Sesekali saat lagi di rumah sambil menemani Princessku main air, aku menyiangi membersihkan tanaman liar di sekitar rumput gajah mini kesayangan pacarku. Waaaaa...ternyata ada daun pegagan di sana! Waktu masih kanak-kanak aku sering menemani eyang memetik daun pegagan untuk dibuat trancam alias urap yang sayurannya tanpa direbus. Eyangku itu sangat mengerti manfaat alam sekitar. Makanya beliau masih sehat kuat berpuasa cantik berseri di usianya yang nyaris 100 tahun. Beliau wafat saat aku masih SMP.
Nyesel aku dulu tidak serius mempelajarinya dari beliau, karena ternyata saat beberapa tahun lalu ketemu dokter naturopati yang mendalami pengobatan herbal, aku mendapati bahwa kemampuan akan manfaat alam sekitar untuk kesehatan eyangku jauh sekali melebihi dokter itu.
Daun pegagan, daun kelor, daun dadap serep, sirih, kunyit, jahe, kencur, jinten, dll selalu menjadi andalan eyang maupun ibu bapak untuk pengobatan dan perawatan kesehatan. Eyangku juga selalu menggunakan lulur, mangir, bedak, parem, dan berbagai perawatan tubuh buatan sendiri. Perawatan kesehatan dan pengobatan yang murah, enak, dan aman karena tanpa bahan kimia buatan.
Kembali ke daun pegagan, tahu gak manfaatnya? Banyak dan sangat bermanfaat untuk kita manusia yang sering tidak peduli dengan keberadaannya. Padahal, ada kok di Wikipedia. Nih aku copy ya:
Pegagan (Centella asiatica) adalah tanaman liar yang banyak tumbuh di perkebunan, ladang, tepi jalan, serta pematang sawah. Tanaman ini berasal dari daerah Asia tropik, tersebar di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, India, Republik Rakyat Cina, Jepang dan Australia kemudian menyebar ke berbagai negara-negara lain. Nama yang biasa dikenal untuk tanaman ini selain pegagan adalah daun kaki kuda dan antanan. Sejak zaman dahulu, pegagan telah digunakan untuk obat kulit, gangguan saraf dan memperbaiki peredaran darah. Masyarakat Jawa Barat mengenal tanaman ini sebagai salah satu tanaman untuk lalapan.
Nama Lokal
Pegaga (Aceh), daun kaki kuda (Melayu), ampagaga (batak), antanan
(sunda), gagan-gagan, rendeng (jawa), piduh (bali) sandanan (irian)
broken copper coin, semanggen (Indramayu,Cirebon), pagaga (Makassar),
daun tungke (Bugis) buabok (Inggris), paardevoet (Belanda), gotu kola
(India), ji xue cao (Hanzi)
Jenis Pegagan
Pegagan merupakan tanaman herba tahunan yang tumbuh menjalar dan
berbunga sepanjang tahun. Tanaman akan tumbuh subur bila tanah dan
lingkungannya sesuai hingga dijadikan pennutup tanah. Jenis pegagan yang
banyak dijumpai adalah pegagan merah dan pegagan hijau. Pegagan merah
dikenal juga dengan antanan kebun atau antanan batu karena banyak
ditemukan di daerah bebatuan, kering dan terbuka. Pegagan merah tumbuh
merambat dengan stolon (geragih) dan tidak mempunyai batang, tetapi mempunyai rhizoma
(rimpang pendek). Sedangkan pegagan hijau sering banyak dijumpau di
daerah pesawahan dan disela-sela rumput. Tempat yang disukai oleh
pegagan hijau yaitu tempat agak lembap dan terbuka atau agak ternaungi.
Selain itu, tanaman yang mirip pegagan atau antanan ada empat jenis
yaitu antanan kembang, antanan beurit, antanan gunung dan antanan air.
Kandungan
Pegagan yang simplisianya dikenal dengan sebutan Centella Herba memiliki kandungan asiaticoside,
thankuniside, isothankuniside, madecassoside, brahmoside, brahmic acid,
brahminoside, madasiatic acid, meso-inositol, centelloside,
carotenoids, hydrocotylin, vellarine, tanin serta garam mineral seperti kalium, natrium, magnesium, kalsium dan besi. Diduga glikosida triterpenoida yang disebut asiaticoside merupakan antilepra dan penyembuh luka yang sangat luar biasa. Zat vellarine yang ada memberikan rasa pahit.
Sifat dan Manfaat
Pegagan berasa manis, bersifat mendinginkan, memiliki fungsi
membersihkan darah, melancarkan peredaran darah, peluruh kencing
(diuretika), penurun panas (antipiretika), menghentikan pendarahan
(haemostatika), meningkatkan syaraf memori, anti bakteri, tonik,
antispasma, antiinflamasi, hipotensif, insektisida, antialergi dan
stimulan. Saponin yang ada menghambat produksi jaringan bekas luka yang
berlebihan (menghambat terjadinya keloid)
Manfaat pegagan lainnya yaitu meningkatkan sirkulasi darah pada
lengan dan kaki; mencegah varises dan salah urat; meningkatkan daya
ingat, mental dan stamina tubuh; serta menurunkan gejala stres dan
depresi. pegagan pada penelitian di rsu dr.soetomo surabaya dapat
dipakai untuk menurunkan tekanan darah,Penurunan tidak drastis, jadi
cocok untuk penderita usia lanjut.
Pengolahan
Kebanyakan pegagan dikonsumsi segar untuk lalapan, tetapi ada yang dikeringkan untuk dijadikan teh, diambil ekstraknya untuk dibuat kapsul atau diolah menjadi krem, salep, obat jerawat, maupun body lotion.
Makanya......meski pegagan ini tumbuh liar di sekitar rumput gajah yang sengaja ditanam, namun aku tidak berniat mencabutnya. Aku biarkan saja dia tumbuh di sana dan akan aku manfaatkan seperti eyang dulu memanfaatkannya.
pegagan di halamanku |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar