Cerita tentang ayah........... aku akan cerita tentang ayahnya berlian-berlianku kepada berlian-berlianku. Semoga mereka bersyukur mempunyai ayah seperti dia, dengan mengoptimalkan seluruh potensi mereka untuk dunia akhirat mereka.
*****
Anak-anakku,
Saat mendengar berita kehadiranmu, dia yang paling antusias penuh syukur bahagia
Setiap keperluanmu, dia yang selalu mengupayakan semampu dirinya
Tidak bosan dia mengelus dan merasakan gerakan-gerakanmu meski terhalang dinding perutku
Do'a-do'a, lantunan ayat suci, bacaan buku-buku, juga dentingan gitar dan piano serta suara merdunya pun senantiasa mengiringi tarian dan tendanganmu di rahimku
Pelukan hangatnya pasti membuatmu nyaman, karena tak kudengar lagi tangisanmu
Dia jualah yang mengangsurkan tubuh mungilmu tuk kupeluk
Berlian indahku,
Jika malam gulita kau terbangun dengan jeritanmu dan aku tak kuasa lagi merayumu
Dia juga segera merengkuhmu, meletakkanmu di dadanya, lalu kau tidur penuh damai di sana
Pasti dia merasakan letih pegal, namun senyum nyamanmu mengalahkan semua itu
Celotehmu di esok paginya adalah kebahagiaannya yang menjadi bekalnya berjihad mencari nafkah meski kantuk masih tersisa
Sayangku,
Langkah kaki mungil dan kata bermakna pertamamu adalah kejutan manis sekaligus pelipur lara buatnya sepulang kerja
Disusul berbagai pertanyaan lucu kritismu menghiasi benak dan menjadi PR tersulitnya
Belum lagi mengikuti permainanmu yang tidak kenal akan keletihan dirinya
Menjadi kudamu, ayunanmu, juga merelakan pundaknya tuk jadi tempatmu 'ningkring' senang tidak pernah jadi keluhannya
Kejujurannya, amanahnya, baktinya pada orangtua, kesetiaannya pada kebenaran, kecintaannya pada keluarga, kebaikan dan kerendahan hatinya, adalah pancaran keindahan jiwanya yang harus kau teladani
Kegemarannya membaca, kelihaiannya melukis, kelincahan jemarinya bermain gitar, kemampuan tahsinnya, juga kefasihannya berbincang maupun menulis dengan menggunakan bahasa asing, semoga semua menginspirasimu tuk meraih asa
Cintaku,
Karena banyak yang menganggap anak kecil hanya akan mengganggu kekusyukan
Tentu saja, karena kalian tidak jarang hanya menjadikan masjid sebagai salah satu arena permainan
Belahan jiwaku,
Dia juga berlarian di belakangmu saat mengajarimu bersepeda roda dua
Lalu menangkapmu di kolam saat kau meluncur belajar berenang
Mengajarimu kuda-kuda yang kokoh saat kau belajar bela diri
Menunggumu di ujung gang depan rumah saat kau belajar naik motor
Duduk was-was di sebelahmu saat kau belajar nyetir
Mendengar berbagai curhatmu, menampung keluh kesahmu, mencarikan solusi atas masalahmu, tersenyum bijak atas cerita lucu ABG mu, juga menjadi lawan tak seimbang dalam permainanmu (dia kalah mulu ya?)
Bangga atas segala prestasimu, namun tak terlalu ditampakkannya karena ada sedikit keangkuhan lelakinya yang kadang masih 'bicara'
Kemudian.................. meski berat berusaha tersenyum ikhlas melepasmu pergi jauh menuntut ilmu mengasah segala potensimu, mencari bekal hidup matimu
Juga berurai airmata di malam sunyi dalam sujudnya hanya meminta berkahNya untuk dirimu
Pujaan hatiku,
Dialah ayahmu, pahlawan sejatimu............. papa kau memanggilnya
Berlian-berlian indahnya,
Belahan jiwanya,
Pujaan hatinya,
Harapannya,
Cahayanya di surga........
*****
Dialah Pahlawan Sejatimu
by : Dewi
Saat mendengar berita kehadiranmu, dia yang paling antusias penuh syukur bahagia
Setiap keperluanmu, dia yang selalu mengupayakan semampu dirinya
Tidak bosan dia mengelus dan merasakan gerakan-gerakanmu meski terhalang dinding perutku
Do'a-do'a, lantunan ayat suci, bacaan buku-buku, juga dentingan gitar dan piano serta suara merdunya pun senantiasa mengiringi tarian dan tendanganmu di rahimku
Dan saat kau benar-benar
hadir.........dialah yang pertama kali kau lihat senyuman bahagianya
menyongsongmu, karena dialah pendamping dokter terhebat, penyambutmu,
menunggumu
Lalu suara adzan dan iqamatnya pula yang pertama kau dengar langsung di kedua telingamuPelukan hangatnya pasti membuatmu nyaman, karena tak kudengar lagi tangisanmu
Dia jualah yang mengangsurkan tubuh mungilmu tuk kupeluk
Berlian indahku,
Jika malam gulita kau terbangun dengan jeritanmu dan aku tak kuasa lagi merayumu
Dia juga segera merengkuhmu, meletakkanmu di dadanya, lalu kau tidur penuh damai di sana
Pasti dia merasakan letih pegal, namun senyum nyamanmu mengalahkan semua itu
Celotehmu di esok paginya adalah kebahagiaannya yang menjadi bekalnya berjihad mencari nafkah meski kantuk masih tersisa
Sayangku,
Langkah kaki mungil dan kata bermakna pertamamu adalah kejutan manis sekaligus pelipur lara buatnya sepulang kerja
Disusul berbagai pertanyaan lucu kritismu menghiasi benak dan menjadi PR tersulitnya
Belum lagi mengikuti permainanmu yang tidak kenal akan keletihan dirinya
Menjadi kudamu, ayunanmu, juga merelakan pundaknya tuk jadi tempatmu 'ningkring' senang tidak pernah jadi keluhannya
Kejujurannya, amanahnya, baktinya pada orangtua, kesetiaannya pada kebenaran, kecintaannya pada keluarga, kebaikan dan kerendahan hatinya, adalah pancaran keindahan jiwanya yang harus kau teladani
Kegemarannya membaca, kelihaiannya melukis, kelincahan jemarinya bermain gitar, kemampuan tahsinnya, juga kefasihannya berbincang maupun menulis dengan menggunakan bahasa asing, semoga semua menginspirasimu tuk meraih asa
Cintaku,
Tentu kau ingat bagaimana dia setiap hari mengajakmu shalat ke masjid sejak kau baru bisa berjalan
Meski tidak sedikit mendapat kritikan bahkan gunjinganKarena banyak yang menganggap anak kecil hanya akan mengganggu kekusyukan
Tentu saja, karena kalian tidak jarang hanya menjadikan masjid sebagai salah satu arena permainan
Tahu nggak nak, dia selalu yakinkan mereka meski sangat kerepotan mengatasi kelincahan yang kau lakukan
Belum lagi jika harus memanggulmu di pagi buta untuk shalat subuh karena kantukmu tak tertahan
Dan membuat ritual rutin itu menjadi menyenangkanmu dan membuatmu semangat melaluinya seolah sebuah permainan
Terbukti
dia benar, karena kemudian kalianlah pengisi utama shaf shalat di
antara jamaah masjid meski hanya ada satu baris di belakang imam
Belahan jiwaku,
Dia juga berlarian di belakangmu saat mengajarimu bersepeda roda dua
Lalu menangkapmu di kolam saat kau meluncur belajar berenang
Mengajarimu kuda-kuda yang kokoh saat kau belajar bela diri
Menunggumu di ujung gang depan rumah saat kau belajar naik motor
Duduk was-was di sebelahmu saat kau belajar nyetir
Mendengar berbagai curhatmu, menampung keluh kesahmu, mencarikan solusi atas masalahmu, tersenyum bijak atas cerita lucu ABG mu, juga menjadi lawan tak seimbang dalam permainanmu (dia kalah mulu ya?)
Bangga atas segala prestasimu, namun tak terlalu ditampakkannya karena ada sedikit keangkuhan lelakinya yang kadang masih 'bicara'
Kemudian.................. meski berat berusaha tersenyum ikhlas melepasmu pergi jauh menuntut ilmu mengasah segala potensimu, mencari bekal hidup matimu
Juga berurai airmata di malam sunyi dalam sujudnya hanya meminta berkahNya untuk dirimu
Pujaan hatiku,
Dialah ayahmu, pahlawan sejatimu............. papa kau memanggilnya
Kau harus tahu bahwa dia sudah dan akan selalu rela melakukan apa saja demi keberkahanmu
Anak-anaknya,Berlian-berlian indahnya,
Belahan jiwanya,
Pujaan hatinya,
Harapannya,
Cahayanya di surga........
Berkilaulah
berlianku, terangi dirimu, terangi kami, terangi sekitarmu, terangi
dunia akhiratmu.......... harapan kami, surgapun menunggu kilau
terangmu.