Halaman

Sabtu, 09 Februari 2008

Gali Potensi Diri Anda

Hari-hari ini Ana sedang bingung. Amir, sang suami memintanya berhenti bekerja kantoran karena merasa gajinya kini sebagai seorang General Manager di sebuah perusahaan konstruksi telah mampu menopang ekonomi keluarga.

Menurut Amir, kini saatnya RAa memberikan konsentrasi perhatian bagi keluarga. Gatot tidak sama sekali mematikan bakat Ana, justru ia memberikan banyak pilihan alternative pekerjaan yang bisa dilakukan tanpa harus jadi pegawai kantoran.

Akan tetapi, tetap saja Ana bingung. Ia yang setiap hari menghabiskan waktu bekerja di kantor, tiba-tiba harus “tinggal diam” di rumah. “Wah… saya takut nanti jadi "pengangguran" yang tak punya kegiatan apapun,” ungkap Ana. Bila Anda juga mengalami hal serupa ini, tak perlu khawatir, “tinggal” di rumah ternyata tak kalah asyiknya dengan bekerja di kantor. Segudang aktivitas dan banyak hal baru bisa Anda lakukan.

Apa saja? Simak terus jawabannya di sini.

1. Bisa Punya Usaha Sendiri

Ita yang berhenti bekerja di sebuah bank karena harus ikut suaminya ke Amerika, pun berbagi cerita. “Di Amerika, saya terbiasa memasak sendiri untuk keluarga. Maka, sepulang dari sana, saya jadi jago masak. Ketika sekolah anak saya membuka tawaran menyediakan makanan untuk para guru dan murid, saya pun mencobanya.” Kini, Ita pun menekuni usaha catering beromzet Rp 6 juta per minggu.

Nah, jika Anda punya kemampuan untuk bekerja di rumah, mengapa tak berani mencobanya? Misalnya, Anda terampil membuat kue, cobalah menawarkannya ke orang-orang terdekat lebih dulu. Coba tawarkan kue ke mantan rekan kerja dulu. Bicara soal resep kue, kini kudapan buatan Anda dijamin bakal lebih istimewa rasanya bila ditambah susu.

2. Jadi Bos Bagi Diri Sendiri.

Bila kerja di kantoran, Anda tentu harus tunduk pada aturan atasan. Namun, ketika Anda putuskan bekerja sendiri dari rumah, tentu saja Anda sendiri yang memutuskan kapan mulai bekerja dan kapan beristirahat. Anda tak perlu takut lagi dipelototi si bos, bukan? “Sejak bekerja dari rumah sebagai editor, saya bebas menentukan sendiri waktu kerja saya. Yang penting, urusan deadline terpenuhi. Bahkan, ketika bekerja, saya pun bisa memakai kaos santai atau kadang pakai daster, tak ada yang protes, bukan?” tutur Evi, yang berhenti kerja sebagai wartawan dan memutuskan bekerja di rumah sebagai editor.

3. Bisa Bebas Tekuni Hobi.

Ketika bekerja di kantor, waktu pun terasa “berlari” hingga rasanya tak punya waktu untuk menjalankan hobi. Nah, saat memutuskan di rumah saja, mengapa Anda tak mencoba menekuni kembali hobi lama yang selama ini terlupakan? “Saat kerja kantoran, saya tak sempat lagi memelihara tanaman. Kini, ketika tidak lagi bekerja, saya pun bisa punya banyak waktu luang untuk berkebun. Wah… rasanya senang sekali, hidup saya juga terasa lebih bersemangat,” ujar Ira, mantan sekretaris.

4. Bisa Puas Bersama Anak.

Hai.....hai.......inilah yang paling menarik!! Puas bersama anak, bersama berlian kita. Kita bisa menikmati moment-moment indah kapan dia mulai meraih tangan anda, kapan mulai tengkurep, kapan mulai tertawa, kapan mulai mengenali wajah.....dan.....heiiii yang pertama dia kenali adalah wajah cantik penuh cinta......mamanya! Kapan dia mulai merangkak, berdiri, berjalan, dll. Wow!! jangan sampai rugi! Masa-masa itu tidak akan pernah terulang!!!

“Saat lulus kuliah lalu menikah, saya memang sepakat tak mau kerja kantoran karena ingin mengurus sendiri anak-anak kami. Menurut saya, masa anak-anak itu adalah masa-masa emas, saat yang tepat untuk menanamkan fondasi kuat bagi seorang anak. Maka, saya putuskan tak mau bekerja kantoran agar bisa melihat dan mengawasi setiap momen perkembangan yang dilalui anak-anak saya,” urai Desi, yang memutuskan membuka usaha penjahitan di rumahnya.

5. Bisa Lebih Merawat Diri.

Coba hitung, ketika Anda masih kerja kantoran, berapa kali dalam sebulan masih punya waktu untuk pergi ke salon atau spa? Atau sempatkah Anda ikut kelas senam? Nah, ketika tak lagi terikat waktu, inilah saatnya bagi Anda untuk lebih merawat diri. Anda bisa ikut kelas senam mulai dari aerobik body language, pilates maupun yoga. Di sini selain berolahraga, Anda juga bisa punya teman baru.

Atau seminggu sekali pergi ke salon, jalani berbagai perawatan mulai dari creambath, manicure, pedicure, dsbnya. Dijamin, penampilan Anda bakal lebih fresh, lebih cantik dan tentu saja suami pun jadi lebih cinta! Buat suami anda akan merasa sangat rugi kalau sampai terpikir melirik perempuan lain di manapun! Karena ada anda, yang mempunyai segalanya yang terbaik.

6. Bisa banyak belajar.

Ingat kan, jadi IBU harus pinter segalanya. Nah....mesti banyak belajar ya! Anak pasti bangga juga mempunyai Ibu yang pandai. Anak juga akan lebih percaya diri jika ibunya pandai. Ya, bahkan anak akan dengan bangga mengatakan kepada gurunya, temannya, bahwa dia mengetahui sesuatu dari ibunya yang pintar.

Eit....suamipun pasti bangga jika istrinya luas pengetahuannya. Bahkan tahu tentang masalah pekerjaan kantor suaminya meski istrinya tidak lagi "ngantor". Dan.....jangan salah, perempuan manapun pasti akan mikir 1000000 X jika ingin merebut perhatian suami anda dari istri "hebat" seperti anda!!! Ha ha ha.......mereka pasti minder!! Boleh dong PD!!

7. Bisa lebih dekat dengan keluarga; terutama orangtua dan mertua.

Nah, kapan lagi dekat dengan mereka? Apalagi jika tinggal dalam satu kota. Bahagiakan mereka dengan perhatian anda selagi anda punya kesempatan. Shoping kecil-kecilan dengan Ibu atau Ibu Mertua, masak bersama, makan bersama di luar, dll.

Jika kita gali lagi, masih sangat banyak hikmah yang bisa kita ambil dengan keputusan keluar dari pekerjaan kantor. So, bagi yang memang merasa lebih baik di rumah, nikmati aja. Enjoy aja........!!!

But, bagi yang merasa lebih baik "ngantor" nikmati juga lah yaw!! Be profesional, jadilah wanita karir yang pintar, jangan malas belajar, tingkatkan kemampuan diri!! Raihlah peningkatan benar-benar dengan kemampuan anda, dan bukan hanya karena waktu apalagi karena KKN! Sorry aja!! He he he anda kan hebat! Buat apa KKN??

Jangan mau hanya jadi "hiasan", jangan pernah "curhat" ke teman kerja laki-laki, atau menerima curhatan mereka. Karena akan berbahaya bagi keluarga anda maupun keluarga laki-laki tersebut. Jangan mengkambinghitamkan anak agar bisa bolos kerja, jangan suka beralasan. Pakailah penghasilan anda untuk hal-hal yang bermanfaat. Tunjukkan anda memang pantas menjadi wanita karir yang dihormati!

Sumber:
Berbagai bacaan......... lupa apa aja, banyak baca sih!
Pengalaman pribadi dan orang lain

Tidak ada komentar: