Halaman

Kamis, 15 Maret 2012

PEMINUM TEH HIJAU LEBIH LINCAH DI USIA SENJA



REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Orang lanjut usia atau lansia yang secara teratur minum teh hijau ternyata lebih lincah dan mandiri dibanding mereka yang tidak, demikian menurut sebuah penelitian di Jepang yang melibatkan ribuan orang sebagai sampel.

Teh hijau mengandung bahan kimia antioksidan yang dapat membantu mencegah kerusakan sel yang dapat menyebabkan penyakit. Para peneliti telah mempelajari efek teh hijau terhadap segala hal mulai dari kolesterol hingga risiko terhadap kanker tertentu. Sejauh ini, hasilnya beragam. Untuk penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam 'American Journal of Clinical Nutrition', para peneliti memutuskan untuk menyelidiki pertanyaan apakah peminum teh hijau memiliki risiko lebih rendah terhadap kerapuhan dan cacat saat mereka memasuki usia senja atau lansia.


Yasutake Tomata dan rekan-rekannya dari Sekolah Pascasarjana Universitas Kedokteran Tohoku mengikuti hampir 14.000 lansia berusia 65 atau lebih selama tiga tahun. Para peneliti menemukan bahwa mereka yang paling sering minum teh hijau adalah yang paling sedikit mengembangkan 'cacat fungsional', atau masalah dengan kegiatan harian atau kebutuhan dasar, seperti berpakaian atau mandi. Menurut penjelasan lebih mendalam, hampir 13 persen orang dewasa yang minum kurang dari secangkir teh hijau per hari bisa menjadi cacat secara fungsional dibandingkan dengan 7 persen orang yang minum setidaknya lima cangkir sehari.



"Konsumsi teh hijau secara signifikan berhubungan dengan risiko lebih rendahnya kecelakaan yang disebabkan oleh kecacatan fungsional, bahkan setelah kemungkinan penyesuaian terhadap faktor pembaur," tulis Tomata dan rekannya dalam laporan penelitian yang dikutip Reuters.

Namun, penelitian ini tidak membuktikan bahwa hanya teh hijau yang mampu membuat orang sigap saat mereka lansia. Pecinta teh hijau umumnya memiliki pola diet yang sehat, antara lain mengonsumsi lebih banyak ikan segar, sayuran dan buah. Selain itu, mereka umumnya memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi, kemungkinan merokok yang lebih rendah, kemungkinan serangan jantung dan stroke lebih sedikit, dan ketajaman jiwa yang tinggi. Mereka juga cenderung lebih aktif secara sosial dan memiliki lebih banyak teman dan keluarga untuk bisa diandalkan. Tetapi bahkan jika faktor-faktor tersebut juga diperhitungkan, teh hijau itu sendiri sangat terkait dengan rendahnya risiko cacat, kata para peneliti.



Orang yang minum sedikitnya lima cangkir teh hijau sehari, kurang dari sepertiganya kemungkinan mengembangkan cacat dibanding dengan mereka yang minum kurang dari satu cangkir per hari. Orang yang minum rata-rata tiga atau empat cangkir per hari memiliki risiko 25 persen lebih rendah. Meskipun tidak jelas bagaimana kemungkinan teh hijau menawarkan pencegahan terhadap kecacatan, tim Tomata mencatat bahwa salah satu studi baru-baru ini menemukan ekstrak teh hijau tampaknya dapat meningkatkan kekuatan otot tungkai wanita lansia. Teh hijau dan ekstrak yang dianggap aman dalam jumlah kecil mengandung jumlah kafein dan vitamin K dalam jumlah kecil pula, yang berarti dapat mengganggu obat yang mencegah pembekuan darah.


Sumber : Detik Health

Oalah.......dietnya juga mempengaruhi, jadi bukan hanya teh hijau to??!

Selasa, 13 Maret 2012

Misteri Kontenkasi

Suatu kenikmatan tersendiri mengikuti detik demi detik tumbuh kembang berlian-berlianku. Apapun rela kukorbankan demi kemewahan itu. Sesuatu yang hanya terjadi sekali, tidak mungkin diulang lagi. Bagaimana mereka 'mlungker' manja di pelukan, lucunya mereka jika menggeliat meregangkan tubuh mungilnya, gigi pertamanya yang nyembul membuat mereka geram untuk menggigit apapun, kegigihan mereka mencoba hal baru dan segera bangkit lagi untuk menebus kegagalannya, langkah kakinya yang pertama, kata pertama yang meluncur dari bibir mungil itu, coretan pertama, keisengan pertama, semuanya aku nikmati sendiri, tidak aku delegasikan. Karena semuanya indah tak terulang lagi. Begitu juga dengan princessku yang menorehkan keindahan itu yang kali ini aku ajak mas-masnya terlibat di dalamnya sekaligus mereka bernostalgia karena memang banyak kemiripan meski tetap berbeda karena setiap anak mempunyai keunikannya masing-masing.

Sejak pertama bisa berbicara, princessku berceloteh setiap saat. Membuka mata bangun dari tidurnya, langsung meluncur berbagai kata yang terkadang kami harus sedikit mengerutkan dahi menebak maksudnya. Biasanya dia akan berteriak gusar jika ada kata-kata yang sulit kami mengerti. Dan.......tentu saja makin lucu menggemaskan yeng membuat mas-masnya berebut mencium bibir monyong adik cantiknya itu. Jambakan dan gigitan kesel Princess tidak mengurangi antusias ciumannya mas-mas. "Mamaaaa................." berlari tertatih menghambur ke pelukanku menjadi pilihan terbaik demi menyelamatkan diri dari serbuan fans tak tahu diri itu.

Setiap hari ada saja tambahan vocab yang didapat si cantik kami. Entah dari mana dia memperoleh tambahan kata baru itu. Dia layaknya spons, menyerap semua air yang mendekat. Bagaikan magnet, cepat sekali menempelkan semua jenis besi yang ada di sekitarnya. Sap! bahkan kamipun tidak sempat menyadari serapan yang dilakukannya. Berangsur keluar kata-kata ini dari mulut mungil usia setahun dst:

penjelasan       masalahnya        kerjasama        kesimpulan       sesuatu
optimum          tatkala               seandainya       suatu hari          semestinya
kecuali             kadang              umpama          segera
rambu              tanda                 jika                 kemudian

Dan masih banyak lagi kata baru yang dikeluarkannya dengan memasukkannya ke dalam kalimat yang terkadang tidak pas namun lucu dan bermakna baginya. Apabila dia menemukan sebuah kata baru namun tidak mengerti artinya, tidak segan-segan dia menanyakannya dan lalu mendebatnya jika dia rasa kami salah menjelaskan atau dia tidak mengerti penjelasan kami. Duh! Nanya aja masih argue. Sebaliknya, jika dia merasa mengerti artinya, maka dengan cueknya dia pakai kata itu dalam kalimat bentukannya sendiri tanpa mempedulikan apakah kita mengerti atau tidak. Asumsi dia, kami harus mengerti karena kami lebih dulu ketemu kata-kata itu. Ibarat peraturan, kami dianggap mengerti jika peraturan tersebut sudah masuk lembar negara.

"Kontenkasi" adalah sebuah kata yang sudah dia populerkan sejak usianya baru dua tahun yang tidak kami mengerti dan kami tetap HARUS mengerti. Banyak kalimatnya yang dilengkapi dengan kata ini. KONTENKASI. Aku, ayahnya, mas-masnya, sudah berjuang memeras otak untuk mencari definisi kata ini. Segala kamus, google, bahkan primbon pun tidak memuat arti kontenkasi di dalamnya. Jika kami menanyakan ke princess, dia akan menjelaskan dengan kalimat lain yang membuat kami makin tidak mengerti. Lalu dia akan marah andai kami masih tidak mengerti maksudnya. Ooh.......kontenkasi, apa sih maknamu?

Haripun bergulir dan masih sering terdengar teriakan ataupun pernyataan lembut penuh wibawa Princess kami, "Kontenkasi....." Mumet mumet deh kami. Ya sudah manut saja dengannya. Kontenkasi sajalah pokoknya, jangan banyak tanya apalagi protes.

Dua minggu lalu, setelah tiga tahun kami tidak mengerti dan hanya bisa menduga-duga arti kontenkasi dengan resiko dipleroki (melotot agak melirik marah namun terlihat jenaka jika dia yg melakukan) jika salah menerka, Princess cantik kami tersenyum senang penuh kemenangan dan keisengan menjelaskan apa maksud dari kontenkasi karena dia sudah menempatkan kata itu dengan tepat sekaligus dia sertakan subtitlenya. Hahaha...........

"Mas, kita itu harus kontenkasi jika melakukan sesuatu. Maksud adek, ya kontenkasi itu artinya konsentrasi. Begitu mas.................."

Gubraaaaggggg..................kami hanya bisa tersenyum dan menghela nafas lega. Kontenkasi............solved!=D> applause.

Sabtu, 10 Maret 2012

Hari Perempuan Internasional?

Aku baru tahu kalo hari ini adalah hari perempuan. Ahaha.....apa dan mengapa, aku sama sekali gak ngerti. Hallah.....payah. Iya. Gak ngerti. Sekarang banyak hari yang di klaim sebagai hari ini dan hari itu. Bagus sih, apalagi kalo kemudian membuat tanggalnya diwarnai merah. Uhuuuiiiiiiy....tanggal yang memungkinkan untuk beruprek2 ria yang kadang membuatku besoknya harus beramah tamah sama tetangga yg terganggu dengan kehebohan kami sekeluarga di hari libur.

Kembali ke hari perempuan, teman2ku sibuk saling mengucap selamat. Juga pada mendapatkan ucapan selamat dari teman, rekan, termasuk pacar atau suami mereka. Iiiiiihhhhh.....senengnya... Apapun, seneng aja kan mendapat ucapan selamat. Apalagi jika ada hadiah kecil, senyuman manis, coklat, bunga, meski bagiku yg lebih menarik sebenarnya ya pokoknya. Hehehe.......

Lho?! Kok adem ayem aja nih? Tidak ada ucapan apapun ke aku, apalagi hadiah. Huh! Sebel. Ngiriiii......
Saat aku protes, pacarku hanya tersenyum dan bilang; "Buat apa ucapan selamat hari perempuan sayang?" *makin sebel, manyun* Dia belum selesai, ih ngapain diterusin kalo cuma ngomongin yg ga nyenengin aku? batinku. Tapi ya tetep aja aku dengerin. Lha wong cinta. Huh!
Katanya kemudian tetep senyum yg kali ini nyebelin meski tetep manis; "Kamu itu kan bukan perempuan, tetapi bidadari."

Gubraaaaaggggg........

Rabu, 07 Maret 2012

Main Hujan

Setelah panas menyengat, tiba-tiba mendung dan hujan deras disertai angin kencang. Akhir-akhir ini cuaca sering seperti itu. Lumayan mengagetkan bagi kulit sensitifku. Hehehe.....dokterku jangan marah ya kalau aku datang dengan kulit bak udang rebus. Bukannya aku berpanas-panas ria, tapi emang sinar matahari sedang panaaaaassss.

Waktu kecil dulu, hujan itu artinya seru, menyenangkan, bisa berlarian di halaman di tengah hujan atau mandi hujan di rumah. Ya, di rumah Bapak Ibu dulu ada ruang terbuka di dalam rumah sehingga aku bisa berhujan-hujan di sana. Talang yang mengucurkan air malah aku jadikan pancuran yang mengasyikkan untuk disongsong kucuran airnya. Aku hanya akan dipanggil jika sudah terlalu lama bermain hujan. Hahaha.........orangtuaku memang pengertian. Mengerti betapa asyiknya bermain hujan.

Setelah aku punya anak, tentu saja aku tidak tega melarang mereka melakukan ritual kesukaanku dulu itu. Hujan-hujanan! Wuuuiiih.......ternyata merepotkan lho membiarkan mereka bermain hujan. Harus diawasi jangan sampai berbahaya, karena dengan air hujan tanah menjadi licin. Belum lagi tiga jagoan bermain hujan, harus hati-hati dan waspada. Juga harus segera dihentikan jika rambu-rambu sudah terlihat, seperti bibir biru misalnya. Setelah itu, memandikan mereka, membalur tubuh dempal mereka dengan minyak telon, dan menyiapkan makanan dan susu hangat tidak boleh dilupakan. Biasanya diakhiri dengan menyelimuti ketiganya yang terlelap dengan senyum lebar di bibir mereka.

Sekarang, Princessku gak punya teman main hujan kecuali jka mas-masnya libur. Itupun kadang mereka tidak berminat karena hanya akan menjadi asisten adiknya yang maunya bermain sesuai seleranya yang girly banget. (Hahaha............tapi demi cintanya sama adik, ABG ku yang sudah SMA yang macho, yang cool, yang suka ngeband, yang jagoan futsal, yang juara Kata, yang lompat sabuk di bela dirinya, yang digandrungi banyak cewek, mau bermain boneka barbie dengan Princess.) Makanya si cantik ini sering melewatkan bermain hujan karena tidak ada masnya yang berhasil dilobynya.

Suatu hari, seperti biasa hari panas tiba-tiba menjadi gelap dan hujan deras. Princess yang sedang bermain sendirian kulihat asyik sekali. Berbagai boneka berjejer rapi mendengarkannya berpidato. Hahaha.....dia memang suka berpidato. Kadang mas-masnya atau aku atau bahkan ayahnya jika sedang di rumah dia minta mendengarkan pidatonya yang panjang lebar, membosankan namun menjadi mengasyikkan karena bisa sering mencium bibir monyongnya itu.

Tiba-tiba;
"Toloong...aku kejebak, oh.....aku gak bisa keluar dari sini." teriak Princess.

Tentu saja aku sangat kaget. Segera aku berlari ke arah suara itu. Pas aku keluar dan melihatnya, dia tersenyum manis minta pengertianku bahwa dia sedang main hujan. Dia berakting seolah hujan adalah terali yg mengurungnya. Dia berlarian ke sana kemari namun terjebak hujan yang mengurungnya. What could I do? Selain ikutan? Nyok maree...............main hujan sama Princess. *pacarku tentu hanya akan tersenyum, geleng2 kepala*