Baby Princess in action di taman kota Bruxells |
Pagiiii.......ups......sudah lama aku gak berbagi cerita ya? Iiih.....siapa juga yang minta diceritain coba?! GR ah si Dewi. Mmm.......tapi gpp ya GR daripada minder toh??? Hihihi.............
Nah, seperti biasaaaa aku mau ceritain berlian indahNya yang dipercayakan ke aku, si makhluk unyu2 ini. Eheeeeemmm...............
Semua berlianku memang kuberi kebebasan mengekspresikan diri mereka sejak bayi. Ahahahaaa.....lebay ya? Tapi beneran kok, malahan menurutku hampir semua orang memberi kebebasan bayi2 mereka. Gak ada kan yang atur bayinya saat belajar dan mencoba senyum, ketawa, ngoceh, miring, tengkurep, merangkak, dll? Tapi sayangnya buanyaaak yang lalu ngatur bayi2 itu saat mulai batita balita belajar nulis, baca, bahasa, dll. Les ini itu, kursus dan sekolah harus di lembaga2 keren bergengsi. Banding2in dengan si A si B si C sampai si Z anaknya si ita si itu dengan berbagai alasan termasuk katanya sih biar anaknya nanti bisa kompetisi, bersaing, di jaman mereka nanti. Bener kali yak? Ah entahlah....kalau aku kok lebih suka berlian2ku tumbuh jadi diri mereka, tumbuh kembang sesuai usianya, bahagia menjalani setiap masa hidupnya. Padunya juga sh aku yang gak mampu bayar bayar kalau harus ke tempat2 bergengsi nan mihil ituuu....hayooo...... Tapi kamu menyia2kan potensi mereka Dew! Katanya seseorang yang gak setuju. Benarkah??? Oooh..................maafkan aku anakku........*drama Korea Style*
Lupakan si Dewi sotoy itu, kita kembali ke berlianku. Uhuuy..........tahu princess dund? Yaaaa.........dia memang suka belajar bahasa, otodidak, melalui buku, web pelajaran bahasa untuk anak2, dan tentu saja coba2 ngomong ke siapa aja, terutama kami, ayah ibunya and mas2nya adalah korban pertamanya. Dia berani mencoba, sikat bleh pokoknya ngomong. Salah?? Ya gpp biasa aja keleus namanya juga belajar, dan kami pun memberi dia kebebasan berekspresi, tidak akan asal koreksi apalagi nyalahin. Palingan senyam senyum kalau si cantik salah tapi tetep PEDE.
Duluuuu dia suka banget bilang AT ALL, tapi sebenarnya salah menempatkannya dan sangat salah menggunakannya. Tapi dia PD habis sampai2 kami gak tega mau negur dan koreksi langsung, jadilah dia pakai sana sini tapi salah. Untungnya hanya dengan kami dia banyak bicara bahasa Inggris karena memang kan kami tinggal di Jakarta, siapa juga yang ngemeng English kan?! Mana sekolahnya HS, bukan internasional school seperti yang orang2 kira karena dia fluent Englishnya. Suatu hari datanglah kakak sepupunya yang wong setengah Londo tinggal di Londo dan terdidik dengan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua setelah bahasa Belanda. Seneng donk princessku bisa mengaplikasikan Englishnya itu. Daaaan................senjata pamungkasnya dia pakai cukup sering, AT ALL. Hahaha....................untungnyaa sepupunya ini bule santun nan halus budi bahasanya. Mereka berdua dengan lembut nanya maksud adik cantiknya, "Vania....what do U mean?" setelah dijelasin dengan lucunya (in English tentunyah) oleh si kecil, mereka pun tersenyum mahfum.
Entah gimana prosesnya perlahan princess tahu apa itu AT ALL dan bagaimana menggunakannya. Bahkan sekarang dia mulai bicara apa itu grammar dan bagaimana berbicara sesuai grammar meski ya tetep aja baru belajar.......sendiri! Sesuai prinsip n keadaan nyokapnya yg serba harus irit n gretongan hihihi......
Kemarin kutanya, adek ingat gak dulu suka bilang at all tapi gak tahu artinya? Hihihi.............iyaaa adek ingetlah Ma. Jawabnya lucu nan cantik. Lalu kenapa adek berani pakai meski gak tahu artinya? tanyaku lagi curious. Ya gpp palingan ntar juga ada yang benerin, mama papa mas2 seperti biasa lama2 akan benerin dan kasih tahu adek.
Ooooooh.............rupanya dia yakin kami selalu back up dia, makanya dia selalu PeDe namun siap menerima kritikan dan masukan kami........AT ALL. Hihihi..................
Tidak ada komentar:
Posting Komentar