Halaman

Rabu, 26 November 2014

I Do Not Like Math.....


Suatu hari aku nonton film kartun di TV berdua princessku, Ninja Hatori. Di cerita itu Kenichi, anak kecil teman Ninja Hatori berusaha menyembunyikan hasil ulangannya dari ibunya karena dia memperoleh nilai 20. Hahaha......gak tahunya kertas itu terbang, terbawa angin yang lalu nempel di truk, lalu sepeda, berbagai cara dia lakukan untuk mendapatkannya yang akhirnya minta bantuan Hatori. Tentu saja berhasil, namun Hatori justru menyerahkan kertas hasil ulangan langsung ke ibu Kenichi, hal yang paling ditakutinya karena akan kena marah. "Kenichiiiiii....................." teriakan nyaring ibu yang marah membuat Kenichi blingsatan.

"Untung aja mama gak seperti ibunya Kenichi ya, kalau anaknya dapat nilai jelek mama tetep senyum (tapi gak manis) lalu dipeluk dan diajari." pernyataan Princess yang membuatku terbaaaaaaaaaang......................

Beberapa hari ini si cantik ngeluh, I do not like math! Katanya berapi2 saat ketemu jadwal harian belajar matematika. Hahaha......ekspresif sekali dia mengutarakan ketidak sukaannya itu. Ya, dia memang biasa ceplas ceplos tanpa ragu mengutarakan kata hatinya padaku. Hmm......kami pun harus memutar otak mencari cara agar si cantik tetap mau belajar matematika, karena bagaimanapun dia perlu itu untuk menjadi apapun. Apalagi dia ingin banget menjadi seorang dokter yang mempunyai RS besaaar! 

Setiap hari dalam kejadian apapun kami akan mengingatkan dia, colek dia, dan menanyakan apakah ada unsur matematika dalam kejadian itu? Dan dengan senyum sebel dia bilang iya. Aaaaah........math is the mother of Ilmu, gimana donk ma......kalo adek gak suka? rajuknya manja seperti biasa. Hihihi.....padahal dulu maknyak hoby sama yang namanya matematika, bahkan makin sulit soal makin seru dan makin suka seolah sebuah teka teki yang membuatku penasaran. Saat nilai ujian masih demikian pelitnya hehe...setahuku dulu nilai ujian emang gak se jor-joran sekarang, untuk matematika aku dapat bulet tanpa salah, 10! Weiiish.....guayaa......pinterkah, gak sih karena sering ngerjain soal aja jadinya soal ujian serasa hiburan lepas senja. Sayangnya aku gak boleh ambil jurusan Matematika saat kuliah, mau jadi apaa, kata bapak ibu dan mas2ku. Ya sudah, karena aku suka juga kimia inti, maka Tehnik Nuklir pilihanku saat PMDK dan Farmasi pilihanku saat Sipenmaru yang mana dua2nya di UGM, meski ternyata dua2nya kutinggalkan demi takdir yang membawaku ke STAN karena sudah ada makhluk ganteng menungguku di sana.

Ups......kembali ke laptop!!
Sulit sekali membuat si cantik itu suka atau setidaknya mau belajar matematika sebagai penunjang nanti dia meraih cita-cita. Les?? Selama bukan dia yang minta aku tidak akan memberinya kewajiban itu, karena akulah penanggungjawab atas pendidikannya. Aku gak boleh nyerah dengan menyerahkannya ke orang lain. Iiiih.................sok bingitz deh simama. Kemarin, saat ayahnya mau jelasin tentang eksponensial ke masnya yang SMA, dan papa kesulitan karena emang beliau bukan penyuka matematika, maka dibukalah Khan Academy karena mama lagi capek bin males ngajari. Si cantik lucu pastinya ngrencokin mau tahu juga apa yang dilakukan mas n papanya. Yo wis mas pindah ke netbooknya dan laptop papa untuk buka early math buat princess.

Daaaan......................trataaaaa............princess sukaaaa bingitz, belajar math sama Oom Khan. Alhamdulillah pengantar yang English bukan halangan bagi dia memang. Sekarang dia suka math, tadi waktu mengerjakan pelajaran sesuai jadwal dia cepetin supaya bisa belajar math lagi sama Oom Khan. Dia gak peduli jadwal, setiap hari maunya buka math setelah ngerjain jadwalnya.

Alhamdulillah........akhirnya ketemu juga.
Saat anak melakukan sesuatu karena suka, tidak ada halangan yang tidak bisa dia singkirkan. Jadi, kenapa gak buat dia suka dulu, cari cara agar dia suka, jangan memilih memaksa, memotivasi dengan cara yang tidak menyenangkan baginya bukanlah pilihan bijak. Bersaing di masa depan? Aaah......sudahlah, jika dia tahu, mengerti bahwa hidup tidak selalu sesuai keinginannya yang menyenangkan, jika dia tahu harus memilih apakah mau menikmati hidup, menikmati usaha, menikmati setiap upaya, ataukah memilih menganggapnya sebagai beban, sebagai persaingan berat, tentu dia akan pandai memilih yang sesuai passionnya, dan dia akan menikmati hidup, menikmati usaha, menikmati setiap upaya, maka Insya Allah do'a kita sebagai orangtua akan membuatnya sanggup melewati semuanya. 

Aaaaamiiiin................

Senin, 24 November 2014

Kurikulum 2013 Cetak Calon Psikopat

Kurikulum 2013 Cetak Calon Psikopat  
Pemerhati Anak Seto Mulyadi atau kak Seto. TEMPO/Dasril Roszandi


TEMPO.CO, Jakarta - Pemerhati anak, Seto Mulyadi, mengaku khawatir dengan komponen Kurikulum 2013 yang dianggapnya masih kurang mengembangkan karakter anak.

"Ini akan melahirkan calon-calon psikopat di masa depan. Ini harus diwaspadai betul," kata pria yang dikenal dengan sapaan Kak Seto itu saat konferensi pers di gedung Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas Anak), Pasar Rebo, Jakarta Timur, Jumat, 22 Agustus 2014.

Seto menganggap Kurikulum 2013 perlu menambah pelajaran yang mengembangkan otak kanan. "Perlu diimbangi dengan pelajaran yang mengaktifkan otak kanan, seperti seni dan olahraga," kata dia. (Baca: NTT Terapkan Kurikulum 2013 Tanpa Buku Pelajaran)

Menurut dia, melalui pelajaran seni dan olahraga, anak dapat mengembangkan karakter disiplin, rendah hati, dan berani mengakui kekalahan. "Saya takut kalau sistem pendidikan kita tidak menangani pendidikan karakter dasar seperti ini, maka semakin banyak orang yang menyandang psikopat," dia menerangkan.

Seto menganggap pendidikan sekolah maupun pendidikan informal yang diperoleh di keluarga sangat penting bagi anak untuk mengembangkan karakter positif. "Pendidikan karakter sejak dini dari keluarga dan sekolah diperlukan supaya tidak muncul anak-anak yang penuh dengan nuansa frustasi," kata ia menuturkan. (Baca: Kurikulum 2013 Bikin Guru 'Menganggur')

Menurut dia, orang dengan ambang frustrasi rendah berpotensi mengidap cacat sosial. "Anak-anak yang tidak pernah diperkenalkan dengan kerja keras dan penguasaan diri lebih mudah mengidap gejala-gejala psikopat," kata Seto menjelaskan.

Seto mengibaratkan pendidikan karakter sejak dini layaknya membangun gedung megah yang membutuhkan pondasi yang kuat. "Pendidikan anak usia dini (PAUD) dan sekolah dasar menjadi hal utama," ujar dia menerangkan.

PAMELA SARNIA

Kamis, 13 November 2014

Selamat Hari Ayah.....

Buat ayahnya berlian2ku, buat para ayah hebat, terima kasih...........
Cerita tentang ayah........... aku akan cerita tentang ayahnya berlian-berlianku kepada berlian-berlianku. Semoga mereka bersyukur mempunyai ayah seperti dia, dengan mengoptimalkan seluruh potensi mereka untuk dunia akhirat mereka.

*****



Dialah Pahlawan Sejatimu
by : Winarsih Dewi
Anak-anakku,
Saat mendengar berita kehadiranmu, dia yang paling antusias penuh syukur bahagia
Setiap keperluanmu, dia yang selalu mengupayakan semampu dirinya
Tidak bosan dia mengelus dan merasakan gerakan-gerakanmu meski terhalang dinding perutku
Do'a-do'a, lantunan ayat suci, bacaan buku-buku, juga dentingan gitar dan piano serta suara merdunya pun senantiasa mengiringi tarian dan tendanganmu di rahimku

Dan saat kau benar-benar hadir.........dialah yang pertama kali kau lihat senyuman bahagianya menyongsongmu, karena dialah pendamping dokter terhebat, penyambutmu, menunggumu
Lalu suara adzan dan iqamatnya pula yang pertama kau dengar langsung di kedua telingamu
Pelukan hangatnya pasti membuatmu nyaman, karena tak kudengar lagi tangisanmu
Dia jualah yang mengangsurkan tubuh mungilmu tuk kupeluk

Berlian indahku,
Jika malam gulita kau terbangun dengan jeritanmu dan aku tak kuasa lagi merayumu
Dia juga segera merengkuhmu, meletakkanmu di dadanya, lalu kau tidur penuh damai di sana
Pasti dia merasakan letih pegal, namun senyum nyamanmu mengalahkan semua itu
Celotehmu di esok paginya adalah kebahagiaannya yang menjadi bekalnya berjihad mencari nafkah meski kantuk masih tersisa

Sayangku,
Langkah kaki mungil dan kata bermakna pertamamu adalah kejutan manis sekaligus pelipur lara buatnya sepulang kerja
Disusul berbagai pertanyaan lucu kritismu menghiasi benak dan menjadi PR tersulitnya
Belum lagi mengikuti permainanmu yang tidak kenal akan keletihan dirinya
Menjadi kudamu, ayunanmu, juga merelakan pundaknya tuk jadi tempatmu 'ningkring' senang tidak pernah jadi keluhannya

Kejujurannya, amanahnya, baktinya pada orangtua, kesetiaannya pada kebenaran, kecintaannya pada keluarga, kebaikan dan kerendahan hatinya, adalah pancaran keindahan jiwanya yang harus kau teladani
Kegemarannya membaca, kelihaiannya melukis, kelincahan jemarinya bermain gitar, kemampuan tahsinnya, juga kefasihannya berbincang maupun menulis dengan menggunakan bahasa asing, semoga semua menginspirasimu tuk meraih asa

Cintaku,
Tentu kau ingat bagaimana dia setiap hari mengajakmu shalat ke masjid sejak kau baru bisa berjalan
Meski tidak sedikit mendapat kritikan bahkan gunjingan
Karena banyak yang menganggap anak kecil hanya akan mengganggu kekusyukan
Tentu saja, karena kalian tidak jarang hanya menjadikan masjid sebagai salah satu arena permainan
Tahu nggak nak, dia selalu yakinkan mereka meski sangat kerepotan mengatasi kelincahan yang kau lakukan
Belum lagi jika harus memanggulmu di pagi buta untuk shalat subuh karena kantukmu tak tertahan
Dan membuat ritual rutin itu menjadi menyenangkanmu dan membuatmu semangat melaluinya seolah sebuah permainan
Terbukti dia benar, karena kemudian kalianlah pengisi utama shaf shalat di antara jamaah masjid meski hanya ada satu baris di belakang imam

