Halaman

Selasa, 30 September 2008

MALAM TAKBIRAN

Hmm..... malam ini aku sendirian. Princess tidur dari sore tadi. Berlianku yang lain sedang ke lapangan dengan Papanya. Ya, mereka sedang menyiapkan tempat untuk shalat Iedul Fitri besok pagi. Sekalian takbiran.

Allahu Akbar........Allahu Akbar.........Allahu Akbar.... La Ilaaha Ilallahu Allahu Akbar.....Allahu Akbar Walila Ilhamd.........

Merinding aku setiap mendengar tabir berkumandang. Apalagi jika yang menyuarakan tabir itu berlianku, buah hatiku, belahan jiwaku, cintaku, amanah Allah kepadaku. Ya Allah........lindungi mereka, jaga mereka, jadikan mereka anak shaleh yang selalu taat padaMu. Jadikan mereka kecintaanMu, kesayanganMu, ahli syurgaMu. Amin.........

"Assalamu 'alaikum........"
"Wa'alaikum salam........ Ada apa cinta Mama? Kok pulang duluan?"
"Aku sama dek Farras mau ke Nenek aja, Ma. Kasihan Nenek sendirian. Siapa tahu juga ada yang bisa kami bantu. Papa sama Dek Rafi masih di lapangan, bantuin siapin buat shalat besok."

Hm........bangga rasanya mendengar mereka begitu peduli dengan Neneknya, hormat dan sayang kepada Neneknya.

Heiii.....pada masak apa nih buat besok? He he he......aku tadi masak ketupat ketan. Sebagian besar diantar ke Mama untuk hidangan besok. Lha....temannya ya tape ketan item. Yang ini sih bagian Mama, aku belum bisa ........tepatnya sih belum pernah nyoba bikin sendiri. Secara, Mamaku ini "jago"nya bikin tape ketan item. So, aku tinggal menikmati aja! Ha ha ha....manja ya? Aji mumpung!

Tadi aku sempat ke rumah Mama, "ngintip" sebentar. Waaa..... asyik deh! Mama masak gulai ayam, rendang daging, sambel goreng ati, tape ketan item. Trus, besok tante mau datang bawa ketupat beras, ayam taoco, dll.....dll..... wuih......ngiler deh! Waduh.....waduh......yang di Paris, Bruxels, Rhoterdam, Pitsburgh, Blacksberg, dll jangan pada ngiler ya.........masak aja sendiri sekalian "promosi" in masakan kita ke orang-orang setempat. Waaaah......mereka PASTI akan ketagihan!

Halo semuaaa.......Selamat Idul Fitri, maaf lahir batin ya.....Mas Sidharta, Tammy, di Amerika masak apa nih? Devi, Citra, n the gank.......bonjour.......Mama Vian....masih di Paris? Trus......adikku yang di Eifell.....baca nggak ya? Semoga bahagia di sana, semoga kita ketemu lagi. Do'ain aku bisa datang lagi. Pokoke semua yang jauh semoga selalu diberkahi Allah.

Hhhhhhh...........lebaran tahun ini kami akan "jagain monas" alias nggak kemana-mana. Siapin baju buat besok sudah dilakukan masing-masing berlianku. Nggak selalu harus ada baju baru sudah biasa bagi mereka sejak kecil. Yang penting yang terbagus, bersih, sopan, pantas untuk shalat di hari besar.

Sorry......aku speechless. Hicks......hicks.....hicks......Allahu Akbar!!

Senin, 29 September 2008

Mengajarkan Anak Mengenal Uang

Mengajarkan si kecil mengenal uang sebenarnya mudah saja. Aktivitas Anda sehari-hari bisa menjadi materi pembelajaran, seperti menyetor uang ke Bank atau menarik uang di ATM. Selain itu, Anda juga bisa mengajari mereka melalui permainan. Baca tip dari kami tentang berbagai cara yang menyenangkan untuk mengajarkan nilai uang kepada anak

USIA 2 SAMPAI 3 TAHUN
Berdasarkan riset yang dilakukan di Yale University di Amerika, anak kecil lebih tertarik pada koin yang bentuknya besar dibandingkan koin yang kecil. Pada usia ini, anak-anak memang belum bisa memahami nilai uang, tapi setidaknya ia bisa belajar mengenal dan mengidentifikasi uang recehan. Salah satu caranya adalah bermain “mengenal koin”, Anda bisa mengajari si kecil mengenal gambar yang ada pada uang receh tersebut, misalnya gambar burung kakaktua pada koin Rp 100 dan gambar bunga melati pada koin Rp 500. Selanjutnya, Anda bisa minta agar diambilkan koin yang bergambar burung. Tapi, awasi batita Anda agar jangan sampai mencoba menelan koin tersebut.

Anak kecil juga senang bermain ”pergi berbelanja”. Coba ciptakan toko khayalan di ruang tamu dan ajari si kecil untuk menukar uang yang ia miliki dengan berbagai barang di ”toko”. Sebelumnya, Anda dan si kecil bisa membuat uang mainan dari kertas sebelum ia membelanjakannya.

USIA 4 SAMPAI 5 TAHUN
Sebelum pergi berbelanja, ajak si kecil untuk membantu Anda mencatat daftar keperluan. Setibanya di supermarket, minta ia membantu Anda mencarikan barang-barang sesuai daftar tadi. Ia akan merasa dibutuhkan dan hal ini merupakan cara mudah serta menyenangkan untuk mengajari anak agar berhemat. Sebab, ia tidak boleh merengek minta dibelikan barang yang tidak tercantum di dalam daftar.

Kebanyakan anak pra-sekolah lebih memilih bermain “restoran khayalan” daripada diajak makan malam di restoran sungguhan. Dengan bermain, anak akan belajar banyak. Mulai dari cara menata meja makan hingga bersikap santun kepada “tamu”. Sebagai “kasir”, ia akan belajar menghitung uang kembalian, dan sebagai “tamu”, ia akan memahami bahwa ia harus membayar makanan yang sudah dipesan.

USIA 6 SAMPAI 8 TAHUN
Memasuki usia Sekolah Dasar, anak sudah bisa diberi uang saku menurut Rina N. Sandy, RFA, financial advisor dari Sarosa Consulting Group. Ajak si kecil pergi ke bank dan membuka rekening atas nama si kecil (dan Anda tentunya). Jadikan kegiatan menabung di bank bagian dari rutinitas sekali dalam satu bulan. Saat saldo tabungannya semakin besar, Anda bisa mengenalkan konsep bunga bank dengan cara sederhana.

Pada usia ini, anak-anak juga mulai bisa diajak untuk memiliki hobby mengoleksi koin dari berbagai negara. Awali dengan mengumpulkan seluruh pecahan uang Republik Indonesia dan ajari dia untuk menyimpannya dengan rapi. Dengan begini, dia akan semakin menghargai nilai uang.

USIA 9 SAMPAI 12
Pada tahapan usia ini, Anda bisa mengajarinya untuk membandingkan harga saat berbelanja kebutuhan rumah tangga di supermarket. Ajak si kecil membaca label harga yang tertera pada produk tertentu dan bandingkan harganya dengan kemasan ekonomis (lusinan). Anak jadi bisa memahami bahwa kualitas barang akan mempengaruhi harga, dan harga kemasan ekonomis lebih murah dibandingkan harga satuan.

Jika Anda merasa bahwa sudah saatnya mendaur ulang berbagai barang di rumah, rencanakan garage sale. Anak Anda bisa dilibatkan dengan mengajaknya menentukan berapa harga yang pantas untuk mainan kuda-kudaan yang sudah tidak terpakai misalnya. Tanpa disadari, si kecil akan belajar untuk memahami nilai barang.

(PT. Nestlé Indonesia bekerja sama dengan Parents Indonesia)

Minggu, 28 September 2008

10.000 VISITORS.......MATUR NUWUN NGGIH......

Horeee......... hari ini pengunjung blogku mencapai 10.000. Waaah......thank you ya semua yang sudah sudi berkunjung, apalagi rela meluangkan waktu membaca dan mengomentari postinganku.

Nggak nyangka juga seh, blogku ternyata bisa terwujud. Dan......... sudah sampai 10.000 pengunjung! Alhamdulillah.........semoga tulisanku bermanfaat bagiku dan bagi pembacanya.

Hm......banyak yang menyarankan aku untuk menuliskannya menjadi sebuah buku. Ditungguin malah kapan terbitnya. Sudah ada yang indent?? Ha ha ha gaya amat sih? Ada juga yang bertanya seputar pengasuhan anak. He he he .......kata mereka sih "konsultasi". Walaaah..........istilahnya kok OK banget ya...........jadi GR nih!! Ha ha ha...........

Trus, ada juga yang menjadikan isi blogku sebagai referensi baginya dalam menjadi ibu, ndidik anak-anak, jadi perempuan. He he he...... gede lagi nih kepala......Ehem......tahu nggak?? Ada juga ... beberapa yang ngaku! Bisa jadi yang nggak ngaku banyak lho! Huaaaa.....haa...... GR habis!!! Banyak pembaca blogku itu bukan hanya orang Indonesia, atau orang yang tinggal di Indonesia. Tapi dari seluruh penjuru dunia. Malahan....ada yang nggak berbahasa Indonesia.

Biarpun mereka nggak gitu ngerti bahasa Indonesia, tapi mereka sangaaat suka blog ini, baik itu tampilan, warna, maupun isinya (lha....nebak kali ya? Kan nggak ngerti?). Profesional gictu kata mereka..... lhaa...mereka sangat nunggu jika aku mau terbitin English Version nya. Mereka E-mail ke aku, japri! Waduh.....waduuh....... tambah GR aja nih! Piye no, Englishku masih amburadul!

Hayo....ada yang mau bantuin aku nggak nih?? Ajarin aku Bahasa Inggris secara intensif, biar aku jadi was wis wus wes wos...... atau translate in.

Gimana menurut pendapat Anda semua? Kasih pendapat, saran, juga masukannya donk! Kritik juga boleh kok. Tapi jangan terlalu nyelekit yaaa...... ha ha ha...... payah ya, masak dikritik kok pakai nawar? Nggak papa kok, kalau nyelekit paling aku nangis nggak pada lihat juga kan? Hicks.......hicks.......hicks........

Pokoke, terima kasih banyak deh atas atensinya. Semoga Anda semua sukses, bahagia, berkah hidup dan matinya bagi diri dan orang lain.

Matur nuwuuun..............................

Sabtu, 27 September 2008

RAPAT KELUARGA

Mendekati hari raya Iedul Fitri alias lebaran. Waaah....... orang mulai pulkam, pulang kampung. Lha yang nggak pulang kampung..........pada sibuk membuat kue, membersihkan rumah, termasuk mengecatnya, merubah dekorasi ruangan, dan........ heiii..... pada sibuk juga "thowaf" di Mall!! He he he ........ iya lho, banyak yang mulai jalan-jalan di mall saat malam hari. Waduh Bu, kok nggak taraweh atau i'tikaf di masjid sih?

Whatever lah! Itu urusan dan tanggung jawab masing-masing. nggak usah ngurusin orang lain to?

Lhaa.... si Mbok sudah pamit pulang kampung. So, nggak ada yang bantuin aku nyapu, ngepel, nyuci, setrika. Pokoke kerjaan yang memerlukan waktu dan tenaga ekstra. Tubuhku yang "imut" ini dan memang dari kecil nggak pernah melakukan pekerjaan berat, ya give up deh. Ampiuuuun............ help me pleaseeee............

Alhamdulillah, berlianku semua selalu siap menolongku, seperti biasa jika nggak ada yang ngebantuin aku. Biar nggak saling "lempar", maka aku mengajak mereka untuk membicarakan pembagian tugas. Ya........kami mengadakan rapat. Meeting!! Ha ha ha ......keren kan? Nggak kalah sama para manager di perusahaan.

Kamipun ngumpul dan mengadakan rapat dengan keseriusan yang cukup tinggi seusai shalat magrib kemarin. Tapi, tentu saja minus Papanya yang belum pulang dari kantor.

Setelah melalui pembicaraan dan perdebatan yang cukup sengit dan ilmu tingkat tinggi.......he he he .....bombastis ya? Maka kami memperoleh kesepakatan bersama. Semua sudah dibicarakan sehingga mencapai kata sepakat. "Musyawarah untuk mufakat" telah tercapai. Tidak ada gontok-gontokan, tidak ada issue suap maupun pelicin, semua mulus. Nggak ada pula yang "demo" menentang ataupun mendukung isi putusan.

Walaaah.......emang membicarakan apaan seh? Heboh amir ya! Xi.....xi.....xi...... ya iyalah......masa ya iya donk!

Kemudian, kami langsung melaksanakan tugas masing-masing yang tadi sudah disepakati, tanpa menunggu disahkannya surat keputusan dan ketetapannya. Tuuuh......kan...... berlianku jauh lebih hebat dan bertanggungjawab dibanding aparat pemerintahan manapun. Ha ha ha.....jangan protes dong...................

O iya, Rafi, ganteng terkecilku bertugas membuat notulen rapatnya. Sejak awal rapat dia sudah siap dengan kertas dan alat tulisnya. Lalu dengan serius dia mencatat segala pembicaraan penting, terutama keputusannya.

Pagi ini, aku melihat hasil rapat sudah ditempel di pintu kulkas dengan magnet bergambar kapal spido yang tengah mengarungi sungai Rotherdam. Hiks....... jadi pengen ke sana lagi.......ngajak semua berlianku.

Mas Hafizh bertanggungjawab atas kebersihan lantai
Mas Farras bertanggungjawab atas kebersihan alat makan dan masak
Mas Rafi bertanggungjawab atas kerapian meja, rak buku, dan rak sepatu
Adek Vania .............................. DICIUM!!


Lho.......lho......lho........ sepertinya tidak ada kesepakatan seperti itu??!! Walaaaah.......ini pasti ulah Mas-Masnya tanpa sepengetahuanku maupun Princess.

"Ha ha ha........ memang itu kesepakatan kami bertiga, Ma. Yaaa..... sebagai imbalan atas kerja keras kami. Secara Ma, yang paling banyak membuat kotor dan berantakan itu kan Adek. Ya kami yang bersihkan dan rapikan. Belum lagi kami harus menahan gemes saat kami kerja adek ngerencokin."

Begitu Mas-Masnya tergelak saat melihat keherananku membaca hasil rapat (sepihak) itu.

Walaaaah..........berlianku memang selalu indah. Keep shining...................

Selamat Hari Raya Iedul Fitri, Mohon Maaf Lahir Batin.

