Sabda pandhita Ratu, idu geni, merupakan ungkapan dalam bahasa Jawa yang
artinya setiap perkataannya dilaksanakan, mujarab, menjadi kenyataan........biasanya untuk raja, orang hebat, atau orangtua kandung. Dalam hal ini tentu saja ini aku ingin menggunakan untuk kita.....manusia biasa, tetep
harus menyertakan disclaimer yaaaa: CMIIW. Hehehe.....sudah parah ke Jawa anku
😅
Etapi ini beneran loh, beberapa pernyataanku duluuuuu,
keinginanku yang memang kunyatakan dengan sungguh2 meski saat itu
rasanya ada beberapa yang aneh bin mustahil, satu persatu terwujud. Saat
terwujud terkadang aku tidak menyadari jika itu pernah kuinginkan,
kunyatakan, kuharapkan terjadi. Sering baru sadar bahwa aku pernah
menginginkan hal tersebut setelah lama terjadi.
Caranya?
Waaaaa.......suer banyak yang berliku2 gak masuk akal, sering terlihat
jalan cerita menjauhi harapan, tapi kok ya melabuhnya sesuai bingitz
dengan keinginan. Apa aja itu? Hahaha...........sudah cukuplah untuk
membuatku makin yakin akan cinta Allah padaku yang mendengar dan
mengabulkan keinginanku, harapanku, yang terkadang menurutku dan orang
tercintaku, konyol, gak masuk akal, nganeh2i, ada2 aja, dll.
Alhamdulillah masih hal yang halal insya Allah......cuma ya itu tadi
aya2 wae keinginan si Dewi itu. Jadiii......sekarang ini aku semakin
sadar untuk selalu mensyukuri jalan hidup yang kutemui meski tidak
sesuai harapan. Dan tentu saja teruuuussss memilih untuk berbuat bersikap berkata yang baik yang positif yang menyenangkan saja daripada nyinyir dan mbesengut.
Nah, setelah sekian lama menikah n mendapatkan
hadiah berlian2 keren, suatu hari mama mertua cerita ke aku. Bahwa pada
suatu hari beliau dan papa menghadiri wisuda salah satu anaknya. Dalam
wisuda itu, papa melihat ada wisudawati kecil mungil cuantiik imut 😉😜
mondar mandir di ruang tempat akan diadakan prosesi wisuda. Miriiip deh setrikaan. :P
Si
papa senyum2 n tiba2 bilang ke mama, "Wisudawan kita ini nanti suruh
nikah sama anak itu aja Ma." Yah.....mamanya bingung donk, emangnya
siapa anak itu, kenal juga tdk, trus apa hubungan anak itu sama anaknya
orang gak pernah ada apa2. Dll serba membingungkan bagi mama. Yah
emang.....gak ada hubungan apa2 kok, sekedar teman pun bukan teman dekat
karena banyak teman lain yang lebih dekat. Maklumlah......di kampus itu
perempuan kan mihil. 😎😂 #bakal byk yg lempar sate nih
Daaan........waktu
berlalu kata2 papa dah dilupakan, bahkan sampai kemudian kami menikah
dan punya anak, lalu mama tanya2 ke aku tentang wisudawati kecil mungil yg
kenyanyilan saat wisuda. Lucu pas diwisuda menteri keuangan saat itu yang juga kecil (Bp. Radius Prawiro). Kujawab, kok mama tahu? Itu Dewi ma.
Waaaaa.........lalu mama cerita ttg apa yg pernah dikatakan papa.
Ahaaa......rupanya Papa sudah ngincer aku tuk jadi menantunya bahkan
sejak aku pun gak tahu dan gak punya rencana menikah dengan anaknya. Iiiih....Papa pinter deh, tahu aja mana calon mantu keren :D.
Tuuuuuh..........kata2 Papa dulu itu juga terjadi kaaaan........
Jadiii......sekarang
ini aku semakin hati2 tapi juga makin rajin berharap terjadi, ahahahaaa.....berbicara, berkeinginan, berstatement, makin sadar untuk selalu mensyukuri jalan hidup meski tidak
sesuai harapan. Dan aku juga berusaha selalu menjaga ucapan, apalagi
jika berkenaan dengan berlian2ku. Ini sih sejak mereka masih bayi2, jika
mereka ngeselin, aku ingiiin banget marah, maka akan kuucapkan kata2
indah, do'a2, untuk mereka.
"Pinteeeeerrrrr...........kok gitu
yaaa......hayoooo bu dokter yang RS nya lebih besar dan lebih keren dari
RSCM........grhgrh 😡😢🙏😁👿......." Biasanya si cantik akan berlari
memelukku dan bilang, mama jangan marah yaaaa 😘.....u need a hug?
Diakhiri memeluknya sambil komat kamit, aaamiiiin.........
Naaaaah..............masih mau bicara jelek? Buruk? Nyinyir? Negatif? Sayang ah.......mending bicara baik aja yuks yuks yuks......<3
Naaaaah..............masih mau bicara jelek? Buruk? Nyinyir? Negatif? Sayang ah.......mending bicara baik aja yuks yuks yuks......<3