Belahan jiwaku,
Dia juga berlarian di belakangmu saat mengajarimu bersepeda roda dua
Lalu menangkapmu di kolam saat kau meluncur belajar berenang
Mengajarimu kuda-kuda yang kokoh saat kau belajar bela diri
Menunggumu di ujung gang depan rumah saat kau belajar naik motor
Duduk was-was di sebelahmu saat kau belajar nyetir
Mendengar berbagai curhatmu, menampung keluh kesahmu, mencarikan solusi atas masalahmu, tersenyum bijak atas cerita lucu ABG mu, juga menjadi lawan tak seimbang dalam permainanmu (dia kalah mulu ya?)
Bangga atas segala prestasimu, namun tak terlalu ditampakkannya karena ada sedikit keangkuhan lelakinya yang kadang masih 'bicara'

Kemudian.................. meski berat berusaha tersenyum ikhlas melepasmu pergi jauh menuntut ilmu mengasah segala potensimu, mencari bekal hidup matimu
Juga berurai airmata di malam sunyi dalam sujudnya hanya meminta berkahNya untuk dirimu

Pujaan hatiku,
Dialah ayahmu, pahlawan sejatimu............. papa kau memanggilnya
Kau harus tahu bahwa dia sudah dan akan selalu rela melakukan apa saja demi keberkahanmu
Anak-anaknya,
Berlian-berlian indahnya,
Belahan jiwanya,
Pujaan hatinya,
Harapannya,
Cahayanya di surga........

Berkilaulah berlianku, terangi dirimu, terangi kami, terangi sekitarmu, terangi dunia akhiratmu.......... harapan kami, surgapun menunggu kilau terangmu.


Beginilah reaksi berlian2 bayiku dulu saat ketemu ayahnya, saat ayahnya pulang, saat pahlawannya pulang. Sangaaaat berlian2ku meski pelaku di video ini bukanlahmereka.

Hari Ayah Nasional

Sejarah Lahirnya Hari Ayah Nasional


Ayah memiliki porsi yang tak kalah penting dari seorang ibu. Dan karena alasan itu pula, di samping Hari Ibu pada 22 Desember, rakyat Indonesia memperingati [Hari Ayah](2132179 "") setiap 12 November.

Perayaan Hari Ayah di Indonesia memang belum sepopuler Hari Ibu. Perayaan yang juga bertepatan dengan Hari Kesehatan Nasional ini lahir dari prakarsa sebuah komunitas lintas agama pada 2006 silam.

Uniknya, para pemrakarsa Hari Bapak Nasional ini bukanlah kaum ayah. Melainkan para wanita. Kaum ibu yang tergabung dalam Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi (PPIP) menggelar deklarasi Hari Ayah pada 12 November 2006 di Pendapi Gede Balaikota Solo, Jawa Tengah.

Seperti dikutip dari laman Sumenep.go.id, Rabu (12/11/2014), deklarasi juga digelar bersamaan oleh beberapa anggota PPIP lainnya di Maumere, Flores, Nusa Tenggara Timur.

Ketua PPIP kala itu, Gress Raja mengatakan, Hari Bapak lahir karena figur ayah sebagai bagian dari keluarga juga memegang peran sangat penting dalam pembentukan karakter keluarga. Bapak dan ibu adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.

Usai deklarasi, mereka mengirimkan piagam deklarasi Hari Ayah dan buku 'Kenangan Buat Ayah' kepada mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) serta bupati di 4 penjuru Indonesia. Yakni Sabang, Merauke, Sangir Talaud, dan Pulau Rote.
Sementara Hari Ayah di negara lain dirayakan dalam waktu yang berbeda-beda. Seperti di Serbia yang dirayakan setiap 6 Januari. Lalu di Korea Selatan Hari Ayah diperingati setiap 8 Mei. Sementara rakyat Amerika Serikat, Jepang, dan India merayakannya setiap pekan ketiga di Bulan Juni. (Mut)

Senin, 10 November 2014

Our Family Hero

Sejak berlian2ku kecil, saat baru ada 1.....2.....3......lalu ada si cantik, semuanya mengatakan eh tepatnya mempertanyakan sebenarnya profesi ayahnya itu apa, karena saat mereka sakit maka ayahnya bisa jadi dokter yg mengobati mereka dengan pijitan, dan sentuhan sayang penuh cintanya. Jika mainan mereka rusak, maka ayahnyalah sang Handy Many yg memperbaiki dan membuat mainan mereka oye lagi. Juga lemari, rak, pintu, lampu, semua akan beres di tangan dingin ayahnya itu. Yang lalu ditiru setelah berlian2 ganteng gede, meski masih sering malesnya daripada mau ngerjainnya. Lalu ayah mereka juga pinter ngaji dan yg membetulkan bacaan mereka, melukis, main musik, dll yang membuat mereka bisa seru2an nyanyi bareng, melukis bareng, bahkan ayah mereka juga musuh yang mengasyikkan jika mereka main. Hahaha.....tentu saja mereka lebih sering menang dan lalu ayahnya akan beralasan macam2 yang membuat berlian2ku bersatu membully ayahnya.

Makanya kubilang ayah merekalah pahlawan sejati mereka. Sudah pernah kutulis di sini

Aku selalu ajak berlian2ku mengenali pahlawan, membaca kisahnya, meneladani hal positifnya, meneruskan perjuangannya sebisa mungkin. Pahlawan, artinya bukan hanya pahlawan yang dinobatkan oleh pemerintah kita saja, namun semua orang yang berjasa terutama bagi mereka, yang bisa mereka teladani, yang bisa dicontoh kebaikannya. Mungkin karena itu ya, Princess cantikku setiap melihat nama sebuah tempat, jalan, atau apapun akan curious, siapa sih dia itu sampai namanya diabadikan untuk sebuah nama tempat? Lalu dia akan mencari tahu tentang nama itu dengan mencarinya di berbagai sumber mulai dari buku, artikel, sampai searching di dunia maya. Setelah tahu...............waaaaa.................maknyak siap-siap mendengarkan keceriwisannya membuntuti ke manapun. Hihihi...........crigis!!

Dia mau jadi dokter, gak bisa ditawar lagi. Hahaha......saat dia cerita tentang Florence Nightingale dengan penuh semangat dan mata berbinar, kukira dia akan merubah cita-citanya menjadi perawat penuh dedikasi yang dia kagumi itu, gak tahunya; 

"Adek pengen punya perawat seperti dia Ma. Setiap perawat yang daftar di RS adek harus baca tentang dia." Iiiiih.................dasar lucu!

Ya, dia memang ingin menjadi dokter yang mempunyai RS besar paling tidak sebesar RSCM. Hihihi.......efek dari maknyak yang selalu menanamkan bahwa kalau mimpi jangan tanggung-tanggung, jadinya ya dia cita-citanya bukan sekedar jadi dokter. 

"Adek mau kasih nama RS adek RSOM." serunya sambil tetep asyik membaca bukunya.

'Apa itu RSOM sayang? tanyaku penasaran.

"Rumahsakit Sri Opy Maulidiar." katanya antusias.

'Kenapa namanya itu?' aku ngeyel nanya.

"Iyyyaaaa......Mama ini gimana sih, karena adek mau nama RS adek pakai nama pahlawan juga." dia mulai jengkel mamanya telmi.

'Emang itu pahlawan apa dek?' hahaha..................bukunya diturunkan dan muka cantiknya yang sebel terlihat makin cantik bagiku.

"Sri kan nama Eyang Uti, Opy Maulidiar nama nenek, mereka kan our family hero." jawabnya yakin.

Neneknya sangat terharu bangga dan makin rajin do'ain cucu cantiknya saat tahu hal itu. Eyang Uti, aku yakin beliau tersenyum bahagia di alam kubur mendapat kiriman amal dari niat baik cucunya itu. Ah......idemu selalu membanggakanku berlian indahku, keep sparkling ya cantik......terangi dunia akhiratmu dengan kilaumu.

Selamat Hari Pahlawan.....................