mama gak tega lihat adek seperti ini, meski mama tahu ini memang cara adek maksa mama. Jangan nyusahin posisi mama donk sayang...."

'Yaaa...................itu resiko, mama.'

"Kok resiko?"

'Ya iyalah......resiko karena mama jadi orangtua. Repot dan susah posisinya!'

GUBRAAAAAGGGG..........................

Tidak ada komentar: