Mobil dinas adalah hal penting bagiku. Duuuh........... sombong amat sih? Ya bukan begitu. Karena kan aku harus selalu ditempelin perangko indahku. Aku harus membawa berlianku yang masih kecil ke mana-mana. Begitu juga saat Princess masih bayi, aku perlu mobil dinas yang cukup besar untuk membawa segala aneka rupa perlengkapan bayinya yang seabreg-abreg. Carseat, mainan, tas baju, botol susu dengan full isi ASI yang sudah diperah, dll termasuk camilan dan susu UHT buat mamanya. Hehehe............ namanya juga ibu menyusui, perlu ngemil n minum banyak. Hmm........ ini alesan aja kali ya, dasar gembil aja tukang ngemil.
Sekarang, Princess kecil sudah cukup besar. Nah lo! Pernyataan macam apa itu? Maksudnya, Princessku bukan bayi lagi yang harus selalu membawa perlengkapan penuh jika hanya bepergian dekat. Sekitar kompleks misalnya. Berarti mobil kecilpun sudah cukup untuk kami berdua beraktifitas seputaran kompleks rumah kami saja. Mobil besar sesungguhnya sangat merepotkanku. Naik motor? Hehehe............. malu deh ngakunya, aku nggak bisa! Hikcs............ padahal di garasi ada motor Honda grand black Astrea yang kami beli tahun 1993 lalu. Iiiih.......... tuwir amat ya itu motor? Emang! Umurnya sama dengan umur berlian sulungku. Dan aku benar-benar tidak bisa naik motor. Bukan karena motornya tua aku malu lho. Secara, papa mertuaku sangat sayang sama aku. Sejak aku menikah, beliau selalu wanti-wanti agar aku, Dewi, menantu cantiknya ini, jangan naik motor atau naik mobil yang tidak ada mesinnya di 'hidung' mobilnya. B e r b a h a y a. Gitu. Sebagai menantu yang taat, ya aku nurut ajah. Alhamdulillah kok ya aku bisa membeli mobil berhidung juga akhirnya. Mungkin do'a beliau juga.
Kembali ke pokok masalah, aku ingin beli mobil baru yang kecil untuk menunjang aktifitas rutinku yang hanya di sekitar kompleks.
Sudah sejak lama aku survey harga di dealer-dealer. Waah............ lumayan mahal juga ternyata. Mulai 900 an, 1 koma sekian, hingga yang muahaal........... Hhhh............. sayang juga ya. Jadi agak pesimis nih. Tapi aku tidak patah semangat. Aku rajin berkeliling ke dealer-dealer yang tidak terlalu jauh dari rumah sehingga after salesnya nggak merepotkanku.
Aha! Suatu hari aku melihat dealer baru dibuka dekat kompleks perumahan tempat aku tinggal. Jika melewatinya aku selalu melirik untuk melihat kemungkinan ada mobil inceranku yang mungil dan berwarna pink, warna favoritku. Ternyata memang ada saudara-saudara. Langsung saja aku niatkan untuk suatu saat aku datangi.
Lalu suatu pagi setelah antar Princess sekolah, terima laporan karyawan sebentar, aku meluncur ke dealer yang aku maksud. Tanya harga, lihat barang, nawar, (ini hobby ibu-ibu kalau membeli sesuatu) ternyata harga yang bisa dapatkan cukup Ok. Hanya 500. Murah. Langsung aku kasih DP 100, minta penjualnya merapikan segala sesuatunya dan akan aku ambil siang hari sebelum menjemput Princess. Aku ingin memberi kejutan buat cantik kecilku ini saat menjemputnya. Mobil baru! Aku segera pulang setelah mampir ke bank menyiapkan uang pelunasannya dengan niat nanti aku kembali dengan kendaraan umum agar bisa mengendarai langsung mobil baruku nanti.
Tanpa menunggu lagi, siangnya aku mengambil mobil baruku, menjemput Princessku yang terbelalak lebar dan semangat sekali menaiki mobil baruku, dan tak lupa aku foto mobilku itu untuk aku E-mail ke pacarku karena dia belum tahu jika aku membeli mobil dinas baru hari itu.
Inilah gambar 'mobil' dinas baruku itu.
Bagus kan?
Akhirnya aku bisa memberi contoh ke karyawanku & orang-orang di sekitarku yang selalu gengsi dan malu (meski sebenarnya bukanlah orang kaya) jika mau bike to work dengan sepeda murah. Padahal, bike to wrok atau malahan bike to everywhere nggak harus memakai sepeda mahal!
Tidak perlu malu naik sepeda murah. Heii.......... sekarang aku setiap hari menggowes mobil dinasku yang baru itu dengan bangga dan riang penuh semangat. Pagi, siang terik, sore, bahkan agak malam pun aku gowes sepedaku untuk segala keperluan yang memungkinkan bersepeda. Sekaligus OR bukan? Sekali gowes keperluan selesai, badan sehat, hemat!
Hehehe.......... tapi belum berani lewat jalan raya. Maklum baru bersepeda lagi setelah lebih 20 tahun nggak menggowes ria.
SELAMAT HARI KARTINI.
Kembali ke pokok masalah, aku ingin beli mobil baru yang kecil untuk menunjang aktifitas rutinku yang hanya di sekitar kompleks.
Sudah sejak lama aku survey harga di dealer-dealer. Waah............ lumayan mahal juga ternyata. Mulai 900 an, 1 koma sekian, hingga yang muahaal........... Hhhh............. sayang juga ya. Jadi agak pesimis nih. Tapi aku tidak patah semangat. Aku rajin berkeliling ke dealer-dealer yang tidak terlalu jauh dari rumah sehingga after salesnya nggak merepotkanku.
Aha! Suatu hari aku melihat dealer baru dibuka dekat kompleks perumahan tempat aku tinggal. Jika melewatinya aku selalu melirik untuk melihat kemungkinan ada mobil inceranku yang mungil dan berwarna pink, warna favoritku. Ternyata memang ada saudara-saudara. Langsung saja aku niatkan untuk suatu saat aku datangi.
Lalu suatu pagi setelah antar Princess sekolah, terima laporan karyawan sebentar, aku meluncur ke dealer yang aku maksud. Tanya harga, lihat barang, nawar, (ini hobby ibu-ibu kalau membeli sesuatu) ternyata harga yang bisa dapatkan cukup Ok. Hanya 500. Murah. Langsung aku kasih DP 100, minta penjualnya merapikan segala sesuatunya dan akan aku ambil siang hari sebelum menjemput Princess. Aku ingin memberi kejutan buat cantik kecilku ini saat menjemputnya. Mobil baru! Aku segera pulang setelah mampir ke bank menyiapkan uang pelunasannya dengan niat nanti aku kembali dengan kendaraan umum agar bisa mengendarai langsung mobil baruku nanti.
Tanpa menunggu lagi, siangnya aku mengambil mobil baruku, menjemput Princessku yang terbelalak lebar dan semangat sekali menaiki mobil baruku, dan tak lupa aku foto mobilku itu untuk aku E-mail ke pacarku karena dia belum tahu jika aku membeli mobil dinas baru hari itu.
Inilah gambar 'mobil' dinas baruku itu.
Bagus kan?
Akhirnya aku bisa memberi contoh ke karyawanku & orang-orang di sekitarku yang selalu gengsi dan malu (meski sebenarnya bukanlah orang kaya) jika mau bike to work dengan sepeda murah. Padahal, bike to wrok atau malahan bike to everywhere nggak harus memakai sepeda mahal!
Tidak perlu malu naik sepeda murah. Heii.......... sekarang aku setiap hari menggowes mobil dinasku yang baru itu dengan bangga dan riang penuh semangat. Pagi, siang terik, sore, bahkan agak malam pun aku gowes sepedaku untuk segala keperluan yang memungkinkan bersepeda. Sekaligus OR bukan? Sekali gowes keperluan selesai, badan sehat, hemat!
Hehehe.......... tapi belum berani lewat jalan raya. Maklum baru bersepeda lagi setelah lebih 20 tahun nggak menggowes ria.
SELAMAT HARI KARTINI.
2 komentar:
sama bu, saya juga menggunakan sepeda untuk sekedar keliling2 beli 'sesuatu'disekitar RW..mana pake keranjang lagi ...hehehehe, jadi berguna bgt kalau beli makanan ..hehehe
Seep.......... go green juga kan?!
Posting Komentar