Jumat, 26 September 2008

BERLIANKU SHALAT JENAZAH

Hari ini hari Jum'at. Seperti biasa jika libur sekolah, berlianku akan segera berhamburan keluar rumah menuju masjid jika sudah mulai ada suara mengaji dari speaker masjid meski belum ada kumandang adzan.

Yah.....mereka memang tidak peduli meski belum banyak jama'ah yang datang. Yang ada baru segelintir orang, itupun rata-rata para pinisepuh alias yang sudah "senior sitizen". He he he........ berlianku memang sangat cemerlang. Selalu berkilau.

Tinggalah Princess kecil yang akhirnya menyerah dan memaklumi jika dirinya nggak bisa ikutan Mas-Masnya shalat Jum'at di masjid. Tadinya sih......... protes habis karena Masnya nggak mau ngajak dia shalat ke masjid seperti biasanya jika shalat fardlu. Apalagi tidak ada Papa di rumah. Vaniaku selalu saja bisa membedakan kapan dia bisa ngotot untuk ikut dan kapan mesti menyerah. Ha ha ha .......... dia kan berlian juga.........

Dari rumah, kami berdua ikut menyimak jalannya shalat Jum'at. Dan si Adek...... shalat juga mengikuti berjama'ahnya orang-orang di masjid. "Aaaaamiiiin......." begitu dia akan menyahut jika imam sudah sampai di akhir surah Al Fatihah bacaannya.

Kok....... sudah selesai shalat jama'ah tapi hanya Mas Farras yang pulang? Heiii.... dia pun berhenti di teras lamaaaa sambil memandang ke arah masjid. Waaah.....waaah..... ada apa nih?

"Assalaamu'alaikuum..........."
"Wa'alaikum salaam........ada apa cintaku? Kok tadi berhenti di teras lama?"

Dia hanya tersenyum lalu menghilang ke kamarnya. Nggak lama aku mendengar adanya announcement akan diadakan shalat jenazah. O, rupanya 2 berlianku menunggu shalat jenazah terselenggara karena mereka hendak ikut menyalatkan almarhum.Dengan muka penuh penyesalan Mas Farras keluar kamar dan menyatakan penyesalannya sudah pulang duluan.

"Yaaa..... aku lupa, Ma. Nggak ikutan nyalatin jenazah. Padahal tadi aku shalat Jum'at di sebelah jenazah yang disemayamkan. Pantesan Mas Hafizh dan Adek Rafi kok nggak langsung pulang. Nyesel deh kehilangan pahala."

"Assalamu'alaikuum.........."
"Assalamu'alaikuum.........."
"Wa'alaikum salaam.......... shalat jenazah ya Mas?"
"Iya donk, biar dapat pahala banyak. Ramadhan lagi, Ma."
"Mas Rafi nggak takut apa sama jenazah?"
"Kenapa mesti takut? Kan jenazah itu manusia tapi sudah meninggal, nggak perlu takut. Kalau dia hidup kan kita juga nggak takut, apalagi sudah meninggal. Nggak bisa gerak aja bahkan."

Hm.......bijak sekali berlianku ini, aku bangga dengan berlian-berlianku. Karena tadi aku mendengar anak-anak seusianya yang menyatakan ketakutannya saat melihat jenazah yang diantar ke masjid untuk dishalatkan. Mereka "heboh" saat mengatakan takut pada jenazah tadi. Seolah begitu seramnya orang yang sudah meninggal itu.

Berlian berlianku memang selalu bersinar terang dan indah. Keep shining...........

Kamis, 25 September 2008

BERLIAN SULUNGKU & MOTOR 2

Hm.....sudah pernah baca ceritaku tentang dia kan? He he he.....proposal untuk mengendarai sepeda motor ke sekolah ternyata terus dia gulirkan. Saat aku pergi ke LN selama sebulan, dia mencoba meloby Mama, Si Nenek, agar dibolehkan naik motor ke sekolah. Ha ha ha.....Mama mertuaku itu memang TOP BGT !! Bisa diajak kompakan.

"Kalau Nenek ijinin Mas Hafizh naik motor ke sekolah, Mama kamu sedang nggak ada, mana kamu nggak ada SIM, dan kalau terjadi apa-apa, Nenek nggak akan pernah bisa memaafkan diri Nenek sendiri. Hafizh mau Nenek merasa bersalah seumur hidup?"

Demikian jawaban diplomasi Neneknya akan permintaan berlian sulungku ini. Yah......mana mungkin anak gantengku tega setelah Neneknya bilang begitu? Secara, dia memang berlian. Nggak akan melawan kalau dilarang orangtua.

Suatu sore, dengan manjanya dia melobbyku saat aku di kamar. Berbagai jurus rayuan mautnya dia lancarkan ke Mamanya yang memang selalu sayang sama dia, namun berusaha tetap pegang prinsip. Waduuuuh........susah juga neh...........

"Mamaa....... naik motor ke sekolah ya......biar irit, cepet, bisa bantuin Mama lagi, antar Dek Farras. Mama nggak usah terlalu cinta deh sama aku. Lepasin aja naik motor, hati-hati kok. Nggak bakalan grusa grusu seperti pengendara motor lain yang Mama lihat di jalan kalau Mama nyetir mobil. Ok??"
"Hmm...... gimana ya, Mas Hafizh kan belum punya SIM."
"Kalau punya SIM boleh dunk?"
"Ya sudah gini aja, Mas Hafizh urus aja SIM nya. Tapi lewat jalur yang bener ya."
"Asyiiik........ aku kan diijinin polisinya untuk ikutan cari SIM kolektif meski umurku belum 17. Katanya karena aku aktif di organisasi dan bertanggungjawab."
"Ok..........ikut aja. Kalau Polisi mengijinkan ya diurus aja."
"Whaaaa.......gitu donk, Mamaku memang cantik, hebat, TOP deh!"

Beberapa hari kemudian..........setelah berlian sulungku memberikan syarat-syarat berupa dokumen akte, KTP Bapak Ibu, KK, dll ke polisi.....

"Maaa...... aku belum bisa ikutan urus SIM kolektif." Sedikit manyun......
"Kenapa cinta Mamaa............."
"Karena umurku bahkan belum sampai 16 tahun. Lhaaa yang dibolehin paling tidak ya 16 tahun lebih. Nggak papa belum 17 kalau aktifis seperti aku."
"Trus gimana?"
"Ya sudah nggak papa. Tahun depan aja aku baru urus SIM."
"So,.......belum boleh naik motor ke sekolah ya...."
"Ya iyalah.......masa ya iya donk. Secara......duren itu dibelah.....bukannya dibedonk........."

Ha ha ha........berlianku, indah sekali, keep shining.............

Rabu, 24 September 2008

Mengatur Pola Tidur Si Kecil Saat Berpuasa

Oleh : Dr. HANDRAWAN NADESUL
--------------------------------------------------------------------------------
BENAR. Pola tidur anak berubah selama menjalani puasa. Selain itu, lama tidur anak pun cenderung berkurang. Padahal kebutuhan tidur anak lebih besar dibanding orang dewasa. Sebaiknya kecukupan tidur anak jangan sampai berkurang selama berpuasa agar tidak mengganggu pertumbuhannya. Saat tidur lelap, pertumbuhannya berkembang secara laju karena adanya hormon pertumbuhan (human-Growth Hormone, h-GH). Kekurangan tidur sedikit banyak mengurangi laju pengeluaran hormon itu.

Berpuasa berarti memindahkan jadwal makan dan jam tidur juga. Anak harus bangun lebih awal. Kekurangan tidur selagi dinihari tentu tidak selalu dapat dilunasi dengan menambah jam tidur siang harinya. Mengapa?

Kita tahu sepanjang masa tidur malam, ada dua fase berlangsung. Fase REM (rapid eye movement) dan fase NREM (non-rapid eye movement). Tidur yang sehat itu menempuh empat-lima kali fase REM. Jika fase REM tidak berlangsung, maka kualitas tidur menjadi tidak sehat. Orang merasa tidak cukup tidur, kendati masa tidurnya sudah terpenuhi.

Kebutuhan akan tercukupinya tidur fase REM menentukan kualitas tidur. Hal yang sama terjadi jika harus bangun untuk sahur. Namun tentu tidak selalu terjadi saat bangun sahur tepat pada saat fase REM sedang berlangsung. Oleh karena jadwal bangun, dan jadwal tidur berubah, maka pola tidur perlu ditata ulang agar tidak sampai kualitas tidur berkurang. Bukan lamanya tidur benar yang perlu diperhatikan, melainkan apakah fase REM terpenuhi sepanjang tidur itulah. Selama fase tidur REM orang merasakan tidurnya lelap. Pada fase ini mimpi lazimnya hadir.

Oleh karena sehabis sahur dianjurkan kembali tidur, paling tidak menambah kuantitas tidur. Ekstra tidur siang sungguh dibutuhkan. Anak sekolah dasar sekurang-kurangnya masih membutuhkan 8-10 jam tidur setiap harinya.

Upayakan tidur malam dipercepat bila biasanya pukul sepuluh, ajukan menjadi jam sembilan. Jika harus bangun sebelum pukul empat dini hari, dan bisa tidur satu-dua jam lagi sebelum siap bersekolah, maka kecukupan tidur anak harus dibayar sedikitnya dua jam waktu siang harinya. Tidur yang sehat itu selain cukup lama tidurnya, harus lelap pula. Maka suasana tidur siang harus diciptakan agar tidak mengganggu selama masa tidurnya. Untuk itu perlu dibangun suasana tenang, jauhkan dari suara gaduh, dan ciptakan kondisi nyaman (hawa ruangan), dan tempat tidur yang bersih.

Selasa, 23 September 2008

ADEK KALAU PINTER JANGAN KEPINTERAN !!!

Mas Rafi selalu gemes kalau lihat adeknya. Walah....katanya sih, dia ngebayangin adeknya aja, sudah bisa gemeretuk sendiri giginya saking gemes. "Adek itu memang sangat lucuuuu, gemes nih Mas jadinya. Adek itu seperti magnet, dan Mas adalah besinya yang selalu tertarik mendekat ke magnet itu." Begitu dia berkomentar.

Karena gemesnya tadi, seringkali dia membuat Vania kesel, nangis, atau bahkan lari terbirit-birit takut di "soen" lamaaaa banget sampai risih. "Jangan Emaaaas......." Princess kadang ikutan gemes lalu nggigit atau cubit Mas Rafinya. He he he...... Masnya tetep gemes meskipun sambil meringis kesakitan dicubit tangan mungil nan cantik milik adeknya.

Si Cantik ini memang sudah sangat banyak kemampuannya. Berbicara.....wah, sudah ahli dia. Dia sudah bisa diajak bercakap-cakap, berkomentar, menentang, meminta, menyetujui atau tidak, bahkan protes dengan bahasa verbal yang jelas dan dimengerti orang lain. Jika meminta sesuatu, dia akan menolak dengan mengatakan "Bukan yang ituuu....." Sampai dia mendapatkan apa yang dia inginkan dengan tepat, dan mengatakan; "Iya, betul, itu!" Tegas be'eng!

Jika tidak bipenuhi keinginannya, dia juga bisa protes. Namun, jika aku jelaskan mengapa dia tidak bisa mendapatkan keinginannya itu dengan alasan yang masuk akal, dia akan mengerti, maklum, dan bisa menerima. Meskipun seringkali dia akan mencobanya kembali di lain waktu. He he he ......... itu namanya berpendirian, punya prinsip, atau........keras kepala??? Ya pokoke nyoba lagi ....dan lagi.....

Saat itu dia baca majalah Bee nya Mas Rafi. Hm.....dia baca tentang kerangka berbagai hewan purba. Saat lihat kerangka dinosaurus, dia mengatakan kalau itu gambar kuda.

"Mamaaa......lihat, ada gambar kuda. Adek mau naik kuda."
"Mana coba Mama lihat."
"Ni diaaa......." Dia menjawab sambil menyodorkan majalah yang sudah terbuka di halaman yang ada gambar dinosaurusnya.
"Deek.....ini bukan gambar kuda, tapi gambar dinosaurus."
"Ini kuda, Mamaaaa........tuh.....lihat!"
"Cintaku.....memang seperti kuda juga, kakinya empat, berdirinya seperti kuda, tapi coba aja lihat, beda kan, sama kuda?"
"Ndak, Mamaaa.......ini kuda, KUDA."

Ha ha ha .....karena memang belum pernah lihat dinosaurus, atau entah karena apa, dia tetep pada pendiriannya, itu adalah kuda. Aku nggak mau juga bilang dia bener karena memang dia salah. Tapi aku nggak mau mengusik kekuatannya pegang pendapat. So, aku soen aja dia dengan gemes penuh sayang.

Lain kali lagi, dia keluar masuk kamar Mas-Masnya. Secara, dia sudah tahu dan bisa buka tutup pintu sendiri. Tentu saja Mas Masnya marah adeknya bolak balik seperti itu. Belum lagi dia suka ambil barang-barang dari kamar Masnya atau ninggalin barang lain di situ. Yang terpenting, Masnya nggak mau adek kejepit pintu.

"Adeek.....jangan bolak balik gitu.....kalau mau masuk ya sudah di sini aja, kalau mau keluar ya di luar aja........"
"Apa Maaas........?" Eeee....dia malah tanya dengan manjanya.
"Adek itu jangan begitu.....Mas jadi gemes nih. Jangan mentang-mentang lucu yaaaa...ayo pilih di dalam atau di luar?"
"Salamikuuum........., Maaaas........Adek mau masuk niiih....... bukaaa......"
Ha ha ha .....dia sangat marah saat Masnya nggak mau bukain pintu.

Kemarin, si Mbok naruh setrika panas di lantai kamar setelah selesai setrika. Memang sudah nggak nyambung listrik, tapi kan masih panas juga. Lhaaa......secara, Princessku mengira kalau ditaruh di tempat terjangkau olehnya, artinya nggak bahaya.

"Mamaaaa......panas cekalii.......sakiiiiit............"

Waduuuh.....ada apa itu ya? Aku langsung melesat ke arah Vania. Masya Allaah..... dia pegang setrika yang masih panas, yang ditaruh sembarangan oleh si Mbok. Hhhhh........ aku marah seperlunya sekedar dia nggak ngulangin kecerobohan ini ke Mbok. "Lha saya sudah bilang ke adek jangan ke kamar, Bu." Oalah Mbooook..... lha kok gitu sih? Ya naruhnya jangan sembarangan gitu. Jangan cuma bilang ke adek jangan dekat, tapi tetep taruh sembarangan.

"Biasanya Adek dikasih tahu aja sudah nggak dekat-dekat."

"Adek itu memang kepinteran, Ma. Jadi si Mbok ngira Princess kita ini memang super duper pinter, nggak perlu setrika panasnya disimpan dia nggak bakalan dekati. Tapi, Mboook.......Adekku tetep masih bayi. Belum sampai 2 tahun, masih lama 2 tahunnya. Jadi tetep kita yang harus hati-hati."

Begitu Mas Rafi komentar bijak, saat pulang sekolah mengetahui adek tercintanya tangannya sakit kena setrika panas. Mas Farras yang sudah libur, tadi ikut repot harus gendong adeknya yang memang akan keluar manjanya jika sakit. Dia seenaknya minta gendong siapapun yang dia pilih. Ha ha ha .....semua mesti "ready".

Seharian Vania rewel dan mengeluhkan tangannya panas, sambil tangan kirinya yang kena setrika itu dalam posisi setengah ke atas dengan lentiknya. Lucu aja sih.

Setelah dia nggak terlalu merasakan panasnya, dia kembali ngeblend dengan Mas-Masnya. Hm......dia lupa akan panasnya tadi. Tapi....... jika dia ingat langsung datangi aku dan minta ditiup tangan kirinya. Saat datang posisi tangan kiri tidak lupa kembali lentik setengah ke atas.

"Ha ha ha........adek itu memang pinter Ma, kepinteren malah. Dia tahu gimana bikin Mama sedih dan kasihan lihat dia dengan posisi tangan seperti itu. Seolah masih sangaaat kesakitan. Padahal Ma, di kamar tadi tangannya sudah dia pakai buat main dan pegang-pegang apapun. Itu hanya trik dia untuk menarik simpati Mama."

Mas Rafi dan Mas Farras tergelak melihat tingkah manja adek tercintanya itu.

Senin, 22 September 2008

Dukungan Bagi Si Kecil Selama Berpuasa

Oleh : Dr. HANDRAWAN NADESUL
--------------------------------------------------------------------------------

BERPUASA bagi si kecil sebuah pembelajaran. Bukan saja badan dilatih sejak dini untuk berdisipilin dalam hal makan, minum, melainkan dalam hal mengendalikan emosi juga. Sejumlah sisi positif bisa dipetik dari membiasakan anak ikut berpuasa sejak kecil.

Namun yang tidak boleh terjadi, kegiatan berpuasa mengganggu kesehatan jasmani maupun jiwanya. Anak tidak boleh sampai mengalami stres selama berpuasa. Untuk itu perlu dipersiapkan, agar asupan menu harian tidak berkurang, tidak pula sampai berlebihan. Kecukupan porsi gizi anak maupun kelengkapan zat gizi yang harus dipenuhi.

Sebaiknya, anak menjalani kegiatan berpuasa tanpa merasa dipaksa, dan untuk itu anak perlu diajak memahami makna puasa, dan itu dijadikan persiapan awal yang diperlukan. Secara medis pun berpuasa tentu menyehatkan, selama kegiatan itu mengikuti kaidah gizi.

Jadi ketika anak meminta untuk ikut melaksanakan ibadah berpuasa, biarkan anak menempuhnya tanpa perlu adanya hambatan, atau larangan. Tugas ibu untuk selain mempersiapkan, juga menciptakan kondisi agar tidak menganggu kesehatannya.

Soal bangun lebih dini, dan jadwal makan yang berpindah waktu, itu yang menjadi masalah yang bukan saja pada usia kanak-kanak. Namun perlu disadari kalau anak tentu, lebih sulit bradaptasi menghadapi perubahan kondisi seperti itu. Anak butuh waktu tidur lebih panjang dibanding orang dewasa. Maka jangan sampai kecukupan tidur anak berkurang karena harus bangun lebih pagi. Lunasi kekurangan tidurnya dengan menambah tidur siangnya.

Upayakan pula agar menu sahur dan waktu buka sama lengkapnya dengan menu harian, mengingat zat gizi diperlukan untuk mendukung pertumbuhan. Tidak perlu berlebih, namun tetap sesuai dengan kebutuhan fisiknya. Memberi porsi berlebihan selama berpuasa justru menambah persoalan pada berat badan nantinya.

Peran ibu dan ayah juga untuk tetap memberi dukungan sekiranya anak mulai merasakan betapa beratnya melakukan kegiatan berpuasa. Dalam masa berpuasa, mungkin muncul masalah, mulai dari persoalan gampang mengantuk, sampai tak tahan merasakan lapar, terlebih haus.

Selama keluhan yang muncul tidak mengganggu, dukungan untuk tetap melanjutkan berpuasa tidak boleh sampai padam. Tentu ibu perlu jeli melihat kapan berpuasa sudah mulai mengganggu kesehatan anak. Keluhan nyeri lambung yang berlebihan, menjadi petunjuk anak tak tahan lagi menahan rasa laparnya.

Maka ada baiknya memastikan kalau lambung anak tidak bermasalah sejak di awal hari puasa. Demikian pula halnya dengan kecukupan asupan cairan. Tubuh anak berbeda dengan orang dewasa dalam hal kebutuhan cairan. Proporsi kandungan cairan tubuh anak lebih besar dibanding orang dewasa. Maka anak lebih rentan terhadap kekurangan cairan.

Bila asupan cairan selama sahur tidak mencukupi, tubuh anak bisa berisiko terancam kekurangan cairan (dehidrasi). Kondisi begini tentu tidak menyehatkan jika berlangsung setiap hari. Bibir kering, tidak berkeringat, kulit kering, jarang buang air kecil, adalah tanda tubuh anak kekurangan cairan.

Selama hal-hal semacam itu semua tidak ada, dan anak kelihatan segar, tetap beraktivitas, bukan halangan untuk melanjutkan kegiatan berpuasa. Namun bijaknya, jangan paksa anak menunaikan penuh hari puasanya kalau ia sendiri sudah “menyerah”.

Jumat, 19 September 2008

ZAKAT.....PART 4

Uang simpanan, kalau disimpan di bawah bantal, ya malahan harus ditunaikan zakatnya atas seluruh uang itu diambil % nya. Hitungannya lihat ketentuan fiqihnya ya..... Naaah.....kalau uang itu disimpan di bank, yang sebenarnya ini mengalihkan dari "idlle" kalau disimpan di rumah ke sektor produktif. Karena uang yang disimpan di bank logikanya akan dipakai oleh orang lain berusaha dan menghasilkan. Makanya kalau uang disimpan di bank hanya dikenakan zakatnya atas "hasil" nya saja dikalikan % zakatnya.

Heiii......masuk akal dong! Dengan demikian, zakat akan memindahkan harta dari idlle ke produktif. Karena kalau idlle ya akan "habis" dengan system zakat ini, karena seluruh pokok akan dikenakan zakatnya. Sedangkan jika produktif hanya dikenakan zakat atas hasilnya saja. So, dengan zakat akan mengindarkan seseorang "menumpuk" hartanya tanpa memberi manfaat bagi perekonomian umat.

Aku pernah baca risalah zakat yang mengatakan uang simpanan dimanapun, termasuk deposito bank, harus dikenakan zakatnya dari seluruh pokok + hasilnya. Haaa..... masa sih?? Kayaknya nggak deh! Mana 10 % lagi! Kira-kira si penulis risalah itu jika punya deposito banyak mau nggak dipotong tiap tahun 10% dari pokok + hasilnya untuk bayar zakat?? He he he.....sepertinya belum tentu ya?

Kalau pendapatku sih, ya yang harus dizakati ya hasil dari deposito itu. Karena dia sudah merelakan uangnya dipakai orang lain untuk produktif, maka dia hanya harus membayar zakat atas hasil dari deposito tadi.

So, prinsipnya selalu sama. Kalau harta produktif hanya akan dikenakan zakat atas hasilnya, namun harta iddle harus ditunaikan zakatnya secara keseluruhan. Sehingga, diharapkan nantinya seluruh harta akan menjadi produktif, tidak ada cerintanya ada harta umat Islam yang iddle, numpuk tanpa memberi manfaat pada umat.

Coba......di dalam Islam, zakat contohnya, diajarkan bagaimana seharusnya kita selalu me "LEVERAGE" harta yang kita punya agar lebih memberi manfaat. Ilmu ini sudah diajarkan sejak rukun Islam turun. Wuih......hebatnya........

Kamis, 18 September 2008

ZAKAT.........PART # 3

Hai......ketemu lagi.........
Hari ini kita terusin obrolan kita tentang "zakat". Hm......hari ini kita bahas sebenarnya harta apa saja sih yang harus dizakati itu? Waaah...... berat amat ya? Eh, tapi kita ngomonginnya nggak yang berat-berat lho. Kalau yang berat-berat..... aku juga nggak ngerti! Aku cuma bisa ngomongin.......lagi-lagi secara logika aja. Kalau hukum fiqihnya.............kelaut aku!!!

Kan ada tuh ketentuan harta apa aja yang dizakati, setelah mencapai seberapa harus dizakati, berapa dan bagaimana cara menghitung zakatnya, dsb. Lha.....yang itu sih baca sendiri aja ya di berbagai literatur tentang zakat sudah ada. Malahan sekarang banyak orang atau lembaga yang sudah mencetak dan menyebarkan secara gretong, buku kecil "Risalah Zakat".

Asumsi, yang kita omongin adalah harta yang memang sudah memenuhi ketentuan harus ditunaikan zakatnya. Sepakat dulu ya.......DEAL!!! Ha ha ha........yang nggak setuju jangan diterusin deh bacanya.

Penghasilan

Menurutku sih, kalau penghasilan itu zakatnya nggak usah tunggu setahun. Nanti ngitungnya ruwet lho. Belum lagi.......uangnya seringkali sudah habis! He he he..... ini pengalaman pribadi atau apa ya? Lagian, kalau nunggu setahun kan jadi banyak. Lhaaaa......berarti juga harus ngeluarin sekaligus banyak, padahal uangnya belum tentu ada. Hhhh........repot kan? Juga, kadang manusia itu gampang aja kalau harus mengeluarkan jumlah kecil, tapi kalau jumlahnya mulai besar.......wah....jadi “eman”, he he he........pelitnya kumat, gitu!

Jadi, mendingan langsung aja deh. Setiap mendapat penghasilan, dari manapun, ya hitung n tunaikan langsung zakatnya. Beres kan? Ringan juga, karena kita keluarkan saat terima. Jadi.....masih "pegang" uangnya kan.......

Ilustrasi

Bulan ini tanggal 5 dapat gaji Rp 10.000.000,-,
bayar zakatnya 2,5% X Rp 10jt = Rp 250.000,-
Tanggal 15 ada honor sebagai pembicara seminar Rp 1jt
langsung bayar zakat 2,5% X Rp 1jt = Rp 25.000,-
dst.

Rumah dan kendaraan

Menurutku, harta yang harus ditunaikan zakatnya setiap tahun adalah harta yang idlle, "hasil" dari harta produktif, dan harta ini tentu saja harta selain yang memang merupakan kebutuhan pokok kita.

He he he........bingung? Pegangan donk!
Maksudku gini, harta yang merupakan kebutuhan pokok kita, misalnya rumah yang kita tempati, kendaraan yang memang kita pakai untuk keseharian, eit.....jangan trus kalau mobilnya banyak dipakainya gonta ganti biar dianggap semua pokok ya! Ya kalau seorang ya mestinya satu aja ya yang pokok. Yang lain mah hobyy namanya, koleksi gitu, so......bayar zakatnya atas harga pasarnya ya.

Jangan juga rumah dan kendaraan satu-satunya, dipakai untuk tempat tinggal dan transportasi sehari-hari, eee.... disuruh bayar zakatnya. Malah ada yang bilang zakatnya 10% lagi. Waduh, masa sih Allah setega itu? Lha kan punya rumah and kendaraan belum tentu punya uang segitu besar juga. Nggak mungkin Allah memerintahkan muslim bayar zakat supaya miskin, kan?

Kalau rumah punya lebih dari 1 tapi dikontrakkan, maka hasil kontrakan yang dikenakan zakat. Kalau hanya "dionggokkan" saja, maka zakatnya justru akan dikenakan atas dasar harga pasar dari rumah tersebut. Lha.....besar donk? Memang, makanya kalau punya harta lebih ya diusahakan aja. Jadi manfaat bagi orang lain juga kan?

Mobil atau kendaraan lain juga gitu. Kalau disewakan, maka yang harus ditunaikan zakatnya ya atas hasil sewanya aja. Tapi kalau dibiarin jadi “pajangan” alias hobby, ya harus ditunaikan zakatnya atas harga pasar kendaraan tersebut.

So, zakat juga mempunyai fungsi “menarik” harta iddle menjadi produktif.

Allah nggak suka hambanya “numpuk harta nggak ada gunanya, hanya untuk pajangan, hanya untuk koleksi, hobby, atau apapun namanya yang nggak produktif. Tapi, Allah tuh santuuuuun deh, caranya nggak langsung “ngelarang” tapi, dengan mengenakan dasar pengenaan zakat yang tinggi, sehingga harus bayar zakatnya tinggi juga.

Lha tinggal pilih to, mau bayar zakat tinggi boleh, mau memproduktifkan hartanya juga boleh. Lha semua akan membuat ekonomi umat “giat”, tidak melempem.

Hayoo.......bener nggak.........???

To be continued lagi yaaa.......................

Rabu, 17 September 2008

ZAKAT.......PART # 2

Hm.....aku janji nerusin ceritaku tentang zakat, kan?

Pacarku tercinta yang lumayan ngerti Bahasa Arab, pernah ngasih tahu aku apa artinya zakat. Tapi......aku lupa!! He he he.....mbuhlah apa artinya. Aku sih cuma menganalisa aja secara logika manusia, dengan nurani, mestinya sih Allah memerintahkan zakat dengan maksud tertentu. Karena zakat ini masalah harta, mestinya maksud dan tujuannya berkaitan dengan "ekonomi" umat.

Zakat Fitrah

Kalau zakat fitrah yang memang harus dikeluarkan setiap tahun menjelang Hari Raya Iedul Fitri ini, semestinya memang untuk konsumtif. Biar semua lapisan masyarakat bisa ikut merayakan Hari Raya, tidak lagi memikirkan akan makan apa di hari itu.

So, it's OK kalau zakat fitrah memang dibagi rata ke semua yang berhak menerimanya. Dan....mereka dipersilahkan membelanjakan untuk keperluan pokok di Hari Raya. Jangan juga dipakai untuk foya-foya, secukupnya ajalah. Kalau memang bisa berhemat, kenapa harus dihabiskan untuk sekarang? Muzzakinya aja juga berhemat, masa mustahiqnya malah berlebihan? Malu ah!

Zakat Maal

Lhaaa.....ini yang seringkali menurutku kurang tepat sasaran. Idiiih...... sok amat ya Dewi ini? Sok tahu.....gitu! Ha ha ha.......sorry, namanya juga analisa pribadi dengan sedikit pengetahuan agama dan ilmu ekonomi. Eeee....tapi coba aja deh dicermati ceritaku ini, analisaku ini, siapa tahu menginspirasi Anda sekalian untuk "berbuat". Ceileee........top dah!

Menurutku sih, yang namanya zakat maal itu tujuannya mengentaskan seorang mustahiq dari kemiskinan. So, jika seseorang di tahun ini menjadi mustahiq, maka diharapkan dengan diberikannya zakat maal ke mereka di tahun ini, maka tahun depan mereka sudah bisa menjadi muzzaki. Jadi, pemberian zakat maal ini bermanfaat secara langsung bagi kehidupannya.

Lho....carane? Nhaa.....ini gunanya zakat "ilmu". He he he .....nggak ada ya? Ya shodaqoh ilmu deh. Yang punya ilmu mbok ya dibagikan juga ke para mustahiq yang akan menerima zakat maal ini. Mustahiqnya juga jangan males belajar, jangan manja, jangan mengeksploitasi diri dan kemiskinannya. Allah doesn't like that! Bener nggak? Maksude, Allah nggak suka sama orang yang seperti itu. Eh....itu tadi "cara Inggris".

So, sebelumnya sudah ada training kepada para mustahiq. Bagi yang diperkirakan sudah siap, sudah OK lah, ini yang mendapatkan prioritas mendapat bagian zakat maal duluan. Dengan zakat maal ini dia harus mengusahakan, diberdayakan, agar ini bisa mengangkat kehidupannya sehingga tahun depan dia bukan lagi mustahiq tetapi sudah menjadi muzzaki. Kasih target, bimbingan, penguatan, dan pengawasan. Eh....evaluasi juga kalau ada yang nggak bisa mencapai target. Mesti ada "reward n punishement" nya juga atas keberhasilan ataupun kegagalan mereka. OK nggak??

Makanya, zakat maal ya nggak perlu dibagi krucil krucil yang akhirnya habis untuk konsumtif. Juga bukan dibagi ke perorangan; bapaknya dapet, ibunya minta, anak-anaknya ngantri juga, tapi.......semua lari ke konsumtif! Nggak Islam banget deh!

Zakat maal itu untuk tujuan produktif, untuk memberdayakan mustahiq agar menjadi muzzaki. Gitu lho. Makanya untuk menerima zakat maal ini sih sebaiknya melalui "seleksi" atas kesiapan mereka untuk amanah menerima zakat maal. Lho......jangan dikira amanah hanya ada di pundak muzzaki atau amil. Mustahiq juga mesti, harus, kudu, amanah atas zakat maal yang diterimanya to!

He he he......masuk akal kan ya, ideku ini?

Naah......ini juga masih to be continued ya.......tentang apa saja yang seharusnya ditunaikan zakatnya. He he he ........lagi-lagi ini menurut "pandangan" ku, analisaku, logikaku, seorang Dewi yang sakjane masih "minim" ilmu agamanya. Lha yang sudah pinter......monggo to dipun kritisi kanthi sae lan wicaksono.

Selasa, 16 September 2008

ZAKAT ......PART # 1

Waduuuuh......nggak terasa, bulan Ramadhan sudah melewati setengah perjalanan. Padahal, belum lagi sempat "berbuat" mengingat besarnya janji Allah akan "imbalan" atas amalan kita di bulan seribu bulan ini. He he he.......aku memang orangnya berpamrih. Ya, aku selalu berpamrih akan kasih sayang dan keridhoan Allah. Aku berusaha untuk tidak berpamrih pada yang lain selain Allah. Tapi kepadaNya.......aku selalu berpamrih, selalu berharap, selalu meratap, selalu mengemis.....cintaNya.

Badan-badan AMIL sudah mulai gencar memproklamirkan diri sebagai penerima..... eh maksudnya pengepul sekaligus penyalur zakat. Baik zakat fitrah maupun zakat maal. Demikian juga para penerima .... hm.......yang "merasa" mustahiq, juga mulai berduyun-duyun mendatangi tempat-tempat penyalur zakat. Mulai dari badan atau lembaga, masjid, sampai perorangan, sibuk menerima.......eh.....mengepul ya dan menyalurkan zakat fitrah dan zakat maal.

Aku nggak begitu tahu bagaimana lembaga amil menyalurkan zakatnya. Aku berharap mereka cukup amanah dan menyalurkannya dengan misi yang sesuai dengan maksud diwajibkannya zakat tadi. Dan......aku juga berharap mereka tidak "menitipkan" pesan alias iklan atas organisasi mereka dibalik penyaluran zakat yang mereka terima dari umat. Mmm.......boleh nggak sih "numpang beken" seperti itu? Seterah kaleee.....

Tapi aku juga mengenal perorangan yang selalu menerima eh....mengepul lah, dan menyalurkan zakat orang lain setiap tahun. Kadang juga perorangan maunya menyalurkan lagi zakatnya sendiri saecara langsung ke mustahiqnya. Entah mereka nggak percaya sama badan amil, atau karena hal lain. Aku nggak tahu yang sebenarnya, meski beberapa cerita alasan mereka ke aku.

Anehnya, kenapa yang menerima pembagian zakat itu dari tahun ke tahun orangnya itu-itu juga, bahkan makin nambah banyaknya. Lha terus apa ya fungsi dan misi zakat itu sebenarnya? Masa dari tahun ke tahun menerima zakat mulu sih? Lha apa gunanya donk zakat kalau si mustahiq selamanya mustahiq? Lha makin lama jangan-jangan makin banyak donk mustahiqnya??? Wuuiiiiih....... nggak Islami banget!!

Waaah.....sebenarnya sejak lama hal ini mengusik pikiran dan perasaanku. Nggak mungkin Allah menetapkan sesuatu tanpa tujuan "indah", namun hanya agar orang kaya berbagi dengan kaum dhu'afa. No way! Itu terlalu sederhana dan tidak mendidik. Mana mungkin coba, Allah memerintahkan sesuatu tanpa maksud, misi, dan filosofi yang mulia? Mana mungkin "hanya" sebatas memberi dari si kaya kepada si miskin???

Aku sih sangaaaat yakin akan adanya misi besar dari perintah membayar zakat ini. Mengentaskan kemiskinan, misalnya? Hm.......sangat mungkin lho. Tapii..... pengentasan kemiskinan tidak akan terjadi jika hanya dilakukan pemberian sebagian harta si kaya kepada si miskin setiap tahun, bukan? Pengentasan kemiskinan (dalam arti sebenarnya) tidak mungkin dengan mendidik si miskin menadahkan tangan tiap tahun, bukan? Ya pastinya, Allah nggak mungkin suka dengan "peminta-minta"......rutin lagi.

Naaah......untuk cerita selanjutnya........sabar ya......besok diterusin. Princessku mau minta ASI dulu. Nggak mau disambi ngetik dianya. Jadi.......sabar........

To be continued........ha ha ha....kayak blognya Rafi ya?

Senin, 15 September 2008

ASI, SEHAT, CERDAS,.......HAA.......POLYGAMI????

Sejak tahun 1992 aku kampanye ASI.........seorang diri!!! Ha ha ha.....sedih amat sih? Iya, memang seorang diri. Saat itu langkah yang aku tempuh dengan HANYA memberi ASI sampai 6 bulan banyak dicibir orang. Lha iyalah!! Dokter aja tahunya saat itu ASI eksklusif tuh hanya sampai 4 bulan. Kok berani-beraninya aku sampai 6 bulan.....lebih (hampir 7 bulan)? Ya karena aku merasa (nuraniku bicara) ASIku yang begitu suburnya itu untuk aku berikan sampai 7 bulan tanpa asupan lain masuk tubuh dempal berlianku. Aku sangat yakin akan "ajaibnya" cairan ciptaan Allah yang memang "khusus" diciptakan hanya untuk berlianku seorang.

Bayiku yang lahirnya hanya 2,3 kg dan panjang 47 cm, hanya dengan ASI dariku, beratnya 7,5 kg di umur 3 bulan!! Lha sayang to kalau 4 bulan sudah aku tambahi zat lain untuk "meramaikan" badan kerennya itu? Belum lagi betapa pesatnya kemampuan bayiku itu, baik motorik maupun kemampuan lainnya. Dia juga bisa dibilang nggak pernah sakit.

So, aku terusin sampai nyaris usia 7 bulan. Sesudah 7 bulan, aku mulai kenalkan dia dengan makanan tambahan pendamping ASI. Tapi namanya juga "pendamping ASI", ya yang utama tetep ASI......sampai usianya 2 tahun. Aku sama sekali tidak memberikan susu atau minuman lain selain ASIku sampai bayiku umur 2 tahun.

Waaah.....banyak banget perlawanan jika aku mengkampanyekan ASI, menganjurkan orang lain untuk memberi ASI pada bayi mereka, wah.......pokoke berat!!! Tapi aku tetep berkampanye sendirian, selalu memberi ASI untuk semua anak-anakku sampai 2 tahun, tapi tetep santun menyampaikannya. Aku tidak pernah sekalipun menyombongkan diri dan buah hatiku. Hei.....banyak faktor yang mempengaruhi "tumbuh kembang" seorang anak, bukan? Bukan hanya ASI saja. Jadi, ya bayi ASI belum tentu juga "lebih hebat" dari bayi non ASI. Lagian, Allah menilai proses kan??

Kenapa aku "nekat" seperti itu, sementara dokter saja tidak ada yang mendukungku? Karena aku melihat Allah memerintahkan; "Susukanlah anakmu hingga 2 tahun." Ya, hanya itulah dasarku untuk melakukan itu. Padahal, para ustadzah, penceramah agama, atau guru ngaji pun nggak ada yang menganjurkan hal itu. Ya sudah, mau masuk dari segi medis aku dimentahkan karena aku bukan dokter, dari segi agamapun aku bukanlah seorang ustadzah ...... apalagi terkenal. Entahlah, mungkin ada ilmu lain yang aku nggak nyampai.....nggak sehebat mereka.

Naaah....sekarang........orang sudah banyak yang tahu dan melakukan tentang penyusuan dengan ASI ini. Tapi kayaknya sih bukan karena aku ya? Sudah banyak dokter yang merekomendasikan. Tapi sayangnya.....mereka bilang ilmunya dari negara maju. Padahal ada di Qur'an.

Namun..........mereka (para pro ASI) seringkali "tidak santun", sok paling bener, sok paling pinter, waduuuh......keblinger deh. Mentang-mentang mereka merasa mendapat ilmunya dari seorang dokter kenamaan, atau hasil "ngelmu" dari rumah sakit terkenal. Belum lagi yang lalu menyombongkan (kadang nggak masuk akal) gara-gara ASI anaknya tuh "ajaib", super duper hebat, dll. He he he......itu juga kalau yang diomongin bener ya? Seringkali orang "lebay" juga sih.

Lhaaa.....menurutku ini juga salah! Dikasih ASI atau tidak, nggak berarti hasilnya "mencolok" gitu!! Hm.....kok sukanya mendramatisir gitu sih??? Lagian, bayi ASI dan bayi lain yang non ASI atau bayi lain lagi yang campuran, jelas nggak mungkin dibandingkan secara langsung. Kan banyak faktor lain juga yang mempengaruhi. Ada pola asuh, lingkungan, dll.

Kalau bisa sih ya bayi yang sama, pasti lebih baik jika dia pakai ASI sesuai anjuran Allah! Jadi, jika ada bayi yang ASI full tapi masih sakit-sakitan, tidak menonjol kemampuannya, maka jika dia non ASI, pasti lebih parah lagi keadaannya. Atau dia punya kemampuan yang kita orang dewasa belum bisa mendeteksinya.

Sebaliknya, jika ada bayi non ASI sehat, pinter, kalau ASI pasti lebih bagus lagi. Jangan juga berlebihan...... gitu! Kalau Allah ngendika 2 tahun, ya 2 tahun aja!! Nggak usah nambah-nambahi atau ngurangi. Jadi ciptaan itu mbok ya nurut aja sama penciptanya, ikuti saja "manual" nya. Nggak usah sok pinter deh. Juga nggak usah "menggurui" orang lain, merendahkan orang lain, apalagi mencemooh orang lain.

Terus, masalah penyusuan. Pernah dengar ada yang mengatakan Rasulullah disusui bukan oleh ibunya, dianggap ini nyunah. Lha apa iya sih? Bukannya sejak sebelum Nabi lahir, hal itu sudah biasa terjadi di Arab? Itu berarti bukan ajaran Islam kan? Tapi memang adat kebiasaan di sana turun temurun. Malahan begitu turun Islam, diatur yang namanya Ibu susu, saudara sepersusuan, dsb. Waduuuuh.....mbok ya lihat-lihat, pilah-pilah, mana yang memang ajaran atau contoh dari Rasulullah atau adat turun-temurun di Arab. Jangan di "gebyah uyah" deh!

Lagi, menurutku, aku yakin sekali, ASI itu memang diciptakan khusus untuk bayi yang dilahirkan seorang ibu dengan takaran yang sudah PAS. Yakin aja kenapa sih? Nggak ada ceritanya Allah itu dzalim, ada bayi yang diberi ASI cukup, ada bayi yang diberi ASI berlebih, lalu ada bayi yang diberi ASI kurang?? I don't think so. Semua bayi pastinya diberi sesuai kebutuhannya masing-masing, nggak lebih nggak kurang!! Kita orangtua hanya harus mengikuti sunatullahnya, nyiapin sarana agar bisa terjadinya dengan makan sehat, cukup, tidak stress, yakin, diberikan ke bayi setiap diperlukan, dll yang mendukung produksi ASI tersebut.

Lha kok ada juga aku dengar pendapat berkaitan dengan ASI, bahwa untuk menyiasati kecukupan ASI bagi bayi, salah satunya adalah dengan "polygami". Jadi bisa saling menyusui anak madunya. Walah.....walah........ketemu pirang perkoro to iki??? Kok propaganda polygami ikut pula "mengotori" niat baik memberikan ASI?? Nggak logis blass!!! Apalagi ilmiah.........jauh! Dari Hongkong? Ha ha ha.....niru istilah dari anakku. Maksudnya sih katanya nggak masuk akal.

Berarti berprasangka buruk sama Allah donk, bahwa ada bayi yang diberi ASI kurang, cukup, atau berlebih hingga bisa dibagi. Lagian, siapa yang bisa memastikan jika mereka (para istri yang menjalani polygami) bakalan bareng punya bayinya sehingga bisa saling berbagi ASI untuk bayi mereka? Kalaupun bareng, siapa yang menjamin ASI mereka ada yang berlebih hingga bisa berbagi? Lha kan katanya nggak yakin kalau semua bayi "dijatah" ASI yang cukup oleh Allah sehingga jika mereka mau dimadu agar bisa saling berbagi ASI untuk bayinya? Piye to iki???

He he he.......ternyata "mentah" ya propaganda polygami via ASI? Wis to, kalau mau polygami ya lakukan aja, nggak usah alesan macam-macam, nggak usah berdalil segala seolah tindakannya bla.....bla....bla.....

So, pemberian ASI itu hukumnya "wajib". ASI tidak lantas membuat anak kita "ajaib", karena sebenarnya semua anak itu sudah "ajaib" dari sononya. Kita orang dewasa di sekitarnyalah yang justru mengurangi atau menghilangkan keajaiban mereka. Lha masalah polygami ya nggak ada hubungan apa-apa sama pemberian ASI. Ra nyambung blass!

Minggu, 14 September 2008

MASAK BARENG PRINCESS

Princessku memang cantik, cerdas, wise, shalehah,.........waaah.....pokoknya perempuan sejati. He he he........siapa lagi yang muji kalau bukan Mamanya to? Ehem......ini juga bukan muji kok! Tapi do'a seorang Ibu untuk buah hatinya tercinta. Kalau Mas-Masnya bener-bener "gentlemen" maka Princessku ini bener-bener seorang "putri". Waaa....... selangit deh!!

Dia memang "putri" banget. Rajin shalat, .......ke masjid malahan, ikut Mas-Masnya yang juga sejak kecil kami biasakan untuk diajak shalat berjama'ah ke masjid.

"Cantik......tadi pagi kok nggak ikut shalat subuh di masjid?" Seorang Bapak suatu pagi menegur princessku ini. Ya, mereka sudah hafal kebiasaan anak-anakku, rajin shalat.......berjama'ah di masjid lagi! Meski jika suatu saat hanya ada 1 shaf jama'ah yang shalat di masjid itu, pastilah ada anak-anakku, berlianku, diantaranya.

Setiap Papanya pulang kantor, Princess selalu menyambut dengan senyum manis, riang penuh pengharapan, dan sambutan penuh cinta; "Papa pulang......". Segera dia cium tangan Papanya lalu dibimbingnya untuk duduk di sofa dan kemudian dilepaskan sepatunya. Dan Vania pula yang nantinya akan mengangkat sepatu Papanya untuk ditaruh di tempatnya.

Lalu, dengan alat masaknya yang terbuat dari plastik, ha ha ha.......ya iyalah.......orang itu mainannya, dia segera memasak dan membuatkan air minum serta makanan untuk Papanya. Tak lupa sambil masak sampai saat menghidangkan dia selalu menghibur Papanya dengan cerita keseharian dia, nyanyi, joget, ha ha ha.......memang lucu dia masak sambil lenggak lenggok sampai Papanya terkenang-kenang goyangan lucunya itu, termasuk "ngaduin" Mas-Masnya yang suka gangguin dan membuatnya terkadang nangis manja. Bahkan tidak jarang dia suapin Papanya dengan masakan dia yang sebenarnya "imajiner". Asyiknya lagi, peluk cium sering mengiringi "suapan-suapan" tadi. Waaaa.......Papanya serasa terbang ke syurga.

Naaah......mengenai masak memasak, dia juga selalu nimbrung saat aku masak beneran. Waaa....malahan dia selalu menjadi "pemeran utama", sedangkan aku hanyalah "figuran" di acara masak tadi. He he he.......memang selalu begitu. Duluuuu saat Mas Masnya masih kecil, seusianya, juga seperti itu. So, mereka akan lahap setiap makan karena merasa itu "hasil karya" mereka, dan sekarang setelah mereka remaja, mereka akan ringan tangan dan tidak canggung membantuku masak, atau malahan merekalah yang masak meskipun mereka semua laki-laki.

Princess akan semangat meracik masakan kami dengan menggunakan "pisau" plastiknya untuk memotong semua sayuran yang akan kami masak. Bisa dibayangkan.......sayuran akan dia potong sesuai selera dan sesuai kemampuan pisau plastik andalannya.

Hasilnya........tentu saja sangat "random". He he he......... ya sudah, aku rapikan sebisanya agar mendekati tujuan awal mau dimasak apa. Selebihnya........ yah...... Papa dan Mas Masnya harus rela menerima sayur dengan potongan "abstrak".

"Mamaaa.......ini pasti Mama masak dibantuin Princess kita ya? Iiiiih......bikin Mas gemes aja deh. Masakannya jadi keren gini? Potongannya amburadul, abstrak, tapi tambah enak kok, asal.............cium duluuuu......" Ha ha ha.....adeknya langsung terbirit-birit "ngibrit" karena tahu Masnya akan menyerbunya di pipi "inolnya" itu.

Kamis, 11 September 2008

SAMBAL IJO.......SEDAAAP..........

Ramadhan sering membuat selera makan saat buka dan sahur justru kurang bagus. Maklum, harus makan di jam yang tidak biasanya, sementara harus tidak makan di jam biasa makan. Ini membuat Mamanya mesti puter otak. Ha ha ha......Tiap hari mikirin, masak apa ya untuk buka and sahur hari ini?

Setelah masak udang goreng tepung dengan sayur bening atau sop yang sehat, mudah, praktis, seger, dan membuat berlianku begitu lahap menyantap hidangan setelah berbuka puasa itu. Lalu saat aku siapkan cumi sebagai teman nasi dan sayur sawi putih. Kemudian ikan tongkol yang hanya digoreng biasa aja. Atau tempe goreng tepung yang nggak kalah menarik minat mereka. Hei....sambel goreng atipun ternyata mampu menimbulkan selera makan mereka. Juga tahu putih bakso kuah ala DEWI. Xi....xi....xi....... Top margotop deh!!

Tahu nggak?.........Nggaaaak!!! He he he.......makanya aku kasih tahu ya. Karena mereka begitu bersemangat makannya, setelah shalat tarawihpun akan ada "episode" berikutnya. Lha......jatah untuk makan sahurpun sering kurang. Padahal aku sudah masak banyak. Yo wis, makan sahur seadanya, namun diiringi cerita menarik sebagai motivasi untuk berlianku tetep semangat makan sahurnya.

Setelah Ramadhan berlalu beberapa hari..........masak apa lagi nih??? Bingung deh! Lhaaa.....waktu belanja, ternyata Ibu-Ibu lain mengalami hal yang sama. Sama-sama bingung! Ha ha ha.........so, di depan tukang sayur hanya lihat-lihatan aja antara Ibu-Ibu, yuk sayur, dan.......sayuran yang dijajakan. Beruntung yuk sayurnya super baik hati. Dengan sabar ditunggunya sampai Ibu-Ibu mengambil keputusan mau masak apa yang berkolerasi dengan belanja apa.

Hmm.......ada tomat ijo yang seger dan terlihat cantik menggoda. Trus, cabai ijo dan rawit ijo sepertinya serasi sekali jika dikombinasikan. Matching, gitu. Pantes kalau mau disandingkan di mangkok. Tapi......aku masih nggak terpikir mau dimasak apa. Lha wong aku tuh kalau ambil istilah yang dipakai Ibuku suwargi, "Ora tau nginguk pawon." waktu sebelum menikah. Hi.....hi.....hi.....makanya beliau heran saat mirsani aku bisa masak. Lalu komentar beliau lagi; "Yo dasare bocah pinter, wayahe gelem masak yo langsung wasis." Ehem......jelas aja aku langsung besar kepala.

Nah.....berhubung ada bahan yang tadi menarik minatku, aku beli aja. Masalah dimasak apa? Ntar juga ada ide. Memang suka begitu......ala chef ternama. Kalau dimasak sambal ijo ala restoran padang gimana ya? Waduuuh.....aku nggak tahu ingredientsnya apalagi cara masaknya. Ya udah pakai logika aja deh.

Mmmmmm...........kalau rasanya seperti itu, mestinya bahan-bahannya seperti ini, cara masaknya seperti ini......bla....bla.....bla.....ulag.....uleg........Traaaataaa..... jadi deh. Waaah.....gimana rasanya ya? Tunggu aja nanti Magrib, apa komentar mereka atas masakanku kali ini. Tepatnya sih "percobaan".

"Mamaaa......sambel ijonya enaaaak banget. Restoran padang Sederhana aja kalah enak lho Ma. Ini sambel ijo "Mewah" ya Ma bukan Sederhana. Besok bikin lagi ya....."

Waaah.........sulungku memuji masakanku. Horeeee.........berhasil.....berhasil..... berhasil........Horeeee!!! So, sekarang aku punya tambahan resep rahasia; "Sambel Ijo".

Rabu, 10 September 2008

KAWAN SEJATI

Bulan Ramadhan, aku harus belanja untuk persediaan selama sebulan. Hm.......rasanya aku harus sendiri, nggak perlu nunggu suamiku tercinta nemani. Aku pergi hanya dengan Princess dan Gantengku, Rafi. He he he ........ucil dua-duanya ya. Nggak papa, sudah biasa begini. Anak-anakku yang besar verry sibuk. Maklum, semua aktivis sekolahnya.

Supermarket besar itu mengumandangkan lagu-lagu Islami yang enak didengar. Aku nggak begitu hafal dengan nama penyanyi. Asal enak didengar dan maknanya bagus, ya aku dengarkan saja sekalian mengambil makna dari kata-katanya.

"Kawan sejati hanyalah amaaal........."

Waduuuh.........aku makin menyimak lirik lagu yang bagus itu.

"Jika waktu trus berlalu......kawan sejati tinggalah amaal......."

Waaah..........aku langsung lemes, dan mengakui kebenaran lirik lagu itu. Ya, tidak akan ada lagi yang mau "menemaniku" nanti jika tiba saatnya, selain amalku.

"Ya Rabbi, aku sadar bener, nggak pantas sebenarnya aku mendapat kenikmatan kubur apalagi syurgamu. Tapiii......Engkau juga paling tahu kalau aku nggak mungkin kuat menjalani siksamu. Ampuni dosaku ya Allah........"

Begitu aku menyebut di dalam hatiku. Tak terasa airmataku sudah menetes. Buru-buru aku hapus, takut orang berprasangka macam-macam.

Barusan aku dapat e-mail dari seorang sahabat yang relevan dengan tulisanku kali ini. Mau ikutan baca? Bagus banget lho, untuk "siap-siap":

Indahnya malam pertama

Satu hal sebagai bahan renungan Kita...
Tuk merenungkan indahnya malam pertama
Tapi bukan malam penuh kenikmatan duniawi semata
Bukan malam pertama masuk ke peraduan Adam Dan Hawa

Justru malam pertama perkawinan kita dengan Sang Maut
Sebuah malam yang meninggalkan isak tangis sanak saudara
Hari itu...mempelai sangat dimanjakan
Mandipun...harus dimandikan
Seluruh badan Kita terbuka....
Tak Ada sehelai benangpun menutupinya. .
Tak Ada sedikitpun rasa malu...
Seluruh badan digosok Dan dibersihkan
Kotoran dari lubang hidung dan anus dikeluarkan
Bahkan lubang - lubang itupun ditutupi kapas putih...
Itulah sosok Kita....
Itulah jasad Kita waktu itu

Setelah dimandikan.. .,
Kitapun kan dipakaikan gaun cantik berwarna putih
Kain itu ....jarang orang memakainya..
Karena bermerk sangat terkenal bernama Kafan
Wewangian ditaburkan ke baju Kita...
Bagian kepala..,badan. .., Dan kaki diikatkan
Tataplah.... tataplah. ..itulah wajah Kita
Keranda pelaminan... langsung disiapkan
Pengantin bersanding sendirian...

Mempelai di arak keliling kampung bertandukan tetangga
Menuju istana keabadian sebagai simbol asal usul
Kita diiringi langkah gontai seluruh keluarga
Serta rasa haru para handai taulan
Gamelan syahdu bersyairkan adzan dan kalimah Dzikir
Akad nikahnya bacaan talkin...
Berwalikan liang lahat..
Saksi - saksinya nisan-nisan. .yang tlah tiba duluan
Siraman air mawar..pengantar akhir kerinduan

Dan akhirnya.... . Tiba masa pengantin..
Menunggu Dan ditinggal sendirian...
Tuk mempertanggungjawab kan seluruh langkah kehidupan
Malam pertama bersama KEKASIH..
Ditemani rayap - rayap Dan cacing tanah
Di kamar bertilamkan tanah..
Dan ketika 7 langkah tlah pergi....
Kitapun kan ditanyai oleh sang Malaikat...
Kita tak tahu apakah akan memperoleh Nikmat Kubur...
Ataukah Kita kan memperoleh Siksa Kubur.....
Kita tak tahu...Dan tak seorangpun yang tahu....
Tapi anehnya Kita tak pernah galau ketakutan... ..
Padahal nikmat atau siksa yang kan kita terima
Kita sungkan sekali meneteskan air mata...
Seolah barang berharga yang sangat mahal...

Dan Dia Kekasih itu.. Menetapkanmu ke syurga..
Atau melemparkan dirimu ke neraka..
Tentunya Kita berharap menjadi ahli syurga...
Tapi....tapi .....sudah pantaskah sikap kita selama ini...
Untuk disebut sebagai ahli syurga

Baca jika anda ada masa /waktu untuk ALLAH.
Bacalah hingga habis.
Saya hampir membuang email ini namun saya telah diberi anugerah untuk membaca terus hingga ke akhir.

ALLAH, bila saya membaca e-mail ini, saya pikir saya tidak ada waktu untuk ini....
Lebih lebih lagi diwaktu kerja. Kemudian saya tersadar bahwa pemikiran semacam inilah yang ....
Sebenarnya, menimbulkan pelbagai masalah di dunia ini.

Kita coba menyimpan ALLAH didalam MASJID pada hari Jum'at......
Mungkin malam JUM'AT?
Dan sewaktu solat MAGRIB SAJA?
Kita suka ALLAH pada masa kita sakit....
Dan sudah pasti waktu ada kematian...

Walau bagaimanapun kita tidak ada waktu atau ruang untuk ALLAH waktu bekerja atau bermain?
Karena...
Kita merasakan diwaktu itu kita mampu dan sewajarnya mengurus sendiri tanpa bergantung padaNYA.

Semoga ALLAH mengampuni aku karena menyangka... ...
Bahwa nun di sana masih ada tempat dan waktu dimana ALLAH bukan lah yang paling utama dalam hidup ku (nauzubillah)

Kita sepatutnya senantiasa mengenang akan segala yang telah DIA berikan kepada kita.
DIA telah memberikan segala-galanya kepada kita sebelum kita meminta.

ALLAH
Dia adalah sumber kewujudanku dan Penyelamatku
IA lah yang mengerakkan ku setiap detik dan hari.
TanpaNYA aku adalah AMPAS yang tak berguna.

Susah vs. Senang
Kenapa susah sekali menyampaikan kebenaran?

Kenapa mengantuk dalam MASJID tetapi ketika selesai ceramah kita segar kembali?
Kenapa mudah sekali membuang e-mail agama tetapi kita bangga mem "forward" kan email yang tak senonoh?
Hadiah yang paling istimewa yang pernah kita terima.
Solat adalah yang terbaik.... Tidak perlu bayaran , tetapi ganjaran lumayan.
Notes: Tidak kah lucu betapa mudahnya bagi manusia TIDAK Beriman PADA ALLAH
setelah itu heran kenapakah dunia ini menjadi neraka bagi mereka.

Tidakkah lucu bila seseorang berkata "AKU BERIMAN PADA ALLAH" TETAPI SENTIASA MENGIKUT SYAITAN. (who, by the way, also "believes" in ALLAH ).

Tidakkah lucu bagaimana anda mampu mengirim ribuan email lawak yang akhirnya tersebar bagai api yang tidak terkendali., tetapi bila anda mengirim email mengenai ISLAM, sering orang berpikir 10 kali untuk berkongsi?

Tidakkah mengherankan bagaimana bila anda mulai mengirim pesan ini anda tidak akan mengirim kepada semua rekan anda karena memikirkan apa tanggapan mereka terhadap anda atau anda tak pasti apakah mereka suka atau tidak?.

Tidakkah mengherankan bagaimana anda merasa risau akan tanggapan orang kepada saya lebih dari tanggapan ALLAH terhadap anda.

Aku berDOA , untuk semua yang mengirim pesan ini kepada semua rekan mereka di rahmati ALLAH.

(kiriman dari teman)

Selasa, 09 September 2008

NAIK BUSWAY DENGAN PRINCESS

Aku memang belum pernah ajak Vaniaku naik kendaraan umum hanya berdua saja di Jakarta. Eeeee.......waktu ada kesempatan, aku naik Busway......Trans Jakarta ya namanya.......saat akan ke daerah kota.

Waduuuh.......jadi seperti orang bloon deh. Ya akhirnya nanya sana nanya sini. Dari rumah naik metromini dulu ke terminal Pulo Gadung. Tadinya aku sempat sangsi, karena aku dulu melalui jalan itu saat berangkat kerja. Maceeeeet.......penuh sesak, panas. Pokoke hhhhhhh..........nggak janji deh!

Makanya aku memilih berangkat di jam "longgar" biar lebih nyaman. Bener juga sih, metromininya banyak kursi kosongnya, jalanan juga lumayan lancar. "Bu, berapa sih sekarang ongkosnya?" Aku berbisik ke ibu yang duduk di sebelahku menanyakan ongkos. Nggak enak rasanya kalau aku bayarnya salah karena aku dengar banyak harga berubah karena adanya kenaikan BBM. Sementara uangku bukan uang yang perlu kembalian.

Sampai terminal, aku "diarahkan" oleh orang di mana harus membeli tiket dan naik busnya. Pokoke.........udik be'eng deh!!! Ha ha ha.......namanya juga baru pertama kalinya. Baik-baik lho orang menolong kami tanpa diminta, memberi tempat duduk yang nyaman sebelum mereka sendiri mendapat tempat duduk, memberitahu nanti mesti turun dan ganti bus di Harmoni tanpa harus membayar lagi, dsb.

Waaah......ternyata naik bus ini nyaman, lancar, adem, longgar, tepat waktu, enak deh. Mana setiap halte ada announcementnya dalam 2 bahasa. Kereeen ya?? Jadi inget kalau di Rotherdam, Paris, Jerman, dan negara Eropa lainnya juga seperti itu. Tapi di sana menggunakan 3 bahasa; Inggris, Jerman atau Belanda, dan Perancis..... Seandainya semua angkutan umum di Jakarta seperti ini sampai ke seluruh pelosok perumahan.... pasti deh orang juga pada males bawa mobil ke kantor.

Tapi jangan pake naik metromini dulu. Harganya juga abonemen aja seperti di Eropa, kalau abonemen setahun murah banget. Naiknya sampai bosen!! Unlimited deh! Naik....turun.....naik.....turun.......teruuuuus aja juga nggak ada yang ngelarang. Ha ha ha........asal nggak ada urusan lain ya sepanjang tahun.

Sampai Harmoni, aku disuruh diem aja nunggu bus yang mau ke arah kota. Dan.....heiii.... karena aku bawa Princess, aku mendapat preveleges untuk naik duluan, nggak antri. Lhaaa.....sama juga kalau di sana tuh selalu deh.....kami didahulukan. Mulai nyebrang jalan, naik bus, kereta, sampai.......naik pesawat! He he he.......biarpun tiket kami kelas ekonomi, tetapi naiknya lebih dulu bahkan sebelum yang penumpang first class!! Pelayanan juga prima, selalu pertama sebelum yang lain mendapat layanan, meski secara urutan harusnya mereka duluan.

Aku harap, Jakarta nantinya akan seperti itu. Kendaraan umumnya nyaman, murah, tepat waktu, dan........jumlahnya cukup untuk melayani warganya sepanjang aktifitas mereka. Naaah......angkutan kota yang jelek dihapuskan aja, sopirnya dididik untuk jadi sopir angkutan pengganti tadi. Pemandangan pasti jauh lebih indah, nggak ada kendaraan umum ngetem, polusi terukur, orang nggak kemrungsung takut telat, dsb.

Waaah......kebayang enaknya hidup di Jakarta.

Senin, 08 September 2008

MENYANTUNI ANAK YATIM

Bulan Ramadhan, tentu saja hampir seluruh umat Islam merayakannya dengan menjalankan ibadah wajib, puasa Ramadhan. Hmmm.......janji akan pahala berlipat, hapusnya dosa, di bulan seribu bulan ini memang "ajaib". Umat Islam berlomba-lomba berbuat baik. Mulai dari menahan hawa nafsu, menjauhi perbuatan maksiat, menjaga aurat, sampai bersedekah.

Indah memang. Jika semua itu dilakukan dengan niat dan pelaksanaan yang baik dan benar tentunya.

Panti asuhan anak yatim dibanjiri para ahli sedekah, para dermawan, yang ingin menyalurkan infaq, sedekah, sumbangan, bantuan, dan istilah lain yang maksudnya adalah untuk menyempurnakan kesucian ibadah Ramadhan.

Waaah.......mereka pastilah sangat bersukacita menyambut kehadiran para dermawan ini. Kebahagiaan semestinya akan hadir di hati anak yatim mendapat perhatian yang besar dan banyak. Bukan mustahil mereka berbuka dan sahur dengan menu yang "mewah" setiap hari, sumbangan para dermawan.

Kenapa ya, pengurus pantinya tidak mengarahkan agar anak asuhnya tidak dibanjiri kemewahan sesaat sepaerti itu? Bukannya lebih baik dananya untuk keperluan lain yang lebih penting?

Heiii.......masjid-masjid dengan majelis ta'limnya tidak kalah bersemangat mengadakan acara buka bersama dan pemberian santunan kepada anak yatim ini. Berbondong-bondong anak yatim beserta keluarganya datang ke masjid unyuk menerima santunan. Bagus ya??? Kelihatannya sih iya. Tapiii.....

Saat aku lewat sebuah masjid yang setiap tahun rutin memberi santunan ke anak yatim itu..........

Kok, anak yatim dan keluarganya setiap tahun yang datang itu lagi itu lagi ya? Apa mereka nggak ada yang berubah menjadi mampu setelah sekian tahun selalu disantuni? Lhaaa.... ternyata aku curi dengar, ada yang menggunakan uang santunan untuk "nonton", ada yang menggunakannya untuk beli HP (bekas sih, tapi katanya miskin. Pentingkah HP?), ada yang menggunakannya untuk berpesta di restoran cepat saji saat buka (kalau masak jauuuh lebih sehat dan hemat), dll keperluan konsumtif yang sangat nggak penting bagi mereka. Selidik punya selidik, mereka melakukan itu setiap mendapat santunan, setiap tahun!!! Bukannya untuk memperbaiki hidupnya. O....M....G.....

Lalu, setelah acara selesai, banyak diantara mereka yang tidak shalat, membuang amplop sembarangan setelah uangnya diambil, dan tak jarang memaki karena uangnya dirasa kurang untuk membeli barang nggak penting "inceran" mereka!

Orang-orang yang sibuk bekerja juga masih sempat (disempat-sempatin) mengadakan buka bersama di panti asuhan. Mereka dengan semangat ingin "membahagiakan" anak yatim di panti tersebut. Sementara...............

Anak-anak mereka sendiri nggak pernah sempat berbuka puasa bersama mereka karena kesibukan mereka. Sedihnya anak-anak ini ya......Punya Ibu Bapak komplit, berkecukupan harta, tapi bahkan tersingkirkan dari hati dan perhatian orangtua mereka untuk sekedar buka puasa bersama orangtuanya. Tetapi orangtuanya menyempatkan berbuka puasa dengan anak yatim.

Ibu dan Bapak yang budiman,
Menyantuni anak yatim itu bagus. Tapi.......bagaimana jika kita menyantuni akhlaq mereka dengan ajaran dan didikan? Jangan ajak mereka berpesta pora, tapi berikan sumbangan sederhana diiringi nasihat dan ajakan mensyukuri nikmat yang ada?

Bapak Ibu yang mulia,
Membahagiakan anak yatim itu sangaaaat bagus. Tapi.......bagaimana jika kita bahagiakan anak-anak kita sendiri juga? Mereka adalah titipan Allah. Mereka juga butuh perhatian, kasih sayang. Mereka sangaaaat butuh kebahagiaan bersama ayah bundanya. Santunilah mereka dengan cinta kasih tulus orangtuanya, tidak hanya di bulan Ramadhan tapi juga bulan-bulan lain sepanjang hidupnya.

Minggu, 07 September 2008

BERBUAT BAIK ......KADANG...........TIDAK BAIK.......

Walaaah...........Dewi ini aneh-aneh saja! Mana ada perbuatan baik kok tidak baik???

Ha ha ha..........sabar donk ah! Memang ada kok, perbuatan baik sebenarnya tapi tidak baik!! Jangan bingung ya............

Gini nih misalnya; ada orang yang rajin shalat berjama'ah ke masjid. Memang sih niatnya tulus. Tapi, lama kelamaan dia tuh kan di "cap" shaleh sama orang-orang, nah......mulai deh riya'nya datang! Eee.....selanjutnya dia tuh shalat berjama'ah ke masjid karena riya'.

Terus ada lagi yang memang suka menolong. Lha tapi masa iya sih dia suka menolong orang lain tetapi tidak peduli kalau keluarganya sendiri perlu pertolongan. Lha kan namanya bukan baik dong! Lha bukannya yang utama itu menolong keluarganya dulu? Eeee.....usut punya usut.......(ha ha ha kok seperti kasus apa aja) ternyata kalau menolong prang lain kan pasti akan mendapat predikat "baik banget deh dia itu" dari orang yang ditolong tersebut. Kan pastinya orang itu akan cerita ke orang lain bagaimana baiknya sang penolong itu. Naaah....orang-orang akhirnya SELALU mencari sang penolong itu jika punya masalah. Lhaaa.....kan jadi "ngetop" sebagai orang baik. Nggak sempat lagi deh ngurusin kewajibannya sendiri.

Sementara, kalau menolong keluarga sendiri kan wajib hukumnya. Biarpun keluarganya juga berterima kasih dan menganggap dia baik, tapi kan orang lain bilang "wajar". So, sepertinya nggak "ngangkat" banget deh. We....jatuhnya lama-kelamaan males nolong keluarga. Malah, kadang lebih sibuk nolong orang lain. Lha......kalau keluarga protes akan dimarahi saking sudah jadi "penyakit" sikap lebih suka menolong orang lain tadi.

Lalu, puasa baik Ramadhan ataupun sunah. Nggak jarang lho itu dilakukan karena malu jika tidak, merasa bangga karena dianggap orang shaleh, atau alasan lain yang tidak baik.

Banyak lagi deh contohnya.

So, mumpung Ramadhan, kita mulai yuk berbuat baik yang tulus. Niatnya diluruskan. Prioritasnya diperbaiki, mana yang seharusnya didahulukan meskipun nggak ada "pujian". Trus, dijaga deh hatinya dari penyakit-penyakit hati. Juga dibiasakan agar tetap baik, lurus, sampai di luar Ramadhan. Sampai..........Allah memanggil!!

Sabtu, 06 September 2008

BUKA PUASA........HAAA???

Kemarin Princess ikut bangun sebelum sahur. Biasaa.... dia tuh kupingnya seperti aku. Pekaaaa banget. Secara, depan rumah masjid. Saat mereka bangunin orang untuk sahur, kan pake acara teriak teriak di speaker. Waaa......so pasti kalau aku nggak ada di sisinya ya Vania cantikku ini bangun deh!

Hm....rupanya dia menikmati banget ikutan kami makan sahur. Lha kan Mas Masnya yang super duper perhatian sama dia semuanya juga menyambut gembira kehadiran si Adek saat sahur. Tapi kok sesudah sahur dia tetep nggak mau aku ajak tidur? Lho, dia mau ikutan Mas-Masnya yang shaleh dan selalu nunggu shalat subuh berjama'ah di masjid, menunggu saatnya shalat subuh. Ya udah deh, ngeblend aja dia sama mereka.

Eee......habis subuh aku intip dia sedang duduk di sebelah Mas Hafizh yang sedang ngecek perlengkapan sekolah. Lucu banget mereka terlihat dari belakang sedang asyiiik banget. Layaknya dua sahabat sedang membahas sesuatu. Ya udah deh, sekalian aja kami drop Papa sama Mas-Masnya. Papanya pengen naik kereta api, kami drop di stasiun. Sedang Mas-Masnya kami drop juga sehingga tinggal sekali naik angkot dan nggak seberapa jauh lagi.

Pulangnya, kami berduaan aja di mobil sambil menyanyi lagu Bendera Merah Putih. Ha ha ha .....biarpun baru setahun 8 bulan, tapi Princess kami itu memang sudah cinta tanah air. Lha lagu yang dia suka tidak hanya Balonku, Naik Kereta Api, atau Cicak Di Dinding. Bendera Merah Putih, Tujuh Belas Agustus, dan Halo Halo Bandung dia juga bisa. Waaah.....mulai terkantuk kantuk dia, tapi sudah masuk halaman rumah.

Setelah mandi dan makan "sahur", he he he aku selalu mendidik mereka mengenai berpuasa meski masih sangat dini usianya. So, mereka statusnya "berpuasa" jika Ramadhan meski belum genap 2 tahun umurnya. Padahal sih, hanya berpuasa jika sedang tidak makan atau minum. Ya makan minumnya sih tetep seperti biasa. Lha kok malah ngelantur ya?

Ok, kembali ke ..... cerita awal!! Lalu akupun berhasil menidurkan putri cantik nan shalehah itu. Yo wis, kesempatan aku belanja di yuk sayur, masak, siapin segala macam untuk nanti. Mumpung nggak ada yang nimbrung. Ha ha ha....biasanya Vaniaku lebih "heboh" masaknya dibanding aku. Semua dia sebarluaskan di lantai.

Bla....bla....bla.....jam empat sore aku buka Hp, lha kok ada pesan singkat dari berlian sulungku. "Mama...tmen"ku pd mw k rmh nanti, jam 4an..skLian bka puasa..qmN..." Ngerti nggak? Lha remajaku kalau sms ya seperti itu. Gaul habis!! So, aku juga mesti ngerti bahasa gaul biar bisa "gaul" juga sama berlianku.

Lho....lho.....sekarang aja sudah jam empat lewat jauuh.... berapa orang? Gimana siapin makanan mereka??? Lha mana juga berlian gantengku aja masih belum nampak batang hidungnya.......hmm......mungkin mereka nggak jadi. Ya sudah deh legaa....

"Assalaamu'alaikum......Ma, temen-temenku di rumah i. Nungguin bukanya di sana ya...."

Gubrak.......mereka sudah di sekolahku? Lha kok tadi nggak konfirmasi? Sekarang sudah jam 17.30???

"Ok, mau makannya di mana Cintaku? Kalau makan di sana, Mama buatin nasi bungkus aja apa? Supaya praktis? Berapa orang Cintaku?"
"Enam orang, Ma."
"Ya wis, Mama siapin. Mas bantuin ya."

Aku berusaha tenang dan nggak membuat anakku panik. Hhh......nanti sesudah temennya pulang baru aku akan tegur dia. Kalau lain kali mesti memberitahuku paling tidak sehari sebelumnya. Persis adzan berkumandang, 6 nasi bungkus, teh manis anget, dan sedikit camilan sudah dibawanya ke teman-temannya.

Wuiiih.....untung aja aku ada makanan meski ngepas banget. Habis itu aku mesti masak nasi lagi untuk nanti makan sahur. Juga lauk yang tadi aku pikir bisa untuk sekalian sahur juga ludes....des....des..... He he he ......ne pa de problema! Yang penting anak orang sudah pada makan dengan baik. Aku nggak mau beliin mereka makanan, karena aku nggak mau "gambling". Kasihan mereka, perut kosong langsung dapat makanan yang nggak jelas bagaimana prosesnya dan bahannya.

Walah....walah......berlianku ini kok ya terlalu PD sama Mamanya. Katanya, "Mama kan hebat! Pasti punya makanan. Ya pas mereka pengen buka disini ya aku iyain aja. Mereka juga bilang ke aku ndadak. Trus aku tadi rapat Rohis sampai jam 4 sore. Yah.....jam segitu baru sampai rumah. Tapi mereka seneng kok Ma, dengan makanan Mama tadi. Makasih banyak."

Ok kali ini sudah terlanjur dan Alhamdulillah nggak ada masalah, lain kali nggak boleh gitu yaaa.......................

Jumat, 05 September 2008

POLIGAMI..........LAGI????

Aku sering merasa gerah dengan candaan laki-laki (biasanya yang merasa mulai mapan secara finansial) tentang poligami. Sebenarnya memang terserah aja masing-masing, mau menjalani atau tidak, urusan dan tanggung jawab mereka sendiri. Pahala atau dosa kan mereka yang tanggung. Tapi jika mereka bicara di depan mata, apalagi pernah ada yang melontarkan candaan itu ke suamiku? Waaah....panas juga rasanya hatiku, meski suamiku bukan penganut poligami. Mana mungkin? Istrinya hebat gini kok. Hahaha.......

Hm.....seringkali mereka akan mengatakan ini sunah, sesuai ayat Al Qur'an, jalan tol ke surga, dll dalil yang memang terdengar Islami. Tapi aku kok sanksi ya? Beneran, secara obyekyif, aku merasa ini hanya salah pemahaman atau interpretasi personal atas ayat atau hadist. Dan.....hei....jangan-jangan "disesuaikan" keinginan hati masing-masing, so....nggak fair, alias "ada udang di balik peyek". Ha ha ha .... Lho, berani-beraninya kamu Dew!!!

Sorry.....sorry.......jangan pada sewot dulu ya.
Ini sekedar analisa logis dari seorang Dewi, yang memang belum begitu faham tentang ayat Al Qur'an dan hadist, tapi berusaha memahami dan menjalankan sedikit yang diketahuinya dengan kecerdasan yang Allah anugerahkan. Tapi, segala kebaikan itu semestinya akan membuat siapapun, dengan hati nurani tentu saja, merasa nyaman. Kalau hati nurani tidak merasa nyaman, jangan-jangan ada yang salah. Ekstreemnya, pasti ada yang salah.

Bagi laki-laki yang melakukan, nggak perlu berdalih macam-macam deh. Apalagi mengatakan "nyunah" segala. Kasihan donk Nabi Muhammad dijadikan "bemper" atas perbuatan kalian. Bertanggungjawab aja atas perbuatan sendiri. Nggak perlu membela diri, nggak perlu berdalih macam-macam. Nggak mau ngaku alasan sebenarnya ya sudah, bukan urusanku juga. But, kalau masih punya nurani sih, pasti nuraninya mengatakan yang sebenarnya kok.

Memang sih ada surat Al Qur'an yang mengatakan membolehkan menikahi sampai 4 perempuan, namun jika tidak bisa berlaku adil, maka nikahilah satu saja. Dan memang Nabi Muhammad mempunyai istri tidak hanya satu tetapi ada empat, namun ingat, sebelum ayat itu turun, istri beliau 9!!!

Yang aku lihat adalah, pada jaman dulu, di belahan dunia manapun (bukan hanya di Arab) perempuan memang sepertinya hanya obyek, salah satu simbol kehebatan, kekayaan. Mempunyai istri banyak menunjukkan "kelas" tersendiri. Biasanya yang istrinya banyak itu Raja, Pemimpin klan, ketua bandit, dll. Pokoknya orang yang cukup berkuasa atau kaya. Dan belum tentu orang baik-baik lho!

Jadi, mempunyai istri lebih dari 1, BUKAN ajaran Islam, tetapi justru warisan jaman purba, jaman jahiliyah, jaman sebelum ada peradaban yang namanya ISLAM. Nah, bahkan Nabi Muhammad pun punya istri 9 sebelum surat Annisa itu turun. (tolong dikoreksi jika aku salah). Jadi BUKAN sebelum ayat itu turun istrinya 1, lalu karena turunnya ayat itu maka beliau menambah menjadi 4. SAMA SEKALI BUKAN. Sorry, itu fakta!!

Menurut analisaku (walaaah sok amat, Dew??) Allah itu begitu santun, mengingat keadaan saat itu rata-rata laki-laki memang sudah beristri banyak, sehingga agar tidak terlalu keras, maka diijinkan sampai 4 (jika bisa adil). Lha Allah juga kasihan dengan yang sudah terlanjur beristri banyak kan?? Mau dikemanakan istri-istri ini? Pasti akan jadi masalah sosial besar-besaran kan kalau langsung harus 1 saja?? Nah, justru karena ayat itu, Nabi Muhammad menceraikan sebagian istrinya dengan di undi, dan disisakan 4 saja.

So, Nabi mempunyai istri 4 bukan karena ayat itu, tetapi karena warisan jaman jahiliyah. Nabi BUKAN menikah lagi karena ayat itu, tetapi justru MENGURANGI istri karena ayat itu.

Ada lagi, jika polygami itu sunah, kenapa Ali RA tidak diijinkan untuk menikah lagi (memadu Fatimah) alias berpolygami? Hadistnya sahih lho. He he he tapi nggak populer ya?? Tahu deh, kenapa nggak ada yang mempopulerkan hadist ini. Sorry, untuk yang ini nggak berani analisa apa-apa. Ha ha ha.....cemen amat, Dew! Ngeper nih ye?? Takut ya?? He he he....nggak sih, males aja membicarakan sesuatu yang sudah PASTI akan ditanggapi sesuai "selera". Tapi sih akhir2 ini....para pelaku maupun fans nya poligami mengatakan bahwa itu dikarenakan yang akan dinikahi Ali adalah anaknya Abu Jahal! Weeeks......sejak kapan Rasul secemen itu penilaiannya? Orang setahuku alasannya karena Nabi tidak mau Fatimah disakiti hatinya kok. Yeee.........jangan ngasal dweh.

Yang pasti, masa iya, Nabi "meragukan" kekuatan hati Fatimah untuk sekedar menerima perempuan lain sebagai istri Ali jika memang poligami ini sunah, baik, malah pernah dengar ada yang bilang; "Jika perempuan ikhlas menerima suaminya polygami akan masuk syurga seperti lewat jalan Tol." Lhaa....mana mungkin Nabi menghalangi putri tercintanya masuk surga lewat Tol?? Atau setidaknya menjadi contoh polygami kalau memang itu sunah dan bagus, atau dianjurkan?? Juga apa iya Ali gitu loh, masih diragukan mengenai berlaku adil, dibanding orang-orang sekarang yang dengan sombongnya melakukan poligami? Masa iya ada laki-laki sekarang yang merasa lebih "nyunah", bisa lebih adil dari Ali, sahabat sekaligus menantu Rasul? Siapa yang lebih nyunah selain Fatimah (putri tercinta Rasul) dan sahabat?? Karena anak Abu Jahal? Sejak kapan Rasul pendendam? Please.....dweh!

Masalah ustadz ini, penceramah itu, atau siapapun melakukan poligami, dan mereka (KATANYA) rukun2 aja, tetep aja bukan berarti polygami itu sesuatu yang "dianjurkan" dalam Islam. Lagian, mereka juga manusia to? Mereka juga punya nafsu to? Mereka juga "tidak kebal" salah dan dosa to? Mereka juga bukan orang suci yang tahan godaan dan bisa mengendalkan nafsunya.

"Tapi si ini berpolygami sukses, Si Itu istri-istrinya rukun, Si dia bla....bla....bla......" Whatever!! Aku nggak mau debat bahwa sebenarnya kenyataan jauh lebih banyak polygami yang nggak bagus akibatnya. Itu urusan mereka, tanggungjawab mereka, dosa atu pahala juga milik mereka masing-masing!

Ha ha ha.......sudahlah, mau poligami ya nggak usah bawa-bawa ayat atau sunah. Mau karena lingkungan sosial yang terkesan menganggap polygami itu "hebat" karena berarti "dianggap" sudah mampu, sudah faham Islam, atau bahkan kalau karena nafsu juga nggak papa kok. Urusan masing-masing!! Lagian, yang melakukan, menanggung akibatnya, bertanggung jawab nanti, kan masing-masing juga.

Nggak perlu juga ngajak-ngajak orang lain, apalagi mempengaruhi seolah yang berpolygami itu lebih baik keIslamannya dari yang tidak. Apalagi mengatakan orang yang kontra, tidak setuju, menolak, sebagai orang yang belum siap atau belum ngerti agama? Naaaa.....jadi sombong kan, merasa sudah lebih siap, sudah lebih ngerti agama, sudah lebih bisa bersikap adil, lebih hebat, dll. Kalau menurutku sih, orang yang berpoligami adalah orang yang tidak pandai bersyukur, sombong, tidak bisa/tidak mau menahan nafsu syahwatnya, tidak menghargai & menghormati perempuan, dan belum memahami perintah Allah. Jangan protes ya, itu pendapatku pribadi. Suka2 akulah berpendapat. Kan kalian juga bebas berpendapat. Resiko dan konsekuensi atas pendapat masing2 ya dipertanggungjawabkan sendiri di hadapanNya nanti.

Malah kalau melihat dari runtutan kisah tersebut, sejarah tersebut, aku menyimpulkan:

"Islam TIDAK menyuruh laki-laki berpoligami! Yang ada JUSTRU Islam mengaturnya, karena poligami ada sejak jaman dulu kala sebelum Islam atau ayat tentang poligami turun. Maka, bagi yang melakukan poligami sebelum dia "bersentuhan" dengan Islam, maka setelah memahami Islam, diminta untuk membatasi (baca: mengurangi) istrinya maksimal tinggal 4 saja (contohnya Nabi Muhammad saw sebelum ayat itu turun istrinya 9 dan "mengurangi"nya setelah ayat itu turun). Namun bagi yang sudah memahami Islam saat belum lagi berpoligami, hendaknya jangan berpoligami (seperti dicontohkan oleh Nabi saat melarang Ali).

Hm......jangan pada sewot ya, yang pro poligami. Memang perlu kecerdasan dan harus 'look beyond what You see' deh untuk memahami apapun itu. Gak bisa cuma pakai nafsu azah dweh..........wahahaha.......

Kita sama-sama belajar mengerti perasaan orang lain, terlebih istri yang sudah setia mendampingi dalam duka dan (jangan-jangan cuma sedikiiiiiit) suka. Atau malah belum ada suka yang Anda berikan ke istri Anda. Hanya karena kebaikan hatinya saja dia berpura-pura suka agar tidak ada masalah, atau karena dia qona'ah, pandai mensyukuri, meski punya suami yang nggak seperti yang dia harapkan.

Lhaaa..... jangan GR lho, mengira sudah "sempurna" sebagai suami, lalu pengen menikah lagi. Huuu...... orang baik sih nggak pernah "merasa" baik, dan malah SELALUUUU merasa harus memperbaiki diri. Selalu berusaha menjaga keutuhan keluarga, menjaga perasaan istri dan anak-anak, selalu berusaha membahagiakan keluarga.

So, better, nggak usah ngomongin poligami. Yang PASTI, poligami ada sejak jaman dulu kala, jaman jahiliyah. Poligami ada BUKAN KARENA ISLAM. Islam justru membatasi praktek poligami yang sudah ada jauuuuh sebelum Islam, dan sudah mendarah daging di kehidupan jahiliyah. Sorry, setuju atau tidak, itu FAKTA.

Yg beragama selain Islam, maafin ye.....aku gak ngerti jadi gak kompeten mbahasnya.

PEACEEE..........................

Kamis, 04 September 2008

CUKUP DENGAN SATU PERINTAH

Jika umat Islam mematuhi dengan benar satu perintah saja dari Allah.

Hm.........iya. Jika kita sudah mengikrarkan, bersumpah, dengan syahadat kita. Apa iya kita masih akan khianat? Apa iya kita masih akan berdusta? Apa iya kita masih akan menyebarkan fitnah? Apa iya kita masih akan menipu? Apa iya kita masih akan membuat kerusakan? Apa iya kita masih berani berbuat yang tidak Allah kehendaki, sementara Dia SELALU melihat kita?

Jika iya, apakah yakin sudah Syahadat? Karena dengan syahadat, tentu kita akan sangat menjaga lidah kita, tingkah laku kita, langkah kita, cara kita mencari nafkah, cara kita bergaul, bersikap, semua tentu akan sangat dipengaruhi oleh syahadat kita. Seharusnya cukup dengan syahadat, kita sudah menjadi hamba yang patuh, hamba yang taat, hamba yang setia, ciptaan yang TAHU DIRI, manusia yang mengerti adab dan sopan santun terhadap Khaliknya.

Jika kita sudah mendirikan shalat, tentu kita sudah sangat terarah dalam bersikap. Shalat yang 5 waktu, rasanya sudah sangat membentengi kita dari segala perbuatan yang tidak sesuai dengan apa yang kita baca di dalam shalat kita. Kita akan jauh dari perbuatan keji dan mungkar.

Jika kita sudah menjaga diri dan keluarga dari api neraka, apalagi yang akan membuat kita berbuat nista? Menjaga diri dan keluarga dari api neraka tentu sudah sangat kompleks. Komplit. Tidak ada celah yang bisa dimanfaatkan untuk dusta, sombong, dengki, fitnah, tipu, khianat, jahat, nista, dan perbuatan buruk lain yang akan membawa kita ke neraka jahanam.

Amar ma'ruf nahi mungkar. Hmm......jika ini ditegakkan, walaaah........aman tentram dan damai dunia ini. Tapi sayang, jaman sekarang ini orang akan dengan senang hati amar ma'ruf. Tapi untuk nahi mungkar? Lha......pada melempem. So, permisivism yang banyak terjadi di masyarakat. Padahal permisivism itu sangaaat bahaya dan lebih jahat daripada kita banyak melarang dengan tangan besi. Ya, diktator lebih baik daripada segala hal diperbolehkan. Dengan permisivism orang akhirnya nggak jelas mana yang benar dan mana yang salah. Karena ternyata masyarakat banyak membenarkan yang sudah biasa. Lha seringkali orang yang membiasakan kebenaran malah dianggap salah dan dikucilkan. Lho????

Dan masih sangaaaat banyak perintah yang jika kita taati akan membawa kita pada kehidupan yang berkah, aman, damai, lurus, bahagia.

Nah......nggak usah deh beralasan macam-macam. Lakukan saja satu perintah Allah dengan benar. Maka kita akan selamat dunia akhirat.

Rabu, 03 September 2008

SEBELAS JARI ????

Awal puasa anak-anakku libur. Mungkin untuk adaptasi puasa ya? Tapi ngomong-ngomong yang adaptasi itu murid atau gurunya ya? Secara, bisa jadi anak-anak itu lebih menikmati puasa dengan tetap beraktifitas seperti biasa (sekolah diantaranya). Sehingga mereka tidak jenuh dan malahan terkesan "nunggu" waktu berbuka. Lha.......kan pulang sekolah, sebentar lagi juga waktu berbuka puasa sudah tiba.

Whateverlah!! Pokoknya berlianku pada di rumah awal puasa ini. Asyiiik........ bisa main, bercengkerama, masak bareng, ngobrol, and.........saling tukar ide ....... yang kadang-kadang agak "nyeleneh". Hei........di rumahku boleh lho punya ide apa aja, asal dibicarakan bersama. Lha kalau memang OK ya kami akan persilahkan direalisasikan. Malahan siapa tahu kami bisa saling mendukung ide satu sama lain.

Yang pasti, Princess kami tuh menikmati banget Mas Masnya ngumpul semua. Dia bebas manja ke siapa aja, "ngeblend" sama Mas Masnya main gitar, main tebak-tebakan, atau ........entahlah, kadang aku juga nggak tahu mereka main apa. Pokoke aku melihat mereka asyik banget berempat di 1 kamar. Rame!! Kadang ada suara nyanyi, tepuk tangan, atau tertawa serentak. Eee.......kadang juga sunyi senyap. Aku dan pacarku paling hanya ngintip dari balik pintu, senyum berdua menyaksikan kerukunan berlian-berlian kami. Daan.......kesempatan ngerjakan hal lain atau...... "leha-leha" sejenak karena Vania diurusin Mas Masnya.

Siang itu saat Vania tidur, aku di depan komputerku. Biasaa.......ketak ketik sana sini, klak klik, berkomunikasi dengan siapa saja, di mana saja seluruh dunia....dengan cepat dan biaya murah...........Internet.

Lha di sini termasuk berchating ria dengan pacarku yang sedang di kantornya. Ha ha ha ........jangan dianggap korupsi waktu ya. Dia tuh pegawai yang baik kok. Sangat baik, jujur, dan bertanggungjawab. Waaah.....kalau dia baca jadi besar kepala nggak ya? Semoga tidak. Kami chating jika dia sempat saja. Jadinya......sering aku dibuatnya manyun nungguin jawabannya. Tapii.......jangan salah, kadang dia yang harus "kering" nunggu jawabanku karena aku juga kadang mesti ninggalin komputerku dalam waktu yang lumayan. Ha ha ha .......seringkali aku tuh pergi segala lupa bilang. Naah......apa nggak kering tuh dia nungguin jawabanku? He he he ........ secara, tulisanku PASTI membuatnya sangaaaat ingin segera bisa baca. Dia juga pasti sudah kangeeeen banget sama aku. Yah....kalau nggak bisa ketemu paling nggak baca tulisannya kan??? Deeeeeeee...........ke PD an nggak sih aku? Biarin!!!

Karena aku memakai Laptopku, maka Berlianku yang sulung, Mas Hafizh, memakai PC duduk di sebelahku. Waaaa......rupanya dia tuh memperhatikan aku ngetik di laptopku.

"Lho, Mama kalau ngetik kok gitu?"
"Gitu gimana sih cinta Mama?"
"Ya.......kok sebelas jari gitu?"

Haaaaaa...........????? Menghina sekali dia ya sama Mamanya? Ha ha ha..........malu juga sih aku jadinya. O o......aku ketahuan!!

"Iya nih Mas, Mama dulu suka "ngintip" tuts yang ditutup (blind methode) saat belajar ngetik di SMP. Karena males, Mama nggak mau lagi ikutan ketrampilan ngetik. Mama milih elektronika. Mama bisa lho bikin radio transistor 2 band."

"Mamaaaa, sudahlah nggak perlu cari alasan kalau dikritik. Kenapa Mama nggak belajar lagi aja ngetik dengan sepuluh jari. Itu bagus untuk kesehatan lho. Ngetik sebelas jari, hanya dua jari yang selalu terkena tekanan. Nggak sehat, Ma."

Hmmm..........manyun juga nih diceramahin. Tapi dia bener banget sih. Tapi aku tuh paling males belajar ngetik sepuluh jari sejak kecil. Payah memang!! He he he ........ tapi aku mesti ngaku kalau ada juga "kemalesan" di diriku, Mamanya. No body perfect cintaku....... Itu alesanku!!Hi hi hi........rupanya berlianku tahu. Dia hanya senyum simpul dan terus-terusan "menasihati" aku. Ya sudah, aku terima aja. Orang yang dia bilang bener kok!

Eh.......itu baru satu, padahal masih banyak lagi yang harus aku pelajari. Dan..... aku males!!! Ha ha ha .......jadi malu nih kalau mengkritik kemalesan mereka akan suatu hal. Weeee..........tetep aja. Biarpun aku males, aku nggak pengen anak-anakku males. Lhaaaa..............maunya!!!

Dasar orangtua!! Untung anak-anakku memang BERLIAN. Keep shining cintaku.............

Selasa, 02 September 2008

MAMA NGGAK HAUS??

Hai......RAMADHAN. Hmmm.......bulan yang indah dan penuh nikmat. Setelah tahun lalu nggak bisa puasa karena menyusui, tahun ini aku berniat puasa. Semoga nggak pengaruh ke ASI ku dan keperluan akan gizi bayiku. Kan dia sudah 1 tahun 8 bulan. So, makanan tambahannya sudah banyak meski belum minum susu selain ASI.

Yah.....memang sih dari subuh tadi dia nyusuuuu terus juga seperti biasa. Alhamdulillah, ASI tetep banyak dan lancar. Main sana sini, mandi, trus......... "Mama ada yuk sayur. Kita keluar......."

Ha ha ha dia tahu mana tukang sayur langgananku. Begitu dengar suaranya nawarin sayur, dia langsung memberitahu dan mengajakku keluar rumah belanja sayur. Tak lupa dia ambil sandalnya. Lhaaa......kok sekarang dia nggak lagi ambil jilbab jika mau keluar ya? Mungkin karena udara mulai panas? Dia hanya ambil jilbab jika ingin ikut Papa n Mas Mas ke masjid. Ha ha ha ........dasar bayi cerdas!

"Mamaa.......apa Mama nggak haus? Dari pagi Mas Rafi lihat Adek nyusuuuu terus. Aku aja kalau puasa gini yang sering berasa tuh hausnya. Padahal aku nggak ngapa-ngapain. Adeeek......kasihan Mama donk. Eh.......tapi kasihan adek juga ya."

"Ya haus donk sayang. Tapi kan Mama niat mau puasa. Ya itu resiko berpuasa, haus, lapar, tapi tetep HARUS mengerjakan semua kewajiban seperti jika tidak berpuasa. Naaa.....termasuk nyusui adek cantik itu. Di situ juga letak pahala lebih bisa kita dapat atau tidak."

"Apa Mama jangan puasa dulu aja. Kan masih nyusui. Aku takut Mama nggak kuat nanti sakit atau Adek kurang ASI nya. Aku sedih kalau Mama sakit. Aku juga sedih kalau Adek kurang ASInya. Gimana donk MA?"

"Oooo.....terima kasih cinta, sudah memikirkan Mama, juga adek. Tapi mendingan Mas Rafi berdo'a biar Mama kuat dan ASI untuk Adek tetep cukup dan bagus. Mama sehat, Adek juga sehat, nggak masalah karena berpuasa."

Wah......wah...... berlianku ini memang sangat perhatian. Dia mengkhawatirkan keadaanku dan adeknya. Dan bukan memikirkan dirinya sendiri yang sebenarnya juga sedang menahan haus dan lapar. Secara, baginya menahan haus dan lapar itu cukup berat. Ha ha ha ........orang dia "tukang makan" dan rajanya minum susu.

Semoga puasanya berkah, membuatnya semakin baik dan semakin "bersinar".

Sebenarnya sih, aku tuh agak kewalahan juga. Lha gimana, kemarin sejak subuh sampai ashar Vaniaku "ncuuuut" terus. Hanya saat shalat aku diberikan "timeout" sama dia. Ha ha ha .......dasar shalihah, masih ngerti kalau untuk shalat. Mungkin juga dia merasa kurang "mantab" ASI nya karena aku puasa. Memang sih makannya jadi agak banyakan, tapi terbersit juga rasa kasihan.

Hmm....aku salah nggak ya? Kan dia berhak atas ASI ku sampai umur 2 tahun. Ada sedikit kekhawatiran juga sih kalau jatuhnya aku "egois", pengen puasa padahal semestinya masih fokus di pemberian ASI ke babyku.

Duh gusti........nyuwun sagunging pangaksami, kalau aku salah bertindak. Semoga aku diberi kekuatan untuk tetep memberi ASI bagus ke Vania cantik titipan Allah. Tapii.........aku juga pengen tetep puasa. Boleh ya........Allah???

Waaah...........tapi kalau ternyata hasilnya kurang maksimal, aku akan pertimbangkan apakah terus puasa atau selang seling, atau gimana yang terbaik untuk semua. Eeee......terutama untuk Allah ya. Insya Allah dikuatkan. Amiiin...........

Heeiii.............Princessku bangun tuh. Siap-siap di encut nih.......ha ha ha .........Bismillah, semoga nggak membuatku berat menjalani puasa Ramadhan kali ini. Princess...........I'm comiiing.................

Senin, 01 September 2008

KALAU NGGAK PUASA NGGAK MINTA MAAF??

Sehari menjelang puasa Ramadhan mulai, aku ajak anak-anakku untuk berkunjung ke Mama, nenek mereka. Mumpung Papanya juga sedang libur, kami bisa ke sana barengan, rame-rame. He he he ......padahal sih kapan aja juga bisa. Kan rumah neneknya nggak jauh dari rumah kami. Tapi aku sih pengen aja "spesial" menjelang Ramadhan.

"Sudah pada mandi belum? Ayo, semua mandi, setelah Mama selesai masak kita ke rumah Nenek. Mas telpon dulu ge, Nenek ada di rumah apa tidak."

"Kok sepertinya Mama aneh gitu sih? Ke rumah Nenek aja pakai direncanakan. Kan deket ini. Biasanya juga datang aja, nggak ada ya pulang lagi. Emang mau ngapain Ma?"

"Ya nggak papa kan Mas, Mama capek. Kalau nggak ada ya nanti aja, nggak buang-buang waktu dan tenaga. Kalau ada ya kita datang sekarang langsung."

"Mamaaa.......sudah telpon. Kata Nenek ya ke sana aja, Nenek di rumah kok. Mamaaa, kita mau ngapain nih ke Nenek kok tadi belum dijawab?"

"Kita mau minta maaf sama Nenek. Kan mau Ramadhan, ya kita minta maaf aja ke Nenek."

"Lha memang kalau bukan Ramadhan nggak minta maaf? Kok Mama aneh sih?"

?????????????????????
"Bukan gitu, kalau sebelum puasa Ramadhan kita minta maaf, biar bersih semua badan dan hati kita, puasa lebih afdol rasanya."

"Mamaaa........kan kapan aja kita harus bersih badan dan hatinya. Nggak usah nunggu Ramadhan kaaan........?????????

?????????????????????
"Iya, cinta Mama bener. Tapi Mama sekarang pengen ke Nenek minta maaf boleh donk??"

He he he................malu nggak coba aku sama berlianku ini? Dia lebih "wise" dan faham. Lha bener to apa yang dia sampaikan? Ya sudah, antara malu dan bangga, aku mesti mengakui pendapatnya bener. Meski umurnya yg sulung baru menginjak usia 9 tahun, yg lainnya masih balita!!! Mereka selalu selangkah lebih maju dan dalam, dalam memikirkan segala sesuatu.

Walah......walaaah........berlianku itu memang selalu indah dan menyenangkan. Keep shining...........................BERLIANKU!!!